[28] Kak Lian Kenapa Sih? Kok Malah Marah-Marah?

2.2K 362 11
                                    

"Aku bilang juga apa kemarin? Belajar, jangan main mulu. Remedial kan sekarang."

Jisung berdecak pelan mendengarnya, dia tuh cerita ke Minho cuman pengen sekedar cerita aja, bukan malah diceramahin. Kan dia semakin bete kalau gini ceritanya.

"Kemarin kan Felix ulangtahun ih. Nilai mah masih bisa dibenerin, sedangkan ulangtahun Felix cuman setahun sekali."

Bener dong pikiran dia, nilai kan masih bisa dibenerin, coba kalau waktu, boro-boro dibenerin, diulang aja gak bisa. Lagipula ulangtahun sahabatnya itu kan hanya satu tahun sekali, ya masa dilewatin gitu aja.

"Kamu sebentar lagi kelas dua belas loh Cil, harus mulai utamain pendidikan kamu."

"Iya,"

"Iya apa?"

Si manis merotasikan bola matanya malas; bersyukur kali ini mereka berbicara via telepon, jadi Jisung dapat dengan santai mengekspresikan kekesalannya. "Ya itu, mulai utamain pendidikan ku."

"Jangan cuman iya-iya aja, lakuin."

"Heemmm, iya-iyaa."

"Aku lagi serius loh Jidan, jangan bercanda dulu."

Si manis mengernyit, siapa juga yang sedang bercanda? Dia kan cuman ngasih respons biasa ke Minho, gak ada maksud menganggap perkataan kekasihnya itu sebuah candaan.

"Siapa yang bercanda sih?"

"Ya kamu, anggap kata-kata ku cuman kayak angin lewat kan?"

"Dih enggak kok, kak Lian aja yang prasangka buruk."

Dapat Jisung dengar suara decakan dari seberang sana. Ia rasa akan terjadi cek-cok yang lumayan sengit kali ini.

"Gak usah ngeles, kelihatan jelas dari nada bicaramu yang nganggap enteng kata-kataku."

"Aku gak anggap enteng kak,"

"Terus apa? Remehin?"

"Kak Lian kenapa sih? Kok malah marah-marah?"

Jisung terpancing emosi, ini kenapa Minho malah mojokin dia sih. Dia itu abis dapat informasi kalau dia remed, harusnya kan Minho semangatin atau seenggaknya ngasih pengertian, lah ini malah marah-marah enggak jelas, kan dia jadi emosi.

"Nggak ada yang marah Jidan, kamu kali yang lagi sensitif."

"Loh kok jadi aku? Kan yang pertama kali sensi kakak, orang aku cuman jawab 'iya' tapi kak Liannya langsung sewot. Udah deh, daripada berantem, mending saling dinginin pikiran dulu. Bye kak."

Pip.

- Going Dumb -

"Heh, ai kamu teh kenapa?"

Minho menggeleng sekilas, ia hanya masih merasa sedikit kesal karena percekcokannya dengan Jisung siang tadi. Namun tentu saja bundanya itu gak percaya. Yaiyalah, sang bunda kan sudah sangat memahami sifat anak tunggalnya itu.

Akhirnya tante Lilly ngedeket, lalu mulai usap-usap surai legam putranya. "Kalau Lian lagi ada masalah cerita dong sama bunda, jangan dipendam sendirian."

"Enggak ada bun."

"Masa? Terus kenapa cemberut gini?"

Minho terkekeh pelan, "cuman abis ada cek-cok aja sama Jidan tadi."

Wanita paruh baya itu mengangguk paham, pantas saja muka anaknya terlihat sangat muram, ternyata lagi ada masalah sama sosok manis kesayangannya.

"Cek-cok tentang apa kalau bunda boleh tahu?"

"Aku tadi ngingetin dia buat mulai fokus ke pelajarannya, soalnya tadi dia cerita kalau dia di remed. Tapi respons dia kayak yang anggap enteng kata-kataku gitu bun, akunya kepancing, jadi cek-cok."

Tante Lilly tersenyum mendengar cerita putranya; ia merasa gemas pada Minho yang kini terlihat kesal namun tak dapat dipungkiri bahwa ada perasaan menyesal karena telah terpancing emosi melingkupinya.

"Mood Jidan mungkin lagi nggak baik Yan, jadi kalau diceramahin gitu tuh bawaannya jadi makin gak mood."

"Tapi kan niat Lian baik bun, Lian gak mau dia lupa kalau pendidikan itu yang utama."

Tante Lilly mengangguk, ia tentu paham maksud tujuan Minho, tapi kan dia juga harus lihat masalah dari dua sisi.

"Coba deh kamu ingat-ingat, kamu juga dulu gitu loh. Pas dapat nilai jelek, bunda nasehatin malah gak kamu dengerin, tapi pas akhirnya bunda diemin karena bunda percaya kamu udah bisa nentuin mana yang prioritas mana yang bukan, pelan-pelan kamu bisa buktiin peningkatan nilaimu. Gampangnya mah, kalau disuruh tuh bawaannya malah jadi malas Yan."

Minho manggut-manggut, iya sih, dulu juga dia paling gak suka kalau udah dinasehatin karena nilai jelek; rasanya tuh bikin mood makin drop. Minho jadi ngerasa bersalah, harusnya kan tadi dia semangatin Jisung, bukan malah mancing perdebatan.

"Mending sekarang kamu tidur, terus besok siang baru kamu minta maaf."

"Iya bun, kalau gitu Lian ke kamar dulu ya. Good night bunda."

Tbc

Kayaknya aku udah kebiasaan bikin yang keju keju deh, jadi sekalinya bikin mereka berantem tuh butuh mikir keras 😭😭😭

ANW, HAPPY BOODDAY LIXXIEE 🎉🎉🎉 (udah telat sih kalau pakai waktu korea mah, tapi gapapa, yang penting hepibidi 😃💔)

ANW, HAPPY BOODDAY LIXXIEE 🎉🎉🎉 (udah telat sih kalau pakai waktu korea mah, tapi gapapa, yang penting hepibidi 😃💔)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini yups! Baikannya besok aja, ejinya mw bobo duls 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️

-150921-

Going Dumb ; Minsung (end)Where stories live. Discover now