²¹. duapuluh satu

18.7K 3K 811
                                    

Karna udah 500 komen, aku update, makasih💛

Ah iya, karna double gini, part sebelumnya pastiin dulu ya udah divote atau belum. Karna satu vote kalian sangat berharga 🌻

~𝙝𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜~

"Marah? Lo gak akan bisa ngelakuin itu ke gue

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Marah? Lo gak akan bisa ngelakuin itu ke gue." —Park Jay.

°°°



Duk!

Hana terlonjak tatkala keningnya menubruk dada seseorang, sekaligus terperangah melihat tumpukan kertas ulangan yang baru dia ambil dari ruang guru beterbangan di udara. Sebelum kertas itu terbang entah kemana, Hana mengumpulkannya. Dia juga berjongkok mengambil kertas-kertas yang jatuh ke lantai. Cowok yang menabraknya ikut bantu mengumpulkan. Setelah itu memberikan pada Hana.

Dan, betapa kagetnya Hana begitu mendongakkan kepala mengetahui siapa gerangan yang menabraknya.

"Kak Heeseung?"

Dia langsung mengembangkan senyum. "Hana, gak nyangka kita ketemu lagi setelah dua tahun."

Tenggorokan Hana sampai tercekat. Dia memutuskan kontak mata dengan melihat ke bawah, memikirkan bagaimana bisa cowok itu ada di sekolahnya.

"Lo pasti bingung ya kenapa gue ada di sini?"

Dengan kaku Hana mengangguk. Walau pada akhirnya dia merutuki dirinya sendiri yang sangat bodoh menjawab.

Cowok itu terkekeh, lalu mengacak rambut panjang Hana yang kali ini tergerai. "Ternyata lo masih Hana yang sama."

Wajah Hana berubah pucat. Bel pulang berbunyi, koridor menjadi ramai, dengan gelagat kikuk Hana pergi begitu saja tanpa pamit.

"Hana, tungguin dong." Dia mengimbangi langkah. Membuat Hana semakin mati kutu. Selang dua menit, kertas ulangan di pelukan Hana kembali jatuh dan berserakan di lantai karena dia begitu grogi berjalan bersisian dengan cowok itu.

Heeseung terkekeh lagi, mengumpulkan kertas itu dengan berjongkok, sedangkan si empu kertas berdiri memaku di pijakan.

"Nih." Diberikannya kertas itu, yang diterima Hana dengan tangan bergetar. Heeseung tertawa menyaksikan ketegangan gadis itu.

Orang-orang mulai menonton, bertanya-tanya ada apa dan siapa Heeseung yang bukan memakai seragam sekolah mereka.

"Gimana kabar lo?" Dia membuka percakapan saat mereka kembali berjalan. "Kabar Mama? Papa? Kak Ojun? Riki?"

Hana langsung berlari membelah keramaian, meninggalkan cowok tersebut tanpa mengatakan sepatah-kata pun.

Dengan cepat Hana memasuki kelas, meletakkan kertas ulangan di meja guru, buru-buru mengemas buku serta alat tulisnya.

Breastfeeding Prince✓Where stories live. Discover now