L. 3

70 12 1
                                    

Tae yg tidak mendapatkan jawaban yg pasti dari sang mama pun kembali ke kamarnya dengan perasaan kesal dan campur aduk.
Bagaimana tidak? Dia sudah terlanjur mengiyakan apa kata papanya goly semalam
Ditambah dia baru saja bilang pada orang tuanya
Gimana gak tambah pening coba?
Emang salahnya sendiri sih langsung mengiyakan aja, tapi.. Itu sudah terlanjur bukan?

Jam sudah menunjukkan pukul 9.30 malam
Tae sudah berusaha untuk menutup matanya
Namun, dia tidak bisa tidur memikirkan bagaimana reaksi papa nya goly jika orang tuanya tidak bisa datang bsk
Sambil berpikir.. Tiba² saja nama Mew terlintas dipikiran nya
Dia pun langsung mengambil hpnya yg ada dibalik bantal
Lalu, langsung menelpon nmr itu

Disisi Mew..
Mew ingin membereskan piring kotor yg mereka pakai tadi
Saat sampai didapur, Mew langsung mencuci piring itu
Mew pun menyabuni piring dan gelas itu satu per satu
Saat hendak ingin ngebilas piring itu
Perutnya dipeluk dari belakang oleh orang tersayangnya
Mew tersenyum melihat itu

"Knapa tidak tidur hm.. Ini sudah malam" Kata Mew sambil ngebilas piring itu tanpa melihat kearah Gulf
"Aku menunggu phi saja.. Aku tidak bisa tidur jika tidak ada phi" Kata Gulf yg masih setia memeluk Mew dari belakang
"Baiklah jika kamu mau menunggu phi dulu.. Lebih baik kamu duduk dulu, phi takut jika kamu berdiri dibelakang phi" Kata Mew
Gulf pun menggeleng
"Kamu duduk aja ya.. Phi takut kamu ke sikut lo" Kata Mew lagi
"Baiklah phi.. " Kata Gulf
Sambil melepaskan pelukan nya dari Mew dan duduk dimeja makan

Semua piring sudah bersih dicuci oleh Mew
Saat hendak ingin duduk, HP Mew berbunyi
Mew pun mengambil kain serbet yg ada didekat rak piring
Lalu mengelap tangannya
Mew pun langsung mengambil hpnya yg berada disaku celananya dan melihat siapa yg memanggilnya malam² begini
"Tae.. "
Tertera nama temannya disana

Mew pun mengangkat panggilan itu sambil duduk didepan Gulf
(Maksud posisinya Gulf dan Mew duduk berhadapan gitu)
"Hallo tae.. " Kata Mew pada panggilan itu
"Hallo Mew.. Bantuin gue pliss" Rengek tae pada panggilan itu
"Bantuin apa coba? Perasaan gue udah bantuin lo! " Kata Mew
"Pliss Mew.. Bantuin gue sekali lagi na.. " Kata tae memelaskan suaranya
Gulf tidak ingin mencampuri urusan Mew
Jadi.. Dia ingin mengambil air dingin dulu dikulkas
Lalu duduk lagi

"Bantuin apalagi kali ini? " Tanya Mew
"Mama gue baru aja dateng dari Jepang tanpa papa gue. Ayahnya goly kan minta orang tua gue datang ke rumahnya bsk. Tapi.. Papa gue gak bisa dateng. Bantuin gue Mew.. " Kata tae
Mew merasa pening karna temannya ini
Setelah mengambil air dingin itu dikulkas
Gulf pun menuangkan air itu dalam dua cangkir kecil
Satu untuknya dan satu lagi untuk Mew
Gulf pun langsung menyerahkan cangkir kecil itu pada Mew
Mew pun menerima itu dan meminumnya

Melihat Mew yg terdiam tanpa suara dalam telpon itu membuat tae frustasi
Tae harus bagamaina lagi sekarang?
Tak mungkin kan dia menyerah? Dia sudah terlanjur sayang pada goly
Masa dia harus ikut dengan mamanya ke Jepang?

"Mew.. " Panggil tae
"Krab.. " Jawab Mew
"Bantuin gue na.. Pliss, gue gak mau ikut ke Jepang. Gue udah terlanjur sayang sama goly. Cuma lo satu² nya harapan gue Mew. Tolong gue Mew, na.. " Kata tae putus asa
Mew pun berpikir jadinya
Bagaimana ia akan menjelaskan ini pada papanya Gulf?
Bisa² nanti dia yg kena marah sama kedua papanya
(Maksudnya papa Gulf sama papanya phi Mew)
Mew malas berpikir kali ini, karna masalahnya saja belum selesai
Mungkin.. Bsk mereka bisa bertemu dan menemukan solusi untuk berbicara dengan papanya Gulf

"Bagaimana bsk kita ketemuan di cafe yg lo sama goly ketemu. Gue akan kesana bsk pagi" Kata Mew
"Tapi.. Nanti bagaimana mana? " Kata tae
"Masalah itu, bsk saja kita bicarain lagi. Ini udah malam tae. Gue akan coba bantu bujukin papa ya" Kata Mew
"Tapi Mew.. " Kata tae terpotong
"Ini sudah malam. Gue ngantuk, dah.. " Kata Mew sambil memutuskan panggilan itu
"Mew.. Mew.. " Panggil tae pada panggilan itu
Tae pun melihat panggilan itu telah terputus
Karna kesal, dia pun mencampak hpnya asal
"Semoga saja bsk ada solusinya.. " Kata tae pada dirinya sendiri


Setelah panggilan itu selesai, Mew pun memasukkan kembali hpnya disaku celana
"Ayo kita masuk ke kamar.. " Kata Mew pada Gulf
"Hm.. " Kata Gulf sambil mengangguk
Mereka pun berjalan bersama menuju kamar
Sesampainya dikamar, Mew berjalan duluan menuju kasur
Dan itu tak lepas dari pandangan Gulf
Mew pun terduduk disisi kasur sambil berdiam diri
Dan Gulf pun duduk disamping Mew


"Phi.. " Panggil Gulf
"Hm.. " Dehem Mew
"Phi mikirin apa? " Tanya Gulf
Mew pun menggeleng
"Tidak ada nong.. " Kata Mew
"Phi bisa cerita kok sama Gulf jika phi ada masalah" Kata Gulf
"Tidak ada kok.. Phi hanya ingin peluk kamu boleh? " Kata Mew
Sudah beberapa hari dia tidak memeluk Gulf
Dan saat ingin memeluk Gulf, dia merasa canggung walaupun status mereka masih berpacaran

"Knapa mesti bertanya? Biasanya phi langsung peluk aku aja kan? " Kata Gulf
Mew yg mendengar itu langsung memeluk Gulf
Gulf pun mengelus pundak Mew
Gulf tau, jika Mew sedang memiliki masalah
Namun.. Phi nya itu enggan untuk bercerita dengannya
Saat sedang berpelukan, HP Mew berdering kembali
Mew pun menghiraukan itu, pikirnya itu pasti dari tae

Tring..
Bunyi HP Mew untuk kedua kalinya
"Angkat saja phi.. Siapa tau itu penting" Kata Gulf
Mew pun menggeleng dan mengeratkan pelukan itu
"Nanti saja nong.. Phi masih ingin seperti ini" Kata Mew
Tring.. Tring..
Bunyi HP Mew untuk ketiga kalinya
"Huih.. Mengganggu saja sih" Kesal Mew
Sambil melepaskan pelukannya dari Gulf
Mew pun mengambil HP yg berada disaku celananya
Dan melihat siapa yg menelponnya malam² begini
Tertera nama "papanya" Yg menelponnya saat ini

Mew semakin takut dengan keadaan ini sekarang
Bagaimana dia akan menjelaskan ini pada papanya
Gulf yg melihat Mew seperti ketakutan pun bertanya dan melihat siapa yg menelpon Mew
Ternyata.. Papanya Mew lah yg menelpon
"Itu papa nelpon phi.. Knapa gak phi angkat? " Tanya Gulf
Mew pun melirik kearah Gulf sebentar
Dia masih bingung ingin mencari alasan seperti apa untuk papanya







"Angkat saja phi..  Siapa tau penting" Kata Gulf
Mew pun mengangguk ragu, lalu menjawab panggilan itu
"Selamat malam pa.. " Kata Mew
"MEW SUPPASIT JONGCHEVEVAT.. " teriak papa nya pada telpon itu
"Krab pa.. " Kata Mew
Mew tau, hal ini akan membuatnya semakin bingung ingin bilang apa pada papanya
"Knapa kamu tidak bilang bahwa kamu datang ke rumah pak aden hah! " Kata papa marah
Deg..
"Bagaimana ini? " Kata Mew dalam hati






Mew melihat kearah Gulf sebentar
Gulf yg sadar tengah ditatap oleh Mew pun tersenyum
"Phi keruang tamu sebentar ya.. Ingin ngobrol sebentar sama papa. Kamu kalo ingin tidur duluan. Duluan aja" Kata Mew
Gulf pun menggeleng
"Enggak phi.. Aku akan nungguin phi sampe selesai" Kata Gulf
Mew mencium pipi Gulf sebentar, lalu berdiri dari tempat tidur
"Phi pergi sebentar na.. " Kata Mew
"Krab.. " Kata Gulf
Setelah kepergian Mew, wajah Gulf seketika memerah malu karna dicium oleh Mew secara tiba²






















































Kira² papanya phi Mew akan bilang apa ya sama phi Mew?
Masih ada yg baca cerita wp Mg kan?
Jujur.. Author gak bisa milih diantara keduanya
Karna author sayang sama mereka.
"Memilih itu susah.. Jadi, biarkan mereka menjadi satu. Walau dalam cerita"

Kesempurnaan Cinta Ss.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang