19

2.9K 225 106
                                    

Bisik-bisik tetangga terdengar samar-samar ketika seseorang melewati koridor yang dipenuhi dengan kerumunan di sana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bisik-bisik tetangga terdengar samar-samar ketika seseorang melewati koridor yang dipenuhi dengan kerumunan di sana. Tatapan penuh tanda tanya itu terlempar dari dua gadis yang baru saja menginjakkan kaki di tempat itu. Karena rasa penasaran yang sudah melampaui batas, salah satu dari gadis itu lekas angkat suara. Menarik sebagian atensi mereka-mereka yang berada di sana.

"Ada apa sih? Rame banget keknya ngegosip pagi-pagi," tanya gadis itu. Yang tak lain adalah Alesya––manusia yang tidak bisa ketinggalan dengan gosip di sekolahnya.

Salah satu dari mereka yang mendengar pertanyaan Alesya barusan lantas menjawabnya dengan antusias. "Itu, ada murid baru! Cowok, mana cakep lagi!"

Mendengar itu, Alesya sempat memutar bola mata malas. Jujur saja, Alesya bukan gadis mata jelalatan seperti mereka. Lagipula, untuk apa melirik lelaki lain jika dirinya saja sudah punya kekasih yang nyaris sempurna––Dafa.

"Yaelah, cuman murid baru doang ternyata! Gue pikir ada yang bagi-bagi makanan gratis gitu," celetuk Alesya yang lantas membuat Anjani di samping menyenggol lengan gadis itu sembari terkekeh pelan.

"Itu sih mau lo, Sya."

Dibalas Alesya ikut tertawa. Jika masalah makanan, Alesya maju paling depan.

Dirasa gosip pagi ini tidak begitu menarik, dua gadis itu kembali melangkahkan kaki menuju kelas mereka. Semula baik-baik saja, saat keduanya berbincang hal-hal menarik selama di perjalanan. Namun, ketika langkah mereka melewati ruang guru, mereka sempat berpapasan dengan seseorang––membuat Anjani terdiam sejenak, lalu menoleh ke belakang untuk melihat orang itu sekali lagi.

"Kenapa Anjani?"

Netra Anjani kembali fokus pada Alesya, dengan raut wajah yang tampak serius, gadis itu lekas angkat suara, "Lo liat cowok yang papasan sama kita tadi gak?"

Dengan santai Alesya menggeleng pelan. "Enggak, tadi gue lagi main hp. Emang kenapa sih? Serius banget muka lo."

Tanpa permisi Anjani memutar badan Alesya untuk menatap punggung seseorang yang baru saja berpapasan dengan mereka, yang saat ini sudah mulai menjauh dari penglihatan. Anjani menunjuknya, sambil berkata, "Itu, Sya, yang katanya murid baru. Dia..., cowok yang sempat ngehalangin jalan kita kemarin itu, lo masih ingat, kan?"

"Hah?! Anggota Black Moon yang kemarin itu, maksud lo?"

"I-iya, orang yang beberapa hari belakangan ini gangguin gue."

Alesya menutup mulutnya syok. Merasa khawatir pula dengan Anjani sekarang. "Lo dalam bahaya Anjani. Mereka bener-bener ngincar lo, bahkan sampai rela pindah ke sekolah kita."

***

"Kalau kata gue, lo percuma ke sekolah kalau ujung-ujungnya bolos pelajaran juga," gerutu Saga––satu-satunya orang yang justru menemani Devan di rooftop saat ini. Tidak perlu heran, lelaki itu lebih suka tempat sepi seperti ini, dibanding kantin yang sudah ramai, sebab sudah jam istirahat.

EVANDER || BTSWhere stories live. Discover now