Story XXIV

1K 41 0
                                    

"La lo gak papa kan?" tanya Azely.

"Iya gak papa kok jel" jawab Azela.

"Kok lo bisa kek gini sih? Siapa yang bikin?" tanya Azely.

"Itu tadi kesenggol" ucap Azela.

"Kesenggol kesenggol, siapa yang berani nyenggol lo?" tanya Azely, ia sangat marah sekarang.

"Udah gak papa ihk" ucap Azela.

Ia tidak ingin memberitahu Azely, ia takut jika Azely tahu siapa orangnya, Azely akan menghabisi orang itu.

"Yaudah lah, gue mau ke kantin, lo mau nitip gak?" tanya Azely.

"Enggak, gue udah makan tadi dikantin" jawabnya.

"Yaudah gue ke kantin dulu yah" ucap Azely.

"Iya"

★★★

"Sha lo kenapa bisa begini sih" ucap Jihan sambil menangis.

Tiba-tiba

"Han, Jihan gimana keadaan Aaliesha?"

"Dokter masih meriksa Tante" jawab Jihan.

"Aaliesha kenapa bisa sampe masuk rumah sakit han?"

"Jihan, Jihan juga gatau Tante, tadi Asha bilang mau ke toilet doang" ucap Jihan dengan deraian air mata yang semakin deras.

"Ya Allah Asha"

"Maafin Jihan Tante hiks hiks" Jihan terisak, ia benar-benar menyesal tidak menemani Aaliesha ke toilet.

Tak berapa lama Dokter keluar dari kamar Aaliesha.

"Pasien mengalami koma, terdapat bekas benturan di kepala Aaliesha, sehingga menyebabkan gegar otak serius, besar kemungkinan ia akan mengalami amnesia" ucap Dokter.

"Astaghfirullah" ucap semua orang yang ada diruangan itu.

"Sekarang pasien akan kami pindahkan keruangan VVIP, disana kalian bisa bebas menjenguk pasien" ucap Dokter.

"Baik dok, terimakasih banyak"

★★★

*Bugh

"Argh"

"Brengsek lo anjing"

*Bugh

"Lo hampir bikin Aaliesha mati bangsat"

*Bugh

"Udah, udah woi" ucap Tzoya.

"Lo" Bintang menghentikan ucapannya, mengarahkan jari telunjuknya pada gadis yang berada dihadapannya.

"Kalo lo cowok, gue gabakal ngehajar cowok lo ini-" bintang menghentikan ucapannya lagi, ia melihat Alfaka yang sudah terkapar ditanah dengan wajah babak belur.

"Tapi gue bakal langsung ngabisin lo, Tzoya Berillia" ucap Bintang sebelum pergi meninggalkan Tzoya dan Alfaka.

Tzoya bergegas menelepon ambulance, ia menangis dan terus-terusan minta maaf pada Alfaka karena sudah membuatnya seperti ini.

★★★

"Bintang kamu dimana?"

"Aku lagi dijalan bentar lagi aku sampe kerumah sakit" jawab Bintang.

"Oke"

Telepon pun dimatikan, Bintang langsung melajukan motornya kearah rumah sakit, tentu saja rumah sakit miliknya.

'Gue gabakal ngampunin lo kalo Aaliesha sampe kenapa-kenapa' rintihnya.

'Brengsek'

"AAARRRGGGHHH"

★★★

Semua orang tengah berkumpul diluar ruangan Aaliesha, menunggu gadis cantik itu untuk sadar.

"Sayang, bangun yuk" ucap Alana.

Ia menangis ketika melihat tubuh Aaliesha yang dipenuhi bekas pukulan yang telah membiru, seolah luka-luka itu sudah lama berada ditubuh putih Aaliesha.

"Kenapa gak bilang kalo kamu segitu sakitnya selama ini sha, bunda kecewa karena gagal ngejaga kamu" Alana semakin terisak.

"Udah bun, udah bunda tenang yah" ucap Afka.

"Gimana bisa tenang yah" ucap Alana.

"Iya bun, ayah tau tapi mau gimana lagi? Kita doain Aaliesha semoga bisa cepet sadar dari koma nya" ucap Afka menenangkan.

*Cklek

Pintu terbuka, menampilkan 2 gadis cantik dengan mata sembab dan rambut berantakan, menghampiri Alana dan Afka yang tengah berada disamping Aaliesha.

"Bunda, bang Alfa kritis, tubuhnya makin melemah" ucap Azela.

"Kata dokter, abang harus dirawat inap beberapa hari" lanjutnya.

Alana seakan tidak peduli. Ia masih memandangi gadis cantik yang berstatus sebagai menantunya.

"Bunda, bunda beneran gamau jenguk abang?" Tanya Azely.

"Nanti" jawab Alana.

"Ayah" bibir Azely bergetar, ia seperti tidak bisa lagi menahan air matanya. Ia kembali menangis, saat melihat Aaliesha dan saat mengingat kondisi Alfaka.

Afka mengangguk, ia memeluk Azela dan Azely kemudian menenangkan mereka.

"Sudah jangan menangis, sebaikanya kalian pulang, besok masih harus sekolah" ucap Afka dan Azela serta Azely pun membalas dengan anggukan.

"Sudah jangan menangis, sebaikanya kalian pulang, besok masih harus sekolah" ucap Afka dan Azela serta Azely pun membalas dengan anggukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

★★★

see you in the next story

AALFAKASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang