³⁵. tigapuluh lima

12.8K 2.3K 366
                                    

Lama banget ya updatenya? Belakangan ini sibuk banget, fiuh.

Sebelum lanjut baca, ayo absen siapa aja yang nungguin story ini🌠

Jangan lupa vote sebelum membaca 🌻

~𝙝𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜~




"Hana! Jeslyn! Lo berdua beruntung banget!"

Jangan tanya siapa orang yang barusan berteriak heboh sepanjang koridor hanya untuk menghampiri Hana dan Jeslyn di kelas yang sedang mengoreksi jawaban.

Bae Rona. Gadis itu mencengkeram kedua pundak Hana lalu menggoyangkannya kesana-kemari.

"Gue, lo, sama Jeslyn terpilih jadi orang yang bertanggung jawab di kemah nanti! Aaaaa!" jeritnya sumringah.

"Ha?" Jeslyn menghentikan aktivitas menulis. "Tanggung jawab di kemah? Gue, lo, sama Hana? Lo bilang beruntung? Gila lo?"

"Ih, bagus dong! Artinya kita gak akan terpisahkan." Gadis itu memeluk Hana erat sambil menyengir lebar. Terkadang sifat Rona tidak dapat diprediksi orang-orang, kadang keras kepala, sok perhatian, sok dekat, dan lainnya. Yang terpenting sama-sama menyebalkan.

"Kalau Hana sih gak mustahil diminta jadi pengurus. Tapi lo, Bu Jisoo kesambet apa?"

"Dih, gini-gini gue juga berguna. Oh iya, kalian tahu nggak kelas siapa yang bakal pergi bareng kelas kita pas kemah nanti?" Kedua alis Rona naik-turun.

"Gak penting. Mending lo beliin kita makanan, gih!"

"Ih, gue bicara ke Hana." Rona cemberut dan memeluk lengan Hana saat dirinya didorong menjauh. "Bunda mau tahu?" Kepalanya terdongak menatap Hana, sok manis.

Hana menghela napas, berusaha melepas rangkulan Rona di lengannya. "Kebas, Ron."

"Tapi ini penting banget. Sebelum Kak Jay diterkam Lilaz. Rawr."

"Bareng kelas Kak Jay," jawab Jeslyn tepat sasaran.

"Ih, gue lagi main tebak-tebakan sama Hana. Lo curang ngasih tahu duluan!"

"Plis deh. Tanpa lo kasih tahu gue udah tahu ujungnya Kak Jay. Lagian ini gak terlalu penting. Mending lo bantuin kita ngoreksi jawaban anak kelas sepuluh." Jeslyn menarik lengan Rona duduk di kursi depan, memberikan beberapa lembar kertas untuk diperiksa. "Semua guru gak punya murid selain Hana. Dikit-dikit Hana, Hana, Hana. Lama-lama gue membelah diri juga jadi Hana." Omelannya membuat Rona ikut setuju hingga keduanya sama-sama menggosipi guru.

Sedangkan Hana tidak fokus mengoreksi, pikirannya langsung tertuju pada acara semalam.

"Malah bengong, mikirin Kak Jay nih," racau Rona. Hana tersadar saat Jeslyn menjentikkan jari berulang kali di depan wajahnya.

"Lo ngelamun dari tadi. Nih, udah selesai ngoreksinya." Dia mengangkat tumpukan kertas itu.

Berapa lama Hana melamun?

"Muka lo pucet. Dari pagi juga ngelamun terus. Gue sama Rona aja deh yang nganterin koreksinya ke kantor. Lo istirahat. Nanti gue bawain kue jahe anget." Kedua gadis itu beranjak pergi sambil merangkul tangan.

Soal kurang tidur, tentu saja Hana tidak tidur semalaman, pesta semalam berakhir sampai pagi. Alih-alih cuti sehari, Hana memilih tetap sekolah. Itu karena hari ini dia punya tugas drama. Jika dia tidak datang, teman sekelompoknya yang akan dirugikan. Sedangkan Jay, cowok itu tidak bisa sekolah karena memiliki banyak urusan. Dia menyuruh Hana ikut cuti bersamanya, namun Hana menolak tegas. Alhasil Jay hanya mengantar Hana pulang ke rumah pukul enam pagi lalu kembali ke mansion. Dari situ Hana pergi sekolah diantar Yeonjun.

Breastfeeding Prince✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang