[39] Ini Siapa Ya?

1.6K 305 38
                                    

Felix natap datar kearah seseorang yang sedang senyum tanpa beban dihadapannya. Padahal dari tadi dia nolak orang itu untuk datang, tapi ternyata orang itu tetep aja kekeuh buat datang.

"Ngapain sih astaga?"

"Ya mau main lah, lu kayak baru pertama kali didatengin aja."

Benar sih, ini sudah masuk ke puluhan kali rumahnya didatangi pemuda itu.

"Tapi kan gue udah bilang gue mau tidur Ji, kok lu malah dateng?"

"Gue bosen Lix, dirumah cuman ada kak Bri dan teman kampusnya, gue kan jadi pengen main jugaa."

Akhirnya Felix ngalah, meski dengan helaan nafas kesal namun pemuda itu mulai melebarkan pintu rumahnya; memberi jalan untuk Jisung masuk.

"Lu tugas proposal udah selesai?"

Felix menggeleng, ia memang berniat untuk mengerjakannya h-1 deadline.

"Gue udah nih, bawa file nya juga. Mau gak? Nanti tinggal lu ganti sedikit kata-katanya."

Yang lebih muda satu hari membalikkan badannya dengan dramatis. Seorang Han Jisung telah mengerjakan tugas? Bagaimana bisa?!

"Lu kesambet apaan sampai tugas seribet proposal udah kelar?"

Masalahnya tuh deadlinenya masih ada tiga minggu, jadi kan Felix kaget banget pas denger kalau Jisung udah selesai ngerjain itu.

"Kemarin sih, mumpung dibantuin kak Lian. Jadi mau liat atau engga? Kesempatannya cuman sekali ya, gue gabakal nawarin lagi."

"Y-YA MAU!!"

Jisung rotasiin bola matanya jengah, namun detik berikutnya tangan mungil itu merogoh saku celananya dan mengulurkan sebuah flashdisk kearah sang sahabat.

"Jangan lupa ganti kata-katanya."

"Dih, kok ngatur?"

Disuntrungin lah kepala si Felix sama yang lebih tua. Emang dasar temen gak tau diri. Tapi wajar sih, soalnya dia juga suka gak tau diri ke Felix.

"Lu kayak gak tau aja bu Gina kalau soal plagiat plagiat gitu jeli banget. Kalau mau kena masalah sih ya yaudah, tapi gue gak ikut-ikutan."

"Oh gak bisa dong, kan nanti gue ngasih tau ke beliau 'Jidan yang ngasih bu, jadi masa saya nolak rejeki' otomatis lu bakal kena juga."

"Asu?"

"Kita kan biefef alias best friend forever~"

"Belum aja gue getok pala lu sampai bunyi shopee dua belas dua belas, du du du du du du!"

- Going Dumb -

"Ji itu kenapa sih ada yang nelpon gak lu angkat dari tadi? Puyeng gue dengernya."

Emang bener, udah tiga kali ponsel Jisung bunyi, tapi pemiliknya gak kunjung ngangkat panggilannya, bikin Felix sedikit kesal sama bunyi ringtone ponsel pintar itu.

"Nomor gak dikenal Lix, takut gue."

"Tapi kalau ternyata penting gimana Ji? Udah tiga kali loh nelponnya."

Jisung geleng cepat, dulu tuh dia pernah hampir kena penipuan, bahkan setelah itu nomornya serasa di teror sama penipu itu, sampai-sampai dia hafal sama suara penipu itu, kan Jisung jadi parno sama nomor gak dikenal gini.

"Kalau ternyata mama lu lagi pakai nomor rekan kerjanya gimana? Kan gak ada yang tau situasi genting kapan dan dimana kejadiannya."

Si manis Alaric merengut. Iya juga sih, mamanya beberapa hari ini lagi ngurus salah satu acara yang nyewa catering nya diluar kota. Bisa aja ada suatu kejadian yang ngebuat mamanya ngehubungin dia pakai nomor ponsel orang lain.

"Ih tapi kalau mama ada apa-apa ya pasti hubunginnya papa lah, kalau hubungin gue yang ada gue cuman bisa panik doang."

"Yagusti Jidan, gaada yang tau kan, angkat dulu aja kenapa sih. Kasian itu, takut penting."

Jisung akhirnya nurut, meski gak dapat dipungkiri dia masih sedikit takut buat ngangkat panggilan dari nomor ga dikenal itu.

"Gue loud speaker ya, biar kalau itu penipuan lu bisa bantu gue."

"Kan bisa langsung dimatiin Ji—"

"Ssst! Haloo??"

"Halo, Jidan? Akhirnya diangkat juga."

Keduanya saling bertatapan, merasa tak asing dengan suara di seberang sana, namun otak mereka pun tak kunjung menemukan suara yang cocok dengan milik si penelpon itu.

"Lu kenal dia?" Felix bisik-bisik, beneran penasaran sama pemilik suara itu.

Namun yang ia dapatkan hanya jawaban 'gak tau' tanpa suara dari sahabatnya.

"Halo Ji? Lu masih disana kan?"

"E-eh iya, masih. Ini siapa ya?"

"Juna, sengaja pakai nomor lain biar lu mau angkat. Dan sekarang tolong jangan dimatiin, gue mau ngomong sesuatu dulu sama lu. Penting."

Tbc

Kayaknya sih ni ff bakal selesai sebelum nyentuh chapter 45 :D

-121121-

Going Dumb ; Minsung (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang