Going Dumb ; Minsung (end)

[32] Tante Percayain Ke Jidan

Jisung langsung saja masuk kedalam mall sambil mendial nomor sang mama, ia ingin memastikan sesuatu terlebih dahulu. Tak membutuhkan waktu lama, suara sang mama langsung menyapa indera pendengarannya.

"Kenapa Jii? Udah ketemu sama tante Lilly?"

"Eh? Mama udah tau ta? Jidan baru aja nyampe mall."

"Udah, kan tadi tante Lilly izin dulu ke mama."

Jisung mengangguk paham, berarti benar perkiraannya; tante Lilly sudah lebih dulu minta izin kepada sang mama.

"Jidan kenapa nelpon mamaa?"

"Engga, tadinya Jidan mau izin dulu, takutnya mama belum tau."

"Kamu minta izin padahal udah nyampe di mall, gimana seh."

Si manis ketawa canggung, ya kan tadi sibuk balasin chat tante Lilly dulu. "Hehehe maaf maa~"

"Iya-iya, udah sana gih. Semangat negosiasinya sayang."

Saat sambungan terputus, Jisung langsung mempercepat langkahnya menuju steak 21. Sesampainya disana, netranya dapat dengan mudah menangkap sosok bunda dari sang kekasih yang sedang fokus menatap ponsel.

"Tante,"

"Eh Jidan, sini duduk sayang. Tunggu sebentar ya, om Thalla nya masih dijalan."

Jisung ngangguk patuh, dia langsung mendudukkan diri di bangku yang terletak disamping tante Lilly.

"Jidan mau pesen duluan gak? Takutnya kamu udah laper, sedangkan kalau nunggu om Thalla masih lumayan lama."

"Eh, enggak kok tantee~ tadi Jidan udah makan dirumahnya Langit."

Tante Lilly manggut-manggut, "Gak usah gugup gitu mau ketemu calon mertua Ji, tante takut dimarahin Lian kalau tau pacarnya dibikin ketakutan gini."

Bunda anak satu itu tertawa gemas melihat kelakuan Jisung yang terlihat gugup ditempatnya. Wajar sih, ini baru pertemuan kedua, dan kesan pertama sang mantan suami ke calon menantunya pun gak begitu baik.