[3] Kak Ih, Gasnya Meledak!

3.2K 592 46
                                    

Jisung menatap nanar kompor yang berada dihadapannya. Lagi-lagi ia kehabisan gas untuk memasak mie.

Mamanya memang pemilik dari sebuah catering yang lumayan ramai, namun terkadang wanita cantik itu lupa untuk melebihkan porsi agar kedua anaknya bisa ikut kebagian, itulah mengapa Jisung harus memasak mie untuk mengisi perutnya yang mulai berbunyi.

Tapi naasnya, gas elpiji itu justru habis tak tersisa.

Si manis meraih ponselnya yang berada didalam saku, jemari lentiknya mendial nomor sang mama yang kini sedang sibuk mengantar catering ke suatu tempat. Bersyukur, mamanya itu tak pernah mematikan bunyi dering ponselnya, jadi ia tak perlu menunggu lama hingga suara lembut sang mama menyapa telinganya.

"Iya kenapa sayang?"

"Gas habis ma, ini Jidan beli gas aja atau pesan makanan?"

"Beli gas aja atuh Ji, kamu kalau pesan makan kan suka ngga kira-kira, ujungnya malah dibuang. Sayang tau."

"Hehehe iya sih. Uang buat beli gasnya ada ngga ma?"

"Ada di kantung jaket mama yang digantung dibelakang pintu kamar. Nanti pasang gasnya minta tolong ke anaknya tante Lilly aja ya, jangan sama kamu, mama gamau rumah kita meledak."

"Iya ma yaampun, gak percayaan amat sama anaknya."

"Demi keamanan bersama sayang. Udah dulu ya, ini mama udah sampai di tempat acara."

"Iya ma, semangat kerjanya."

Setelah sambungan terputus, Jisung dengan senang berlari menuju kamar sang mama; mengambil uang di saku jaket yang tadi diberitahu mamanya.

"Emang namanya udah jodoh, pasti ketemu terus lah."

- Going Dumb -

"Halo tante~ tumben udah siap siaga disini?"

Tante Lilly yang sebelumnya fokus dengan catatan keuangan warung langsung mengalihkan tatapan kearah Jisung yang sedang tersenyum manis didepan etalase warung.

"Tante gabisa fokus Ji kalau didalam, Lian kalau udah main game berisiknya ngalahin orang demo. Pusing tante."

Si manis tertawa kecil. Satu fakta baru yang Jisung ketahui tentang crush-nya. Dia suka bermain video games.

"Oiya tante, Ji mau beli gas donggg."

"Gas kosongannya mana Ji?"

Jisung mengerucutkan bibirnya lucu, "Jidan ga kuat angkatnya tante, boleh nanti aja ngga? Biar kak Brian yang anterin."

"Loh? Dirumah nggak ada Brian? Terus nanti yang masang gasnya siapa?"

Tante Lilly bertanya dengan nada yang sarat akan kekhawatiran, ia yakin bahwa pemuda manis dihadapannya ini juga belum bisa memasang gas sendiri. Jangankan Jisung, dirinya saja tidak bisa.

"Eum. . Itu, kata mama suruh minta tolong kak Lian pasangin. Hehehe."

"Oooh yaudah atuh, bentar ya tante panggilin dulu anaknya."

"Iya tante, ini uang gasnya Jidan taruh meja ya,"

---

"Heh, tupai rabies, dapurnya dimana?"

"Nama gue Jidan kali, bukan tupai rabies."

Minho menatap jengah kearah bocah menyebalkan disampingnya, membuat Jisung tertawa canggung sambil menunjuk kearah dapur.

"Galak banget sih calon pacar."

"Calon pacar gundulmu. Sini lu bantuin gue, enak aja asal nerima selesai."

Bibir mungil Jisung bergerak lucu; meledek ucapan si tampan yang sama sekali tak memperdulikannya.

"Kak Lian mau minum ngga?"

"Gue nggak bakal lama bocah, gausah sok-sokan nyiapin minum."

Tuk!

Jisung yang kesal akhirnya tak tahan untuk melempar gumpalan kertas kecil menuju kepala Minho.

"Anjrit! Ga gue bantu ya lu."

"Hehehe, peace kak~ lagian niat gue baik malah digituin. Tcih, sopan kah begitu?"

Minho tak lagi memperdulikan ocehan si manis, netranya kembali fokus dengan gas biru yang ada dihadapannya.




"Kak kok gasnya bau?"

Yang lebih tua mengernyit. Benar juga, ia bisa mencium aroma gas meski tak begitu jelas.

"Kak ih gasnya meledak! Aaaaaa mamaaa Jidan belum mau matii!!!"

"Jidan astaga mulut lu! Tenang sedikit bisa ngga? Ini lagi gue benerin."

Jisung mengangguk rusuh dengan tangan yang membekap mulutnya sendiri.

Iya juga, ia tak boleh panik, karena kepanikan hanya akan membuat segalanya menjadi lebih buruk.

"Udah nih ah, ga mati kan lu?"

"Hehehe, makasih kak Lian~"

Yang lebih tua merotasikan bola matanya malas, "ya."

"Kakak mau pulang sekarang?"

"Hm."

"Sekalian bawain gas kosongannya atuh kak, yayayaya? Kak Lian kan baik, ganteng, crush-nya Jidan yang paling keren."

"Yatuhan kenapa sih gue bisa ketemu tupai rabies macam lu gini?"

Jisung tersenyum manis, "kan kita jodoh kak."

Tbc

Gila, Jisung disini sama Jisung di on track universe beda banget anjrit 😭😭

-250521-

Going Dumb ; Minsung (end)Where stories live. Discover now