[4] Bunda, Lian Gak Mau Layanin Dia Lagi!!!

3K 578 63
                                    

"Ih Felix, gue serius. Dia ganteng banget, tapi galaknya udah kayak ibu-ibu di akhir bulan."

Pemuda yang biasa Jisung sebut sebagai Aussie Gadungan diseberang sana merotasikan bola matanya malas.

Mulai lagi— batinnya.

"Kemarin lu bilang lagi naksir anak kelas sebelah? Udah ganti lagi?"

Si manis berpipi tembam itu tekekeh geli mendengar ucapan sahabatnya.

"Iya ah ganti, yang itu susah ketemunya, kan kalau kak Lian tinggal lari ke warung langsung bisa ketemu."

"Mana sih? Gue mau liat dong orangnya kayak gimana,"

Senyuman konyol terpatri di wajah menggemaskannya; yang jelas-jelas tak bisa dilihat oleh Felix.

"Gue gak punya fotonya Fe."

"Loh emang lu engga coba cari akun insta-nya gitu?"

"Ah gue ga jago nge-stalk."

"Mau coba gue cariin ga?"

Mendengar tawaran menggiurkan dari sang sahabat, membuat Jisung mengangguk semangat tanpa perlu berpikir panjang.

"Mau, mau, mauuu-!!!"

"Oke, tadi namanya siapa Ji?"

"Liano. Gue gak yakin sih dia bakal masang ava wajah atau engga, tapi ciri-cirinya dia ganteng, hidungnya udah sebelas-duabelas sama perosotan TK adek lu, terus tingginya kira-kira— berapa ya? Engga tau sih, tapi kalau dibandingin sama gue, gue cuman sampai di dagunya."

"Doain aja ketemu ya Ji, soalnya gatau kenapa feeling gue dia user yang ngga pakai ava wajah plus akunnya di private. Jadi, yah. ."

Si manis mengangguk paham. Feeling nya pun berkata demikian, karena kalau menurut penglihatannya, Minho bukanlah tipe yang gemar membagikan wajahnya di sosial media. Kenapa? Karena dia judes, biasanya kan orang judes itu ngga begitu welcome sama orang asing.

Iya kan?

Pokonya kalau menurut kalian pemikiran Jisung ngga masuk akal, itu tandanya pikiran kalian aja yang payah. Karena bagi si manis, dirinya itu genius.

"Yauda kalau udah ketemu kabarin gue ya, gue mau melakukan mission incredible dulu."

"Hah? Apaan?"

"Pedekate sama kak Lian donggg, see u babay Aussie gadunganku. Mwa!"

Belum sempat pemuda ber-freckles itu menjawab, Jisung sudah lebih dulu memutus sambungan mereka.

- Going Dumb -

"Kak Lian, beli dongggg~"

"Yuhuuu, Jidan ganteng mau jajann,"

"Kak Lian, kak Lian, kak Lian, ayo keluarrrr, Jidan mau jajan-!!"

"Heh tupai rabies! Bisa nggak sih sabar sedikit?"

Jisung yang lagi-lagi dipanggil tupai rabies oleh crush-nya itu mengerucutkan bibirnya lucu. Padahal nama Jidan kan udah ganteng banget, tapi kenapa pemuda tampan dihadapannya ini selalu memanggilnya tupai rabies sih?

"Nama gue Jidan kak Liannn!!"

Protesan menggemaskan itu keluar dari belah bibir mungilnya yang terlihat semakin mungil karena kedua pipinya yang menggembung lucu.

"Yayaya gak usah banyak bacot. Mau beli apa?"

"Mau jajan yupi, tapi lu harus jawab tebak-tebakan gue dulu."

"Dih, untungnya buat gue apaan?"

Mata bulat Jisung menatap Minho dengan penuh harap, belum lagi bibirnya yang mem-pout membuat yang lebih tua mengernyit bingung.

"Please~ gue bikin tebak-tebakan khusus buat kak Lian ini lama banget. Masa lu gamau hargain usaha gue kak?"

"Loh, gue kan ngga ada nyuruh lu buat bikin tebak-tebakan begitu. Lu nya aja yang gabut."

"Ah jahat! Yaudah Jidan nggajadi jajan! Males sama kak Lian,"

Si manis menghentakkan kakinya kesal. Sungguh, rasanya ia ingin mencakar-cakar wajah tampan itu sekarang juga. Tapi ia takut, karena mamanya akan marah jika ia benar-benar melakukan itu.

"Ck. Iya-iya bocah, sok coba mana tebak-tebakannya?"

Mendengar suara berat milik Minho, membuat senyuman cerah kembali terukir diwajah manisnya. Langkah yang hendak membawanya pulang langsung terhenti diiringi giggles menggemaskan khas si bungsu Alaric.

"Menu, menu apa yang paling Jidan suka?"

Minho menaikkan alisnya. Tebak-tebakan macam apa ini? Mengapa terdengar sangat buruk?

"Mana gue tau."

"Ih tebakkk~"

"Indomie?"

"Netnott!!"

"Masakan mama?"

"Nonono~"

"Nasi garem?"

"Salahhh!!"

"Apa dong?"

Mendapati wajah tampan Minho yang mulai jengah membuat Jisung tersenyum geli, "payah, masa gitu aja engga tau. Menu yang paling Jidan suka mah udah pasti, me n u menjadi kita. Aw, keren banget nggak sih tebak-tebakan Jidan?"

Jisung tertawa, tapi tidak dengan Minho.

Benar dugaannya, tebak-tebakan ini adalah tebak-tebakan yang sangat buruk.

Suara tawa si manis terhenti, digantikan oleh tatapan bingungnya saat melihat Minho yang melangkah masuk kedalam rumah.

Sebelum akhirnya, teriakan yang sarat akan kekesalan itu terdengar jelas dari dalam sana.

"BUNDA, LIAN GAK MAU LAYANIN DIA LAGII!!"

Membuat Jisung kembali tertawa puas karena berhasil mengusili crush tampannya.

Tbc

PLS, kuharap kalian ga kesel sama sifat Jisung di book ini. Soalnya aku ngerasa dia kek bocah tengil banget asli ㅠㅠ

-300521-

Going Dumb ; Minsung (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang