Story XIX

1K 46 0
                                    

"Seorang sahabat adalah seseorang yang benar-benar ingin kita miliki. Siapa bilang sahabat sejati itu tidak ada? Mereka ada, hanya saja kita yang membentuknya. Jika kita baik satu sama lain, maka tidak ada satu alasanpun untuk membuat persahabatan itu hancur"

-------------------------------------------------------

Dihari libur ini, Aaliesha sudah tampak sangat rapih.

"Mau kemana sayang?" tanya Alina.

"Mau jalan-jalan sama Jihan bund" jawabnya.

"Oh yaudah, hati-hati yah" ucap Alina.

"Iya bunda" jawabnya.

Setelah salim dan salam Aaliesha pun pergi.
Jihan yang baru saja sampai dirumah Aaliesha pun tersenyum karena Aaliesha sudah siap lebih awal.

"Yok han" ucap Aaliesha.

"Ayok" ucap Jihan.

★★★

"Jela"

"Iya?" tanya Azela.

"Gimana keadaan Jely? Udah mendingan?"

Azela menggeleng.

"Dia beneran gak cerita apa-apa yah?"

"Iya" jawab Azela dengan wajah yang sedih.

"Udah jangan sedih"

"Iya" ucap Azela.

"Mau ke resto mariposa?"

"Ayok" jawab Azela dengan semangat.

★★★

"Bunda"

"Iya Zio?" tanya Alina.

"Jely belum keluar yah bund?" tanya Zio.

"Iya zi, dia masih gaenak badan" ucap Alina.

"Zio boleh ke kamar Jely gak bund?" tanya Zio.

"Ya boleh dong zi, Jely kan jodoh kamu kok pake izin segala sih" ucap Alina dengan tertawa.

"Hehe iya bund, Zio ke kamar Jely dulu yah" ucap Zio.

"Iya"

Zio pun pergi ke kamar Azely, pintu kamar Azely tidak terkunci jadi Zio hanya mengetuk pintu sekali dan masuk ke kamar jodohnya itu.

"Jely" panggil Zio setelah memasuki kamar sang jodoh.

Azely yang sedang berbaring dengan mata terpejam pun terbangun, dengan posisi duduk membelakangi Zio.

"Keadaan lo gimana sekarang Jel?" tanya nya.

Azely tidak menjawab, ia kembali dengan sikap dinginnya.

"Keadaan lo gimana Jel?" tanya Zio sekali lagi.

Azely masih tak menjawab, Zio akhirnya duduk disebelah Azely. Ia berusaha menggapai rambut Azely yang menutupi sebagian wajahnya dan menyisihkan rambut itu dibelakang telinga.

"Jel" panggil Zio, ia tak berhenti memanggil jodohnya itu sebelum Azely meresponnya.

"Apasih" ucap Azely kesal.

AALFAKASHAWhere stories live. Discover now