15

3.5K 243 71
                                    

Acara kerja kelompok seketika tersingkirkan akibat kedatangan Devan yang tiba-tiba ke rumah Anjani itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Acara kerja kelompok seketika tersingkirkan akibat kedatangan Devan yang tiba-tiba ke rumah Anjani itu. Di dalam kamar bernuansa lilac itu mereka berkumpul, duduk lesehan melingkar di lantai dengan netra yang masing-masing menatap penuh selidik Anjani sekarang. Banyak pertanyaan yang timbul dibenak mereka satu-persatu, Anjani yang menyadari itu mendadak bertingkah kikuk hingga terpecahkan suasana canggung ini oleh suara milik Gea.

"Udah lama kalian saling kenal? Gimana ceritanya? Dan Devan juga tau rumah lo? Sedeket apa kalian? Jangan bilang kalau kalian berdua udah pa––"

"––enggak! Kami gak sedekat yang kalian bayangkan. Gue juga kaget, kenapa Devan tiba-tiba datang ke rumah gue." Anjani sendiri saja masih bertanya-tanya, ada apa dengan Devan hari ini? Sungguh, jika ini mimpi tolong bangun secepatnya! Sebab Anjani sendiri masih tidak percaya Devan datang ke rumahnya hanya karena menanyakan keadaannya.

Alesya di samping masih tercengang dengan layar ponselnya yang memperlihatkan nomor Devan. Seolah ikut giveaway, ia menang tanpa diduga. Seperti itulah perasaannya sekarang. "Menurut teori gue, Devan kayanya suka sama lo, Anjani."

"Ngelantur banget!" Anjani menyikut lengan Alesya. Mana mungkin! Mereka saja dekat hanya karena sebatas saling tolong-menolong.

"Ya terus kenapa Devan datang ke rumah lo tiba-tiba gini cuman karena nanya keadaan lo doang? Terus juga ngasih nomor dia cuma-cuma gitu ke lo, kalau bukan karena dia suka sama lo! Pengen pdkt, maybe?" Alesya menaik-turunkan alisnya sambil tersenyum lebar menatap Anjani saat ini.

"Gue rasa, kedatangan Devan tadi ada sangkut-pautnya sama cowok-cowok yang sempat gangguin kita di jalan. Apalagi Devan nanyain keadaan Anjani. Mungkin, anak geng motor sebelah lagi ngancam Devan dengan membawa-bawa Anjani." Teori yang jauh lebih masuk akal milik Amanda itu membuat mereka bertiga terdiam sesaat.

"Tapi kok mereka bisa kenal Anjani?" tanya Gea. Lantas setelah itu menoleh kembali pada Anjani. "Lo bilang, lo gak sedekat itu sama Devan. Kok bisa Black Moon kenal sama lo?"

Anjani mengasah otak. Mencari titik jawaban atas pertanyaan para temannya itu. Lalu salah satu kejadian membuatnya meyakini bahwa itulah jawabannya. "Sebelumnya, gue pernah diantar Devan pulang ke rumah."

"WHAT?!!!" Alesya dan Gea melotot sempurna. Terkejut bukan main atas jawaban Anjani itu. Ini seorang Devan, akan menjadi hal paling mengagetkan jika lelaki itu dekat dengan seorang gadis.

"Dari sana, kayanya salah satu anggota Black Moon liat kalian berdua," ujar Amanda pula. Gadis itu jauh lebih tenang menjelaskannya, membuat Anjani mulai mengerti atas alasan anggota Black Moon sempat mencegat jalan mereka tadi.

"Untung aja Anjani tadi gak diapa-apain. Sumpah, lo lagi dalam bahaya Anjani!!" Alesya memperingati, membuat Gea di samping mengangguk cepat.

Flashback on

"Anjani!"

Gadis itu langsung keluar begitu saja tanpa mempedulikan teriakan dari kedua temannya di dalam mobil. Ia angkat pandang, menatap keempat laki-laki yang tersenyum lebar ke arahnya. Takut? Tentu saja. Namun Anjani sebisa mungkin mempertahankan keberaniannya, agar tidak terlihat lemah di mata laki-laki itu.

EVANDER || BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang