[29] Maaf Ya

2K 384 46
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Minho hela nafas, sedikit gak nyangka kalau masalah ini bakal berlangsung lumayan lama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Minho hela nafas, sedikit gak nyangka kalau masalah ini bakal berlangsung lumayan lama.

Lima hari tepatnya semenjak perselisihan kecil itu, dan sebenarnya Minho sudah mencoba untuk minta maaf, tapi disini kekasih manisnya selalu bersikap seolah sedang menghindar. Bukannya berburuk sangka, tapi setiap Minho ngajak ketemu atau bahkan nyamperin tuh dia selalu dapat alasan dari Jisung. Entah sedang ngejar deadline tugas, meet, quiz, atau bahkan ketiduran.

Dia tahu memang dialah yang meminta untuk Jisung mengutamakan pelajaran, tapi rasanya kurang tepat jika hal itu dijadikan alasan untuk menghindar darinya. Kalaupun memang sesibuk itu, setidaknya beri ia waktu untuk meminta maaf agar masalahnya tak menjadi berlarut-larut.

"Jidan gue kangen sama lu. Kenapa sih akhir-akhir ini lu nyebelin?"

Si tampan mengacak-acak surainya kesal. Jujur saja ia sangat merindukan qtimenya dengan sang kekasih. Ia rindu memeluk tubuh mungil Jisung, ia rindu mencubit pipi tembam yang lebih muda, dan ia merindukan segala hal yang biasa mereka lakukan.

"Ini bentuk dia nyadar sama kesalahannya atau bentuk dia marah balik ke gue sih?"

Minho berdecak kesal, perasaan apa yang ia lakukan kemarin merupakan hal yang benar; mengingatkan agar kekasihnya lebih fokus pada kewajibannya. Meski ia mengakui kalau caranya kemarin agak menjengkelkan, belum lagi timingnya sangat tidak pas, mengingat mood Jisung yang sedang buruk karena baru saja mendapat informasi remedial.

Tapi kan nggak nyampe lima hari juga lah dia dikacangin gini. Minho itu clingy, jadi paling gak bisa sama yang namanya dicuekin. Jangankan dicuekin, pas waktu kumpul barbeque Jisung lebih fokus ke Jeongin aja Minho udah bete banget.

"Ah anjing bisa gak sih gak usah ada kelas dulu? Gue pengen nyamperin si Jidan dari sekarang nih."

Pemuda scorpio itu cemberut, "tapi kan dianya juga lagi sekolah, yang ada gue di usir om Aric."

Akhirnya yang bisa dia lakuin cuman sabar nungguin kelas dan jam sekolah Jisung selesai.

- Going Dumb -

"Jidan aku lagi ngomong, bisa gak lihat sini dulu?"

Jisung taruh pulpennya diatas meja; perlahan pandangannya beralih kearah yang lebih tua. "Iya, ini udah."

"Kamu sekesel itu sama aku atau gimana sih? Coba sebutin semua yang ganjel, kita cari jalan keluarnya bareng-bareng."

Yang lebih muda terlihat enggan untuk menjawab, bahkan tak ada pergerakan sedikitpun dari Jisung, pemuda itu bersikap seolah kata-kata yang baru saja Minho ucapkan hanya angin lalu.

"Jidan, kalau kamu gak bilang aku nggak bakal ngerti. Luapin aja apa yang bikin kamu kesal, aku dengerin."

Si manis menggeleng pelan, lalu memilih kembali meneruskan tugasnya yang sempat ia tunda. "Nggak ada kak, kak Lian bener kok, ini juga Jidan lagi berusaha buat fokus ke sekolah."

Mendengar itu membuat Minho sedikit terpancing. Sesusah itukah untuk Jisung berkata jujur? Maksudnya kan kalau emang Jisung gak ngerasa kesel atau apa-apa ya mereka gak bakal diem-dieman gini.

"Jujur aja kenapa sih? Aku ini pacar kamu, kamu bebas buat nyampein apapun yang ganjel ke aku, bukan malah nutup-nutupin gini."

"Orang beneran gak ada apa-apa. Udah ah, kak Lian mau minum? Atau mau nyemil sesuatu? Jidan ambilin ya,"

Yang lebih tua memejamkan mata menahan kesal, tangannya meraih pergelangan Jisung yang baru saja beranjak dari sofa ruang tamu. "Duduk."

Tiga puluh detik berlalu, dan Minho mulai bisa mengendalikan emosinya pada Jisung.

"Jidan kamu tau kalau aku gampang kepancing emosi kan? Berhenti pura-pura kalau kamu lagi baik-baik aja, sebelum aku beneran emosi ke kamu."

Kali ini si manis mulai menunjukkan emosi aslinya, nafasnya terdengar terengah-engah, belum lagi tangan yang masih digenggam oleh Minho terasa sedikit bergetar.

"Hey, it's okay, luapin aja semuanya."

Minho tarik tubuh mungil itu kedalam pelukannya; ia usap punggung sempit Jisung hingga akhirnya si manis mulai menyamankan diri dipelukannya.

"Kak Lian nyebelin,"

Yang lebih tua mengangguk pelan, lalu beralih mengusap surai lembut kekasihnya; membiarkan Jisung untuk melanjutkan segala perkataannya.

"Iya sayang, lanjutin. Apa lagi?"

"Kemarin itu Jidan cuman mau cerita, Jidan mau dikasih semangat, Jidan mau dikasih dukungan, seenggaknya dukungan sekecil apapun bisa bikin Jidan ngerasa lebih baik—"

Perkataan Jisung sedikit terbata, karena rasa sesak yang ia rasakan. Ya wajar sih, dia lagi ngerasain gimana rasanya mendem kesel berhari-hari dan akhirnya diluapin juga.

"—dapat info remedial di mata pelajaran bahasa Inggris itu bikin mood Jidan benar-benar amblas, selama ini aku cuman bisa banggain kemampuanku disitu, tapi berkat kemarin aku jadi ngerasa semakin bodoh. Kak Lian ngomong seolah-olah Jidan gak bisa bedain mana prioritas Jidan atau bukan. Padahal Jidan udah belajar, tapi Jidan juga gak tau kemarin kenapa bisa dapat nilai segitu."

Minho ngerti, gimana rasanya dapat nilai jelek dimata pelajaran yang paling diminati; segala pemikiran buruk berdatangan, dan salah satu yang paling buruk adalah mulai menyalahkan dan merendahkan diri sendiri.

Tentu saja Jisung membutuhkan sebuah dukungan saat itu, dan ia telah melakukan kesalahan karena malah membuat moodnya semakin buruk.

"Maaf."

Si manis mengeratkan pelukannya pada Minho, mendengar satu kata maaf terucap saja membuat segala kekesalan Jisung meluruh.

"Maaf kemarin bikin rumahmu gak nyaman. Seharusnya aku ini jadi rumah yang nyaman buat kamu ceritain apapun keluh kesah kamu, tapi kemarin aku malah bikin kamu gak mau pulang kerumahmu sendiri. Maaf ya."

Entah ia yang berlebihan atau bagaimana, tapi baginya perkataan Minho terdengar sangat manis.

Tbc

Jiakh kangen ganie?

Mmf aja kalau konflik diatas agak lebay, tapi jujur aku juga pernah kyk jidan, remed dimapel yang biasanya dapet nilai bagus itu rasanya AKSHSJKS banget.

Komen yang banyak dong biar ak semangat, chap kemarin komennya dikit ckalie bikin ovt kalau ni ff makin ga seru 😭👎🏻

-280921-

Going Dumb ; Minsung (end)Where stories live. Discover now