Story XXIX

1.1K 56 2
                                    

"Papi, aku gamau tau pokoknya Papi harus kasih pelajaran ke Bintang" ucap Tzoya.

"Iya sayang, kamu tenang aja nanti Papi bakal kasih Bintang pelajaran" ucap Tzendra.

"Pokoknya Pi, yg namanya Bintang dan Aaliesha harus musnah dari bumi ini" ucap Tzoya dengan smirk.

"Azely juga" sambung Tzolla.

"Pokoknya Papi harus buat Azely hancur, aku kesel banget sama diaaa" ucap Tzolla dengan rengekan.

"Iya sayang, iya. Kalian tenang aja, pokoknya Papi udah suruh orang buat ngabisin mereka bertiga" ucap Tzendra.

"Papi kok dukung kita sih? Atau jangan-jangan Papi juga ada dendam yah sama mereka atau keluarganya?" tanya Tzoya.

"Iya nih" ucap Tzolla.

"Papi mau membalaskan dendam Papi, Afka udah ngambil Alana dari Papi dan Papanya Bintang udah nolong Afka biar Alana pisah dari Papi" ucap Tzendra.

"Aaaaa jadi cinta bertepuk sebelah tangan nih yeee" ejek Tzoya.

"Aduhhh Papi bisa ngesad juga" ucap Tzolla.

"Udah-udah, mending sekarang kalian tidur" ucap Tzendra.

"Siap pabossss" ucap Tzoya dan Tzolla sembari membentuk hormat.

★★★

"Saya gamau tau, pokoknya kalian harus bunuh pasien yang bernama Aaliesha dan Azely"

"Siap pak"

"Masalah bayaran akan saya kasih berapapun asal tugas kalian berhasil"

"Baik pabosss"

"Lo nyikat Azely dan gue bakal nyikat Aaliesha" ucap salah 1 dari mereka.

"Oke"

Kedua pesuruh itu sudah menyamar menjadi perawat, dan merekapun mulai memasuki kamar Aaliesha dan Azely.

★★★

Dikamar Aaliesha, pesuruh itu mengatakan kepada Alana jika ia akan memeriksa Aaliesha secara intensif, untuk mengetahui perkembangan pemulihan pada tubuh Aaliesha. Alana yang tidak ada rasa curiga sedikitpun langsung berdiri untuk meninggalkan Aaliesha bersama perawat gadungan itu. Dan dengan cepat, pesuruh itu langsung mengunci rapat pintu dan menjalankan aksinya.

"Gak akan ada yang bisa nolongin lo Aaliesha"
"Lo gabakal bisa lihat dunia ini lagi"
"Bye bye Aaliesha Candramaya"

Setelah bermonolog dengan dirinya, ia dengan cepat mengeluarkan suntikan yang sudah berisi racun mematikan. Jika kalian bingung darimana ia mendapatkannya, ia mendapatkannya dari Tzendra yang juga seorang peneliti.

"Kok lama banget yah perawat itu meriksa Aaliesha" ucap Alana  merasa cemas.

"Tante, Tante yang tenang yah, percaya aja sama rumah sakit Tan" ucap Jihan.

"Iya Tante, bener tuh kata Jihan, rumah sakit ceria kan rumah sakit terbaik disini pasti gabakal ada kejadian macem-macem kok, kalo ada pasti Papa udah turun tangan" sambung Beby.

"Iya Jihan, Beby makasih yah" ucap Alana.

"Iya Tante" ucap Jihan dan Beby bersamaan.

"Beb, Bintang mana sih? Kok dia gak muncul-muncul dah, apa gamau ngejenguk Aaliesha?" tanya Gilang.

"Dia lagi gaenak badan Lang" jawab Beby.

"Loh sakit jugak?"
"Masa semua orang sakit sihh" ucap Gilang frustasi.

Ditengah perbincangan Gilang dan Beby, Alana yang mengerti dengan kondisi Beby pun menenangkan.

"Beby, bilang ke Bintang sama kedua Orang Tua kamu yah, Tante sama Om gak marah kok sama Bintang" ucap Alana.

"Beneran Tante?" tanya Beby memastikan.

Alana mengangguk.
"Iya, Tante juga kalo diposisi Bintang bakal ngelakuin hal yang sama kok" ucap Alana.

Beby tersenyum, hatinya tenang sekarang.
"Terimakasih banyak yah Tante, nanti Beby sampein" ucap Beby diiringi dengan senyum yang merekah.

"Duh hati Tante beneran gak tenang ini" Alana berlari kecil kearah pintu, ia menggapai gagang pintu dan berniat untuk membukanya, tapi

"PINTUNYA DIKUNCI?" kaget Alana.

Lantas semua orang yang tengah menunggu dikursi yang berada diluar kamar rawat Aaliesha menjadi shock. Beby dan Jihan berlari kearah pintu dan menggedor-gedor pintu, sedangkan Gilang berlari memanggil perawat lain untuk meminta tolong.

"Mbak, kamar rawat pasien atas nama Aaliesha terkunci dari dalam" ucap Gilang.

"Bagaimana bisa kak?" tanya salah satu perawat disana.

"Tadi ada perawat yang mau ngecek kondisi Aaliesha, tapi dia udah lama banget dikamar Aaliesha dan gak keluar-keluar, pas kita mau masuk kamar pintunya udah kekunci" jelas Gilang.

Sontak perawat itu langsung shock mendengar penjelasan Gilang. Ia pun memanggil satpam yang ada di rumah sakit. Gilang juga tidak tinggal diam, ia mengambil teleponnya dan menelepon Bintang.

"Hallo Lang, ada apa?" tanya Bintang.

"Aaliesha Bin, Aaliesha" ucap Gilang.

"Kenapa sama Aaliesha?" mendengar suara Gilang yang panik, Bintang pun ikut panik.

Gilang pun menjelaskan semua kejadiannya, dan Bintang pun dengan segera pergi menuju rumah sakit.

AALFAKASHAWhere stories live. Discover now