[15] Jidan Gak Mau Sendirian Lama-lama Maaa

3K 505 30
                                    

"Tapi nanti malam papa pulang kan ma?"

Hari ini tuh mama Jane tiba-tiba mendapat kabar bahwa sang bunda di kampung halaman sana sedang sakit, maka dari itu mama Jane berencana untuk merawatnya. Namun, Jisung yang masih harus sekolah ala ala daring itu gak bisa ikut, karena di kampung halaman sana tuh susah banget sama yang namanya sinyal, jadi agak sulit untuk Jisung menyesuaikan diri.

Masalahnya Jisung tuh paling gak suka sendirian lama-lama; mengingat sang kakak yang akhir-akhir ini lebih sering bermalam di kostan sang sahabat yang lebih dekat dengan tempatnya melakukan tugas akhir, dan sang papa yang sering kali lembur membuatnya otomatis akan sendirian hari ini.

Biasanya kalau mamanya kerja catering kan gak nyampe sehari, jadi dia masih bisa lah, tapi untuk kali ini tuh dia pengen bolos aja rasanya terus ikut sang mama ke sana.

Tapi gak bisa, minggu depan udah PTS, jadi dia gak mungkin ninggalin pelajaran.

"Iya, papa paling nanti pulang kayak biasa."

"Jam dua malam? Iiiihh Jidan gak mau sendirian lama-lama maaa,"

Si bungsu merengek, bikin mama Jane yang masih siap-siap itu sedikit gak tega sama anaknya.

"Apa Jidan mau nginep dirumah tante Lilly dulu hari ini? Besok papa libur kok."

Jisung ngangguk semangat, namun menggeleng cepat sepersekian detik berikutnya. Dia lupa kalau Minho itu anaknya tante Lilly, dia kan lagi jaga jarak sama orang aneh itu.

Si bocil kelebihan pipi itu masih nganggap kalau Minho kerasukan, takut aja nanti dia ketularan kerasukan, kan berabe.

"Terus Jidan maunya gimana sayang? Lian yang nemenin kamu disini? Aman gak?"

Mama Jane senyum-senyum jahil, bikin anak bungsunya itu merengut kesal.

"Ih, makin gak mau! Mama mah kok malah ngumpanin anaknya ke maung gitu sih."

"Ya terus kamu maunya gimana yagusti?? Serba salah nih mama kayak Raisa."

Jisung nyengir, "Jidan nginep dirumah Felix aja ya???"

"Eeehh gak gak gak, rumah Felix kejauhan, mama juga gak punya kontak mamanya, jadi gak bisa ngontrol kamu. Udah mending nurut aja kata mama, ada dua pilihan nih, kamu yang ke rumah tante Lilly atau Lian yang nemenin kamu disini."

Jisung hela nafas, pilihan terbaik ya cuman dia yang nginep di rumahnya tante Lilly, daripada harus Minho yang nemenin dia disini, canggung banget pasti.

"Pilihan pertama deh ma,"

"Yaudah siap-siap sana, nanti mama izinin ke tante Lilly."

- Going Dumb -

Kini Jisung sedang menatap ke penjuru ruangan yang akan menjadi kamarnya selama sehari. Yah, tidak buruk, hanya meja nakasnya aja yang sedikit berdebu. Dia itu nempatin kamar tamu di kediaman keluarga tante Lilly, dan Jisung amat sangat bersyukur karena kamarnya deketan sama kamar tante Lilly. Jadi kalau kamar tamu ini berhantu kan Jisung bisa ngibrit ke tante Lilly.

Jisung juga sedikit bersyukur karena ternyata Minho lagi tak ada dirumah; meski kata tante Lilly sebentar lagi juga pulang, tapi kan setidaknya waktu yang memungkinkan untuk mereka bertemu jadi berkurang.

Jisung keluar dari kamarnya; berencana untuk mengobrol random bersama tante Lilly, seperti yang sering ia lakukan jika sedang berkunjung kesini.

Ternyata bunda anak satu itu sedang melakukan tugas membosankan, alias cabutin buntut tauge. Tau gak sih kalian, yang kayak buntutnya itu yang biasanya sedikit kehitaman, nah itu.

"Tanteee, Jidan mau bantuuu~"

"Eh, iya sayang, makasih loh."

Jisung ngangguk semangat. Akhirnya si bungsu Alaric langsung mengambil posisi di samping tante Lilly dan mulai dengan tugasnya itu.

"Oh iya Ji, kemarin tante dengar Zaidan main lagi kesini ya? Gimana dia kabarnya? Kangen loh tante sama dia,"

"Iya tantee, sebentar sih. Kemarin Jidan minta anterin Idan ke gramed, jadi dia jemput Jidan deh. Tante dengar dari siapa emang?"

"Dari Lian lah, dia sempet nanya ke tante Zaidan itu siapa, yauda tante kasih tau deh kalau dia itu sepupumu."

Jisung senyum terpaksa, oh ternyata tante Lilly yang bocorin ke Minho soal Zaidan. Duh, mau marah tapi gak mungkin.

"Bundaaa, liat flashdisk Lian gak bunn??"

Terdengar teriakan dari pintu depan sana, membuat kedua orang itu terkejut oleh suara Minho yang sedikit ngebass. Tante Lilly yang capek sama kebiasaan jelek anaknya langsung bangkit untuk menghampiri anak tunggalnya, sedangkan Jisung terlihat kaku ditempatnya.

'Duh elah, kenapa pulangnya cepet banget sih'

"Baru pulang tuh salam, bukannya teriak-teriak gini."

Minho cengengesan, lalu dengan cepat menyalimi bundanya. "Hehehe maaf bun, nih Lian salim nih. Tenang, Lian udah cuci tangan didepan."

Sang bunda yang memang tak bisa benar-benar marah itu hanya merotasikan bola matanya malas, lalu berjalan kembali kedalam.

"Oh iya, Jidan hari ini bakal nginep disini, baik-baik ya kamu ke dia. Jangan digalakin, nanti dia takut sama kamu."

Minho terkejut, namun tak dapat dipungkiri kalau perasaan senang langsung melingkupi dadanya.

"Gila, mimpi apa gue semalam sampai-sampai dek crush nginep gini."

Tbc

Praying circle biar Jidan aman sentosa sampai pulang lagi kerumahnya 🙇‍♀️🙇‍♀️🙇‍♀️

-250801-

Going Dumb ; Minsung (end)Where stories live. Discover now