Story XXXXXIX

152 6 1
                                    

"Jela, ke taman yang deket rumah sakit yuk?"

"Ayok!" Jawab Azela dengan antusias.

Mereka pun berjalan menyusuri taman yang tak jauh dari rumah sakit.

"Aku baru tau kalo ada taman yang indah banget di deket rumah sakitnya bang Bintang" Ucap Azela.

"Iya yah, aku juga baru tau. Selama ini kita selalu main di taman kota" Ucap Zoa.

"Jo, aku kasihan banget liat kak Beby" Lirih Azela.

"Kamu tenang aja, In Syaa Allah semuanya bakal baik-baik aja. Aku percaya sama bang Bintang, gak mungkin dia mau cerai sama kak Beby" Ucap Zoa, ia benar-benar tidak tega melihat Azela saat ini. Kondisinya benar-benar buruk.

"Sayang" Karena tidak mendapatkan respon dari Azela, Zoa berinisiatif untuk memetik 1 bunga dan meletakkannya ditelinga Azela.

Azela yang kaget dan senang di waktu yang bersamaan mengucapkan terimakasih, karena dia merasa sangat cantik "Terimakasih, Joa"

"Sama-sama sayang" Jawabnya.

★★★

"Asha"

Yang dipanggil pun menoleh.
"Kenapa, Han?" Tanya Aaliesha.

"Kenapa belom dimakan? gasuka yah?" Tanya Jihan.

"Eh, enggak kok, ini mau dimakan" Jawab Aaliesha aembari menyuap nasi ke dalam mulutnya.

"Sha, percaya deh semuanya bakal baik-baik aja" Ucap Jihan meyakinkan.

"Han, Beby hamil, sumpah itu pasti sakit banget buat dia, kalo dia tahu tentang kehamilannya gimana, Han?" Tanya Aaliesha.

"Kita yang andil buat bikin semuanya baik-baik aja" Jawab Jihan.

"Gue setuju, gue juga ikut andil bikin Beby bahagia" Sambar Gilang.

Mereka semua tertawa, hati Aaliesha cukup lega sekarang. Ia berharap semuanya akan segera membaik.

Beby sudah sadar dari komanya, sesaat setelah Jihan kembali dari membeli makanan untuk semua orang. Bintang yang sedari awal memang berdiam diri di kamar rawat Beby, langsung beranjak dari sofa dan berlari memanggil dokter karena pergerakan jari jemari Beby. Semua orang bahagia sekaligus khawatir.

"Beby, aku seneng, aku seneng" Ucap Bintang saat itu.

"Sha, lo jangan banyak ngelamun" Tegur Jihan.

"Iya Jihan, ih bawel banget" Ucap Aaliesha.

"Iyalah, gue gamau lo sampe kenapa-napa" Ucap Jihan.

"Iya Jihan, sayangku" Ucap Aaliesha. Ia bersyukur mempunyai sahabat seperti Jihan.

"Eh, Sha. Kamu gak ada niatan mau nyalon ketos?" Tanya Jihan.

Aaliesha hanya menggeleng.
"Kalo gue maksa lo buat ikut, lo mau ikut?" Tanya Jihan.

"Apasih, Han? lo aja sana" Jawab Aaliesha.

"Ih Asha, gue mau jadi sekretaris osis tauk" Ucap Jihan sembari cemberut.

"Terus Beby jadi bendaharanya" Sambungnya.

"Setuju gue, Beby kan super duper galak" Sambar Gilang.

"Nah betul tuh, Sha" Setuju Jihan.

"Hadeuh, iya deh nanti gue pikir-pikir dulu ya" Ucap Aaliesha.

"Yeayyy makasi zheyenk, semoga hasilnya iya, yah" Ucap Jihan.

Semua orang hanya menggeleng dengan kelakuan Jihan yang seperti anak kecil. Persahabatan mereka yang memiliki berbagai macam karakter, Aaliesha si lembut, Jihan si cerewet dan Beby si jutek, harus disatukan agar membentuk persahabatan yang harmonis. Bukankah itu suatu keajaiban, apa kuncinya? memiliki kepribadian yang baik.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 09 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AALFAKASHAWhere stories live. Discover now