[9] Dia Jomblo Kan?

2.8K 518 76
                                    

Step out of them voices~

Jisung mengernyit, tumben sekali ada orang yang menelponnya seperti ini. Dengan segera, si manis meraih ponselnya yang berada diatas nakas dan langsung menjawab panggilan itu.

"Jidan sayang,"

Jisung kaget, sejak kapan dia punya pacar?! Apa jangan-jangan dia lupa pernah nembak salah satu siswi di kelasnya? Tapi gak mungkin, dari dulu kan Jisung sukanya sama dom. Setelah beberapa detik terdiam, akhirnya si manis mulai dapat mengenali suara wanita di seberang sana.

"Iya ma, kenapa?"

'berdosa lu Ji, suara mama sendiri ngga kenal'

Jangan salahin Jisung, suara asli sama suara di telpon kan kadang suka beda, jadi Jisung khilaf aja.

"Ini, mama kan lagi baking sama tante Lilly, terus tadinya tuh mau sekalian ngasih uang arisan ke tante Laras tapi kayaknya ini masih lama selesainya, jadi bisa nggak kamu anterin uangnya ke rumah tante Laras?"

Si manis mengernyit; mengingat-ingat siapa itu tante Laras.

"Oooh tante Laras mamanya Langit?"

"Iya sayang, bisa ya?"

"Ah gak mau ah, anjing tetangganya tante Laras nyeremin, Jidan gak berani."

Tiba-tiba saja suara sang mama tergantikan oleh seseorang; yang sepertinya adalah suara tante Lilly.

"Nanti ditemenin Lian kok Ji, mau ya? Ini kita kalau gak jadi hari ini takutnya malah lupa lagi."

"Lah kok tiba-tiba sama kak Lian?"

"Ya biar kamu gak takut lah, kan seenggaknya kalau dikejar anjing jadi ada yang nemenin."

Jisung speechless. Memang, kadang kelakuan tante Lilly itu absurdnya nggak main-main. Iya sih gak takut, tapi kan kalau dipikir-pikir konyol juga lari-larian berdua gara-gara dikejar anjing. Lagian juga, kenapa tante Lilly malah jadi kayak ngedoain mereka dikejar anjing. Horor banget.

"Ya, mau ya sayang? Nanti gratis yupi deh dari tante."

"Aduh, kalau begitu mah deal banget."

Bodoamat sama ketakutannya dikejar anjing, atau bahkan ketakutannya sama Minho seperti hari-hari sebelumnya. Yang terpenting adalah, dia dapet yupi gratis.

"Yaudah, Jidan siap-siap sebentar ya."

- Going Dumb -

Tok! Tok! Tok!

"Tante Lilly~ mamaa~"

Lagi, si manis mengetuk pintu dihadapannya sekali lagi; khawatir kalau duo ibu-ibu didalam sana tak mendengar ketukannya.

"Yuhuu~ ini Jidann suda datang nihh!!"

Tiba-tiba saja pintu itu terbuka, memperlihatkan seorang pemuda tampan dibaliknya.

"Yuk, berangkat."

"Loh, uangnya?"

Minho menunjukkan dompet kulit milik sang bunda, "punya mama lu juga udah ada disini. Yuk buruan, gue ada kelas abis ini."

"Oh, okey."

Jisung tak tahu harus memberi respons apalagi, jadi ia hanya mengikuti langkah Minho dalam diam.

"Ji, ini kemana? Gue gak tau rumahnya."

"Ouh iya, Jidan lupa."

Akhirnya sepanjang jalan keduanya hanya saling diam, dengan Jisung yang memimpin jalan.

Tak sampai sepuluh menit, keduanya telah sampai didepan rumah minimalis berwarna abu-abu dengan halaman yang dipenuhi banyak tumbuhan.

"Ini rumahnya?"

"Heem. Bentar, kuhubungin anaknya dulu."

Minho mengangguk paham, membiarkan Jisung sibuk dengan ponselnya, dan berusaha tak memperdulikan anjing disebelah sana yang terlihat menyeramkan.

Beberapa saat mereka menunggu, membiarkan atmosfer canggung menyelimuti sampai akhirnya seorang pemuda berparas manis membuka pagar dihadapan mereka.

"Duh sorry lama. Mau nganterin uang arisan kan ya?"

"Iya Ngit, tuh uangnya ada di dia."

Yang lebih tua buru-buru memberi dompet sang bunda kepada pemuda manis itu.

"Loh? Sama dompetnya?"

Jisung tepuk jidat, nih Minho kerasukan apasi, kok jadi kayak yang gugup begitu.

"Engga Ngit hehehe, dia emang agak-agak aneh."

Seungmin pun hanya tertawa pelan, dan langsung memberikan dompet itu kembali pada Minho— setelah mengambil uang arisan sesuai dengan jumlahnya tentunya.

"Udah kan? Gue masuk lagi ya?"

"Eh sorry, boleh tau usn Instagram lu?"

Jisung tertawa dalam hati, ah begitu rupanya. Alasan Minho sampai gugup seperti tadi itu karena tertarik dengan Seungmin. Gerak cepat sekali.

"Untuk?"

"Mutualan aja sih. Boleh?"

'Ya Tuhan, si Langit gak ngapa-ngapain aja langsung dapet, gue yang usaha ini itu malah di maki-maki. Gak adil banget'

Jisung gondok dalam hati. Memang sih, Seungmin itu manisnya nggak ketulungan, bahkan banyak banget dom terkenal disekolahnya yang naksir ke dia. Duh, Jisung jadi makin pengen mundur aja kalau kayak begini ceritanya.

"Yaudah, coba search aja ckrwalangitt, T nya dua. Udah ya? Gue mau masuk, lagi meet ekskul nih."

"Oh iya, thanks Langit."

Jisung senyum manis sambil melambai pelan ke arah Seungmin, "semangat ekskulnya Langitt~"

Setelah Seungmin masuk, Minho dan Jisung langsung melangkah untuk kembali pulang. Tak lupa untuk berjalan cepat ketika melewati anjing galak milik tetangganya Seungmin itu.

"Ji,"

"Hm?"

"Itu tadi si Langit,"

Jisung menoleh, penasaran dengan apa yang akan ditanyakan oleh Minho.

"Dia jomblo kan?"

Si manis terkekeh pelan, benar dugaannya. "Jomblo kak, coba aja deketin, kali aja jadi kan."

Tbc

Anjay 2min 😎🤙🏻

-190821-

Going Dumb ; Minsung (end)Where stories live. Discover now