Story XX

1K 50 0
                                    

"Banyak sekolah yang menjanjikan ketenangan, keharmonisan bagi para siswa-siswi nya. Yang membuat semua orang tua berbondong-bondong untuk menyekolahkan anaknya ditempat itu, berharap anak mereka dijaga dengan baik dan mendapat pelajaran yang baik. Tapi ternyata, itu hanyalah kata-kata pemanis yang digunakan untuk menarik banyak murid agar sekolah mereka mendapat keuntungan. Pembullyan masih akan terjadi meski sekolah elit mauapun sekolah gratis, tidak ada pembeda. Yang membedakan hanyalah suara guru dan petinggi-petinggi nya"

------------------------------------------------------------------------

"Beby gimana? Mau pindah sekolah? Hari ini mama urus yah?"

Beby menggeleng.
"Enggak usah ma" jawab beby.

"Beby, masih marah sama Bintang yah?"

Beby menggeleng lagi.
"Enggak kok ma" jawabnya.

"Beby aku anter yah" ucap Bintang.

Beby menggeleng.

"Mobil kan udah dipake papa" ucap Bintang lagi.

"Ma, Beby pergi yah" ucap Beby.

"Naik apa sayang?"

"Naik taxi aja nanti" ucap Beby.

"Tapii-"

"Gapapa maaa Beby pergi dulu, Assalamu'alaikum" ucap Beby.

"Wa'alaikumussalam"

Bintang langsung menyusul Beby.

"Beb maafin aku, plis" ucap Bintang sembari memegang tangan Beby.

"Iya" ucap Beby.

"Aku gamau kayak gini terus" ucap Bintang lagi.

"Aku bakal balik ke Jawa" ucap Beby.

Bintang pun sangat kaget mendengar penuturan Beby.

"Gak gak gak gak gak aku gabakal biarin kamu pergi" ucap Bintang.

Beby tidak menjawab, ia menghentikan taxi dan masuk kedalam taxi tanpa merespon bintang.

Mama Bintang yang melihat itupun keluar dan berbicara pada Bintang.

"Mama kalo jadi Beby juga bakal kayak dia, mungkin akan lebih marah dari dia"

"Iya ma, maaf" ucap Bintang.

"Bisa-bisanya kamu suka sama cewek lain, kalo emang gamau dijodohin kamu bilang dong. Biar mama sama papa gak ngerasa bersalah kayak gini sama Beby"

"Iya ma, maaf" ucap Bintang lagi, ia benar-benar merasa bersalah.

★★★

"Jihan"

"Eh iya sha?" tanya Jihan.

"Ke perpus kuy" ajak Aaliesha.

"Kuy" ucap Jihan.

Ketika Aaliesha dan Jihan sudah sampai di perpus, mereka memilih beberapa buku dan duduk dimeja pojok andalan mereka. Tak berapa lama kemudian, 3 orang menghampiri mereka.

"Aduh aduh aduh aduh"

"Dicariin kemana-mana ternyata disini 2 bocah curut ini"

"Maaf kak kenapa yah?" tanya Jihan.

Mereka tidak menjawab Jihan. Mereka melihat kearah Aaliesha yang juga sedang memperhatikan mereka. Tanpa aba-aba mereka langsung menarik rambut Aaliesha dan membawanya keluar perpus, menyeret Aaliesha menggunakan rambutnya.

Aaliesha mengerang kesakitan.

"ASHA" ucap Jihan sembari menutup mulut. Ia shock akan apa yang dilihatnya tadi. Ia mematung ditempat dengan posisi mulut yang masih menganga.

AALFAKASHAWhere stories live. Discover now