Story XXIII

1K 48 0
                                    

"Ly lo gamau pesen makanan?" tanya Azela.

Azely hanya menanggapi dengan gelengan.

"Ly lo baik-baik aja kan?" tanya Zio.

Azely mengabaikan Zio, seperti biasanya dia tidak akan berbicara.

"Udah Zio biarin jely dulu yah" ucap Azela.

Zio hanya membalas dengan anggukan.

Tiba-tiba Azely beranjak dari duduknya, dan meninggalkan mereka semua. Mereka yang melihat itu pun hanya tercengang dan bingung.

"Gue capek banget sumpah" ucap Zio frustasi.

"Gak, lo gaboleh capek. Gue yakin banget kalo jely tuh punya alesan buat itu" ucap Azela.

"Tapi apa alesannya? Apa la" tanya Zio.

"Udah zi, lo sabar ajaa" ucap Zoa.

"Sabar-sabar mulu sumpah" ucap Zio frustasi.

★★★

"Eh lo"

"Budeg yah lo"

"Azely Margaretha"

Mendengar namanya dipanggil, Azely pun menghentikan langkahnya. Mematung ditempat sembari menghadap kearah orang yang memanggilnya.

"Nah kan kalo kayak gini damai, gue jadi gaperlu susah-susah buat bully lo"

"Bener tuh tzol"

"Ada apaan lagi?" tanya Azely dengan datar.

"Songong banget lu"

Tanpa mempedulikan 3 orang didepannya Azely melangkahkan kakinya menjauhi 3 orang itu.

"Anjing banget tuh anak" ucap Natasya.

"Gue kalo jadi lo bakal gue amukin sih tuh anak tzol gada sopan santunnya" ucap Natasia.

"Udah deh cya cia kalian liat aja apa yg bisa gue lakuin sama anak itu" ucap Tzolla dengan smirk.

★★★

"Jihan"

"Eh Gilang" ucap Jihan sembari menoleh.

"Gue cariin kemana-mana ternyata lo disini" ucap Gilang dan bergegas duduk disebelah Jihan.

"Iya nih, gue lagi nunggu Asha" ucap Jihan.

"Asha?" tanya Gilang, Jihan pun merespon dengan anggukan.

"Bukannya dari tadi sama lo yah?" tanya Gilang.

"Iya sama gue kok, tapi Asha nih tiba-tiba mau ke toilet katanya, udah hampir setengah jam masih belum balik" jelas Jihan, ia sudah tampak khawatir sekarang.

"Han han lo tenang, Asha pasti baik-baik aja" ucap Gilang menenangkan.

"Mending sekarang kita susul ke toilet" ajak Gilang.

AALFAKASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang