Chapter 22 : POV Keenan

248 47 7
                                    

Perasaanku semakin tidak karuan begitu Rissa memblokir nomor ponselku. Sekarang aku menyesal kenapa tadinya aku pecat dia. Kalau aku tahu kejadian seperti ini, aku tidak akan mau melakukannya.

Setidaknya aku bisa interogasi dia di ruanganku sampai akhirnya dia mau mengakui semua permasalahan waktu di masalalu. Terutama bagaimana kondisinya saat dia hamil Citra. Dan apa yang terjadi hingga putriku itu meninggal.

Putriku? Masih pantas kah aku menyebutnya putriku sedangkan saat itu aku malah menikahi wanita lain? Aku benar-benar gagal dalam urusan wanita. Waktu masih bersama Rissa aku meninggalkannya. Giliran sudah punya istri malah aku nggak bisa mencintainya..

"Ayah.. "

"Hm?"

"Kenapa Ayah nggak bilang kalau aku punya adik?"

Apa yang aku khawatirkan sejak tadi, akhirnya menjadi kenyataannya. Setelah kejadian itu, Fira tak henti-hentinya bertanya tentang adiknya. Sekarang aku bingung bagaimana memberinya penjelasan. Bahkan aku sendiri tidak tahu fakta sebenarnya bagaimana.

"Ayah kok diam?"

"Em, Fira tidur ya. Ini sudah malam."

"Jadi Ayah nggak mau kasih tahu Fira?"

Shafira langsung memasang raut wajah sedih. Jangankan dia, aku pun sebenarnya juga sedih. Apalagi mendapati kenyataan pahit kalau Citra telah meninggal dunia. Tidak ada cara lain selain mengalihkan perhatiannya.

"Sayang ini sudah malam. Besok pagi kita harus ke sekolah."

"Tapi Ayah-"

"Ayo kita baca doa dulu sebelum tidur."

Akhirnya dia menurut. Kami sama-sama membaca doa sebelum tidur. Setelah itu aku langsung merebahkan tubuhnya dengan pelan dan mencium keningnya. Tak lupa aku juga menyelimutinya.

"Selamat tidur sayang."

"Ayah kenapa adikku bisa meninggal?"

"Sayang tidur ya."

Aku langsung mematikan lampu kamarnya dan menggantinya dengan lampu tidur dengan model sinar rasi bintang. Mencoba tidak perduli dengan semua pertanyaannya. Setelah itu aku mengelus puncak kepalanya dan keningnya sampai akhirnya dia tertidur pulas.

Aku menghela napas. Aku belum bisa memberitahunya kenapa dia bisa punya adik satu bapak beda Ibu ini. Apalagi memberi tahu soal kepergiannya karena apa.

Aku berdiri menuju pintu luar. Setelah aku berhasil keluar kamar Fira, aku kembali memegang ponselku dan mencoba menghubungi Rissa. Sekarang yang sudah terjadi, kini aku menyesal. Dia sudah pergi dari hadapanku dengan meninggalkan banyak pertanyaan di benak.

"Aku bakal cari kamu Riss. Kali ini aku nggak main-main. Nggak perduli sekalipun ada suamimu di dekatmu. Aku butuh penjelasan."

"Terutama soal anak kita."

****

Seminggu kemudian..

"Ayah, kenapa adik bisa meninggal?"

Masih dengan pertanyaan yang sama selama semingguan ini. Aku sampai bosan mendengarnya. Mau kesal tapi nggak bisa. Apalagi dia ini anak kecil yang tidak tahu apa-apa.

"Ayah nggak tahu." begitu ucapanku dengan nada yang pasrah setelah berhari-hari di tanya sama Fira.

"Kok nggak tahu? Ayahkan, ayahnya adikku. Kenapa bisa nggak tahu?"

"Karena saat itu Ayah tidak bersama adikmu."

"Jadi Ayah kemana?"

Rasanya aku ingin berteriak di luar sana dengan rasa frutasi yang tak berhujung. Anakku terus bertanya sementara wanita yang sedang aku pikirkan hilang ntah kemana. Sejak saat itu, senyumku hanya sebatas kesabaran.

"Kalau Ayah tidak bisa kasih tahu Fira. Fira tanya nenek aja."

Nenek? Astaga Bunda! Kenapa aku tidak memikirkan hal ini sejak kemarin? Aku yakin di balik ucapan janji yang sempat di sebut-sebut Rissa waktu itu kemungkinan besar ada hubungannya dengan Bunda.

"Jadi Fira mau ketempat Nenek?"

Fira mengangguk. "Iya. Fira mau tanya langsung sama Nenek. Kenapa Fira bisa punya adik? Kenapa adikku meninggal? Terus apakah foto yang pernah di simpan Mama itu, apa iya Om Fira? Soalnya Fira tidak pernah lihat Om itu apalagi bertemu dengannya."

"Foto?" Aku langsung bingung. "Maksudnya foto apa?"

Shafira tak langsung menjawab. Yang ada gadis kecil itu berlari memasuki kamarnya. Tidak membutuhkan waktu yang lama akhirnya dia kembali dengan selembar foto seorang pria.

Detik itu juga, tenggorokanku langsung tercekat. Bukan hanya itu, bahkan aku langsung syok setelah melihat wajahnya.

Ini foto suami Rissa yang brengsek itu!

Kenapa almarhumah istriku bisa menyimpan fotonya?

Apa yang sebenarnya terjadi?

*****

😐 Keenan langsung kaget.

Bagaimana dengan kaliann??

Tapi makasih ya udah baca. Ditunggu chapter selanjutnya.

Sehat selalu buat kaliannnn 🤍

Instagram : lia_rezaa_vahlefii

Kembalinya MasalaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang