[43] Jangan Nangis Sayang

2.3K 353 34
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Minho menghela nafas, sudah lewat dari tiga jam semenjak ia meninggalkan Jisung dilantai bawah dengan alasan ada kelas; meski kenyataannya dia nggak ada kelas sama sekali, karena kelas terakhirnya sudah selesai sejak lima jam yang lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Minho menghela nafas, sudah lewat dari tiga jam semenjak ia meninggalkan Jisung dilantai bawah dengan alasan ada kelas; meski kenyataannya dia nggak ada kelas sama sekali, karena kelas terakhirnya sudah selesai sejak lima jam yang lalu.

Pesan dari Juyeon membuat perasaannya semakin gelisah. Juyeon bilang Jisung sampai sakit, dan itu berarti Jisung sakit karenanya.

"Mana Jidan orangnya perasa banget, pantes aja sampai sakit gitu."

Si tampan mengerjap, menatap ponselnya yang dimana menampilkan fotonya dan Jisung sebagai wallpaper ponsel. "Kemarin gue berlebihan gak sih? Tapi Jidannya juga segala mancing emosi."

Helaan nafas kembali terdengar, Minho perang batin. Otaknya nyuruh dia untuk segera baikan, tapi egonya nggak mau kalah dan ngebiarin Jisung gitu aja.

Bimbang, Minho bingung harus melakukan apa. Baikan— tentu saja, ia pun ingin begitu, tapi lagi-lagi egonya bikin dia harus kembali mikir buat baikan sama Jisung.

Akhirnya Minho mengambil ponsel hitamnya kembali; mencari sebuah kontak yang setelahnya langsung ia hubungi.

"Halo?"

Minho senyum senang karena Chan mengangkat teleponnya dengan cepat. "Christ ayo pilih!"

"Hah? Pilih apaan?"

Going Dumb ; Minsung (end)Where stories live. Discover now