⁴⁵. empatpuluh lima

10.2K 1.6K 651
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca 🌻

~𝙝𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜~

"You are my universe, i love you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"You are my universe, i love you."

°°°

Hana terkejut menemukan kecoak di dalam kotak pensilnya. Saat dia menjatuhkannya ke lantai, tawa teman sekelasnya terdengar nyaring.

Matanya memanas, tidak mau ditatap lemah, Hana berjalan cepat meninggalkan kelas. Dia berlari keluar gerbang yang terbuka lebar, kembali membolos seperti seminggu lalu. Tujuannya adalah taman, hanya di sana ia merasa tenang karena sangat sepi dan jauh dari keramaian.

Dia duduk di tepi perempatan taman, tempat paling sepi sekaligus tempatnya menyendiri. Dia mengambil sebotol obat dari saku roknya, tanpa memikirkan resiko dia menelan tujuh tablet. Demi apapun, dia sangat lelah berada di kawasan yang tak pernah menghargainya. Hanya meminum obat dia bisa merasa tenang.

Eksistensinya tercuri oleh suara tangisan. Karena sensitif terhadap suara, Hana berpindah tempat. Tapi baru mendudukkan bokong di dekat pohon, dia langsung dikejutkan oleh seorang gadis bertubuh mungil berpenampilan acak-acakan yang tiba-tiba muncul di hadapannya, menangis sesenggukan sambil memohon.

"K-kamu, kamu punya makanan, gak?" isaknya.

"Makanan? Maksudnya?" Alis Hana berkerut.

"Teman aku, teman aku kelaparan."

Hana tidak mengerti.

"Dia, dia ada di sana." Dia hendak menarik pergelangan tangan Hana namun Hana segera menghindar. Dilihat dari penampilan, gadis bertubuh mungil itu seperti 'orang gila'. Bukan, bukan bermaksud jahat, hanya saja ... seragam SMP compang-camping, rambut panjang yang berantakan hampir menutupi separuh wajah, kulit kumuh dan hitam, dia juga tidak memakai alas kaki, apalagi terdapat luka bakar di lengan kirinya. Apa Hana harus memercayainya di tengah taman kota begini?

Sebelum Hana memutuskan hendak apa, lengannya lebih dulu ditarik oleh gadis itu. Hana terkejut, dia dibawa melewati pepohonan rindang yang gelap hingga sampai di taman yang tidak terpakai.

"Jay!" Gadis itu melepas cekalannya di lengan Hana, berlari menghampiri seorang cowok yang kondisinya hampir serupa dengannya yang mengenakan pakaian SMP, sedang duduk menyandar di sebelah perosotan kecil sambil memejamkan mata. Gadis tadi menangis melihat kondisi temannya yang sama sekali tidak membuka mata.

Walau masih bingung, Hana pun mendekat.

"K-kamu punya makanan, gak?" tanya gadis itu lagi pada Hana.

Sejenak Hana terdiam, memandang cowok di hadapannya intens. "Gue gak punya," jawabnya singkat.

Jawaban itu membuat gadis tadi semakin menangis dan berlari cepat keluar taman meninggalkan Hana dan cowok yang dipanggil 'Jay' itu berdua.

Breastfeeding Prince✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang