BONUS CHAPTER -2-

1.9K 284 78
                                    

"Buat besok beneran udah siap semua?"

"Udah ma,"

"Yakin? Mama gak mau ya nanti kalau ada yang ketinggalan kamu ngerengek-rengek."

"Beneran maa, yaampun gak percayaan banget sama Jidan."

Si bungsu mencebikkan bibir, sudah puluhan kali sang mama menanyakan hal yang sama, membuatnya lama kelamaan merasa jengah.

"Yaudah iya, kalau barang-barang mantu mama gimana?"

"Udah mamaa, barang kak Lian udah kuberesin duluan."

"Yaudah sekarang Liannya dimana?"

"Tadi sih baru Jidan suruh mandi."

Wanita cantik bersurai panjang itu mengangguk paham, "yaudah atuh sana samperin, takutnya dia masih asing disini."

Jisung mah ngangguk aja, padahal gak mungkin banget kalau Minho masih asing sama rumahnya. Mereka aja udah pacaran enam tahun lebih, dan nggak jarang Minho ngapelin dia dirumahnya gini. Belum lagi ini udah masuk dua minggu setelah Minho ikut tinggal sementara dirumah keluarga Alaric.

Sebenernya Minho udah nyiapin rumah buat dia dan Jisung tinggal dan lanjutin kisah mereka disana, tapi katanya Jisungnya belum siap buat pisah dari mamanya, jadi Minho mah nurut aja, dan ikut tinggal bareng dirumah keluarga Alaric; meski sebenarnya rumah lamanya juga tinggal nyebrang sih.

Buat kalian yang penasaran, Minho dan Jisung udah melangsungkan pernikahan mereka dua minggu yang lalu. Acaranya persis sama seperti apa yang Jisung mau, karena pada dasarnya keinginan Jisung itu udah otomatis jadi prioritas utama buat Minho.

Pokoknya semua acara-acara mereka harus sesuai dan untungnya emang sesuai sama keinginan si manis.

Dan terpenting; ada tempe goreng sesuai request an bunda Lilly.

Tok! Tok!

"Kak Iyann??"

Cklek!

"Dek—"

Jisung naikin alisnya seolah bertanya; 'ada apa' pada Minho yang malah menghampirinya sambil menyodorkan handuk kecil padanya.

"—tolong, rambutnya mau dikeringin sama kamu."

Yang lebih muda tak dapat menahan senyuman. Setelah keduanya resmi menikah, banyak banget sifat-sifat unik Minho yang secara satu persatu mulai keluar. Tapi yang paling kerasa itu gimana perlakuan lelaki itu kepadanya yang semakin lembut dan manja. Belum lagi perubahan panggilan dari Minho yang awalnya bikin Jisung selalu jantungan. Iya, dia merubah panggilan 'Acil' nya menjadi 'Dek'.

Jisung menerima uluran handuk itu, lalu menuntun suaminya untuk duduk diatas ranjang. Jisung mengusak lembut surai Minho menggunakan handuk tadi, membuat Minho menyunggingkan senyum tampannya dengan tatapan yang terpaku pada wajah menggemaskan Jisung.

"Dekkk~"

"Hmm?"

"Adekkk~"

"Apa kak?"

Minho cemberut, dengan cepat kedua tangannya memeluk pinggang mungil dihadapannya; berusaha mendapatkan perhatian si manis yang masih fokus pada rambutnya.

"Sayang, kalau ku panggil matanya lihat kesini dulu dong. Masa rambut mulu yang kamu lihatin?"

Jisung menghela nafas. Benar kan? Minho itu udah kayak bayi besar yang manjanya pake banget, sampe sampe sama rambut sendiri aja dia cemburu.

Tapi dia mana bisa marah kalau suaminya udah mode merajuk gini, akhirnya dia nurutin keinginan Minho untuk alihin pandangan kepadanya.

"Kenapa kak Iyann?? Rambutnya masih setengah kering nih, masa nggak Jidan selesain,"

Going Dumb ; Minsung (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang