Story XXVIII

1.2K 56 2
                                    

"Jela"

"Emm kak Marchelle" ucap Azela bingung.

"Iya ini gue" ucap Marchelle.

"Kak Marchelle tau gak kalo Jely dirawat?" tanya Azela sembari menunduk.

Marchelle pun mengangguk.
"Makanya gue nemuin lo Jel" ucap Marchelle.

"Kak Marchelle dateng sama siapa?" tanya Azela penasaran.

"Sama Jay, tapi dia lagi beli bingkisan buat tentengan" jelasnya.

"Oh gitu" Azela hanya mengangguk.

"Nanti berangkatnya bareng kita aja yah Jel" ucap Marchelle.

"Boleh deh kak, kebetulan Zoa juga lagi sama Zio" ucap Azela.

Marchelle hanya menanggapinya dengan senyuman.
Tak berapa lama, akhirnya Jay datang dengan 2 bingkisan, 1 untuknya dan 1 lagi untuk Kakak nya yaitu Marchelle Marvelle.

"Bisa banget ye beli bingkisan yang gak seimbang" julidnya.

"Loh, emang kenapa sama bingkisannya bang?" tanya Jay dengan bingung.

"Liat nih" Marchelle pun membandingkan bingkisannya dengan bingkisan milik Jay

(milik Marchelle)

(milik Marchelle)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(milik Jay)

"sungguh perbedaan yang luar biasa"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"sungguh perbedaan yang luar biasa"

"Hehehe"

"Yeuu malah asik berdua, yaudah ah gajadi ajalah, kak makasih tawarannya" ucap Azela dan berlalu pergi.

Marchelle dan Jay yang tersadar pun langsung mengejar Azela, dan merekapun bergegas pergi kerumah sakit.

★★★

Hari ini kata dokter Alfaka, Aaliesha dan Azely sudah hampir membaik, dan tidak lama lagi mereka akan sadar dari komanya. Sudah 1 minggu mereka terbaring lemah dikasur eksekusi penyakit yang benar-benar menyakitkan.

Mereka berbagi posisi.
Alfaka dijaga oleh Tzoya dan Afka.
Aaliesha dijaga oleh Alana dan teman-temannya.
Serta Azely yang dijaga oleh Azela dan teman-temannya, tak lupa dengan Zio yang selalu on time untuk menjaga Azely dirumah sakit.

★★★

"Huft akhirnya beres juga" ucap Beby setelah hampir 5 jam membereskan kamar Bintang.

"Kamu kok gabilang kalo suka Aaliesha Bin?"
"Kan aku gatau"
"Kalo kamu kasih tau, aku juga bakal nolak perjodohannya kok"

Beby bermonolog diruang kamar Bintang yang sunyi, tanpa ia sadari, setitik air mengalir dari pelupuk matanya meninggalkan bekas basah di kedua pipinya.

"Beby sayang" panggil Mama Bintang.

"Iya Ma" ucap Beby.

"Kamu dikamar Bintang sayang?" tanya Mamanya.

"Iya Ma, Beby akan keluar" ucap Beby dan langsung beranjak dari sofa yang ia duduki.

Beby berhenti sejenak saat kakinya telah melangkah mendekati tangga, ia terfokus pada seorang wanita yang seumuran dengannya, tengah berbincang dengan Mama mertuanya.

"Jihan" ucap Beby.

Beby pun langsung turun dan menemui mereka.

"Eh Jihan, kenapa Han?" tanya Beby.

"Gue mau ngomong soal yang semalem" ucap Jihan.

"Ooo iya iya" ucap Beby.

"Nah kalo gitu Tante kedalem dulu yah" ucap Mama Bintang.

"Iya Ma"
"Iya Tante"

"Jadi gimana Beb?" tanya Jihan membuka percakapan mereka.

"Boleh gue liat nomornya gak?" tanya Beby.

"Boleh kok" jawabnya dan bergegas memberikan teleponnya pada Beby.

Beby mengotak-atik telepon Jihan, dengan izinnya sudah pasti. Beby mencoba meretas akun ponsel yang sudah meneror sahabatnya itu.

Jihan hanya tercengang, melihat betapa ahlinya Beby memainkan teleponnya. Yang hanya Jihan tahu adalah Beby orang yang sangat pintar dan cerdas. Ia jenius.

"Nih udah" ucap Beby.

Ia mengembalikan telepon Jihan padanya. Disana juga terdapat data-data dari orang yang sudah menerrornya.

"Wah gilak lo hebat banget Beb" ucap Jihan tidak percaya.

"Wkwkwk biasa kali Han" balas Beby sembari tertawa.

"Jadi selama ini yang nerror gue itu anak buah dari Kak Tzoya" ucap Jihan.

"Iya, Kak Tzoya tuh udah kelewatan tauk" ucap Beby.

"Iya bener, dia emang bener-bener udah kelewatan" ucap Jihan.

"Kok pihak sekolah gak ada pembelaan apa-apa yah" heran Beby.

"Iya, malah kek diacuhin aja gitu" ucap Jihan.

"Wah beda banget SMA 1 sama SMA 2 Indonesia, disana gapernah ada kasus apapun, dan semua siswa-siswinya juga harmonis" ucap Beby.

"Seriuss?" tanya Jihan tak percaya.

"Iya" ucap Beby antusias.

"Wah harusnya SMA 2 sih yang dapet gelar terbaik daripada yang onoh" julid Jihan.

"Hahahaha ada-ada aja Han, sekolah lo loh" ucap Beby sembari tertawa.

Mereka pun berbincang hingga malam, sampai Jihan pamit untuk pulang.

AALFAKASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang