Story XXX

1.2K 60 7
                                    

Siapa yang bisa menyangka jika gadis remaja yang baru berusia 15 tahun bisa mengira ada perawat gadungan disini? Jawabannya tidak ada.

Yah, tepat sekarang Azela dan semua orang tengah menunggu Azely diluar kamarnya. Karena ada suster yang sedang memeriksa Azely.

"Semoga aja Jely gapapa" ucap Azela.

"Semoga kondisinya makin membaik yah Jel" ucap Jay.

"Aamiin" ucap semua orang yang ada disana.

"Kak Marchelle sama Jay gamau pulang?" tanya Azela.

"Oh ngusir nih?" tanya Marchelle.

"Ih enggak, kan Jela nanya" jawab Azela.

"Wkwkwk, enggak, nunggu disini aja" ucap Marchelle.

"Gue juga ga mau" ucap Jay.

"Kok lama banget meriksanya" ucap Zio.

"Gak sabaran banget sih, sabar dongg" ucap Zoa.

"Tapi ini udah lama banget loh" ucap Zio.

"Ya bagus dong" ucap Zoa.

"Kok bagus?" tanya Zio.

"Yah berarti perawatnya meriksa Azely dengan bener dan teliti" jawab Zoa.

"Nah bener tuh" ucap yang lain.

"Tenang Zi tenang" ucap Azela.

"Iya iya" ucap Zio.

★★★

"Gimana Lang?" tanya Bintang yang baru sampai.

"Satpam, suster dan para perawat lagi berusaha buat buka pintunya" ucap Gilang.

"Kurang ajar" ucap Bintang.

"Coba cek CCTV Bin, CCTV" ucap Alana.

"Iya Tante" ucap Bintang.

Ia pun mengeluarkan telepon miliknya dan mulai membuka CCTV.

Disana terlihat dengan jelas perawat gadungan itu sedang mengelus-elus wajah Aaliesha, tangannya memegang 1 suntikan yang cairannya berwarna hitam pekat.

"Astaghfirullah" ucap semua orang.

"Bintang, Bintang tolong tolong, tolongin Aaliesha" ucap Alana.

"Iya Tante, Tante tenang aja" ucap Bintang.

Ketika ia ingin menggeser CCTV kearah waktu sebelumnya, ia malah tidak sengaja melihat CCTV kamar Azely.

"AZELY"

Azely terlihat kejang-kejang disana, mulutnya mengeluarkan cairan berwarna hitam, lantas semua orang panik dan berlarian menuju kamar Azely, tepat sebelum itu perawat gadungan itu sudah keluar terlebih dahulu tapi Azela dan semua orang tidak boleh menjenguk Azely untuk beberapa jam, jadi Azela dan semua orang masih berada diluar kamar Azely.

"AZELY" teriakan dari Alana yang datang dengan yang lain.

"Bunda, Bunda ada apa?" tanya Azela, ia mulai panik sekarang.

Tanpa menjawab, Alana langsung masuk ke kamar Azely tanpa menghiraukan mereka yang melarangnya.

"AZELYYYYYY" Alana langsung memeluk tubuh mungil Azely yang sudah memucat.

Semua orang yang melihat itupun menjadi shock, terutama Azela dan yang lain.

"Tidak, tidak, tidak" ucap Azela tak percaya.

Tak berapa lama, Afka datang dengan seorang Dokter Profesional, dan dengan cepat ia memeriksa Azely dan melakukan perawatan intensif untuk Azely.

★★★

Ketika semua orang pergi dari kamar Aaliesha, suster gadungan itu langsung melarikan diri.

"Berhasil" ucapnya.

Tak berapa lama dari situ, Dokter Profesional juga datang untuk Aaliesha.

Aaliesha dan Azely diperiksa diwaktu yang sama.

★★★

"Boss suntikan nya sudah kami suntikan pada Aaliesha dan Azely" ucap Mereka.

"Hahahaha bagus-bagus" ucap Tzendra, ia pun dengan segera mengeluarkan amplop tebal yang berisi uang.

"Ini 100jt" ucap Afka sembari menyodorkan amplop itu.

"Wah terimakasih banyak boss" ucap Mereka.

"Ya silahkan pergi" ucap Tzendra.

"Siapp, nanti jika ada pekerjaan lagi hubungi kami saja boss" ucap Mereka.

Tzendra pun mengangguk setuju, dan 2 pesuruh itupun pergi.

"Hahaha Afka bersiaplah untuk menyambut kehancuran mu" ucap Tzendra.

★★★

"Sekarang kasih tau kita siapa yang udah nyewa lo?"

"Apaan sih gak jelas banget"

"LO YANG GAK JELAS"

"Beb sabar Beb, sabar"

"Gimana gue mok sabar Han, songong banget ni orang" ucap Beby.

"Iya tau, tapi gaboleh emosi, kalo lo emosi lalu apa bedanya kita sama dia" ucap Jihan.

Beby pun mengangguk setuju dan menenangkan dirinya.

"Eh kak, kasih tau dong siapa yang udah nyewa kakak, kita bisa nyewa 5X lipat dari itu" ucap Jihan polos.

Beby hanya menganga mendengar ucapan Jihan.
'Apa-apaan itu Han Ya Allah' rutuk Beby.

"Kita juga gabakalan bongkar rahasia kakak, tapi kita gak janji yah hehe" ucap Jihan lagi.

Beby yang mendengar ucapan polos Jihan untuk kedua kalinya pun hanya tercengang dan tak bisa berkata-kata. Tidak ingin kepolosan Jihan berlanjut, Beby dengan segera memotong ucapan Jihan.

"Kak, tolong banget kasih tau, Aaliesha udah sekarat banget kondisinya makin kritis" ucap Beby sendu.

"Kalo kakak mau main kasar ya ayok, gue udah ngumpulin semua data-data kakak" ucap Beby dengan smirk.

Orang itu seketika kaget, bagaimana bisa? Itu mustahil.

"Gak percaya?" tanya Beby.

"Yaudah, nih" Beby pun mengeluarkan selembar kertas yang berisi semua data-data dari penguntit itu, ia sangat shock dan tidak percaya dengan apa yang sudah dilakukan wanita berusia 16 tahun itu.

Penguntit itu ingin mengambil alih kertas yang ada ditangan Beby, tapi dengan cepat Beby melipat kembali kertas itu dan memasukkannya kedalam tas nya.

"Eits, ada barang ada jasa" ucap Beby.

"Nah loh, cepet kasih tau kak, mau semua data-datanya disalah gunain?" tanya Jihan.

AALFAKASHAWhere stories live. Discover now