Extra Part 2

2.1K 57 2
                                    

Bertemu dan menikah dengan Michelle adalah suatu anugrah bagi Angga. Selepas dirinya merasa patah hati karena Anya, kini bersama Michelle Angga tahu yang namanya bangkit dan ikhlas.

Angga tersenyum mengingat hal itu sembari menatap sang istri yang tengah bermain bersama putra pertamanya, Samuel Adinegara yang kini berusia lima tahun.

“PAPA!!!” Samuel berteriak memanggil sang papa tatkala menemukan papanya sudah pulang ke rumah. Bocah lima tahun itu lantas berlari ke arah sang papa sembari merentangkan kedua tangannya lebar.

Senyum Angga semakin melebar melihat itu dan dengan senang hati, pria 33 tahun itu melangkah ke arah sang anak sebelum akhirnya memangku sembari memeluk putranya itu.

“Papa kangen banget sama Sam,” ucap Angga sembari memeluk sang anak.

“Sam juga kangen sama Papa. Sam senang Papa pulang,” balas Samuel sembari melingkarkan kedua tangannya pada leher sang papa.

Michele yang melihat itu pun nampak tersenyum bahagia. Melihat suami dan anaknya akur dan saling menyayangi adalah anugrah baginya.

Angga memberi kode pada sang istri untuk mendekat padanya, Michele menurutinya. Setelah hampir tak berjarak, hanya ada Samuel sebagai jarak keduanya, Angga lantas mencium kening sang istri. “Papa juga kangen sama Mama,” ucap Angga membuat pipi sang istri bersemu.

Michele yang sudah terlanjur malu itu lantas menjauh dan Samuel turun dari pangkuan sang papa.

“Papa, Mama, kapan aku pulang ke Indonesia? Aku enggak suka di sini. Aku sukanya Indonesia,” ucap Samuel membuat mama papanya saling menatap satu sama lain. “Aku juga mau ketemu sama adik Cassy, aku juga mau ketemu sama kak Fei sama kak Babas.”

Samuel tahu ketiga anak Anya dan Devon karena sewaktu Angga berkunjung Angga berfoto dengan ketiganya dan mengirimnya pada sang istri dan Michele lantas memperkenalkannya kepada sang putera.

Michele mengusap surai sang anak. “Tahun depan kita pulang ya, Sayang. Tahun ini ada yang mesti Papa beresin dulu.”

“Bener tahun depan?” tanya Samuel dengan mata berbinarnya.

“Bener dong, iya ‘kan, Pa?” Michele melirik sang suami di akhir kalimatnya.

Angga lantas menganggukkan kepalanya. “Iya, tahun depan kita pulang ke Indonesia, Sayang.”

“Hore!!! Kita pulang ke Indonesia. Yey!!!” Bocah lima tahun itu nampak melompat kegirangan.

Angga sadar jika sudah waktunya dia pulang ke negara asalnya dan meninggalkan Singapura. Lagipula seindah apapun negeri orang, pasti negeri sendirilah juaranya. Angga merasakan itu.

***

“Sam udah tidur?” tanya Angga sembari mendudukkan diri di samping sang istri yang tengah menonton TV di kamar mereka.

Michele menoleh kemudian mengangguk. “Udah sepuluh menit yang lalu.”

Angga mengangguk paham sebelum akhirnya melingkarkan tangannya di bahu sang istri. “Kamu siap tinggal di Indonesia?”

“Kemana pun kamu pergi, aku siap.” Michele rela meninggalkan negara kelahirannya demi menemani sang suami. Bagi Michele, Angga segalanya, Angga hidupnya, Angga separuh napasnya, Michele tak bisa tanpa Angga.

“Terima kasih,” ucap Angga tulus dan diakhiri kecupan singkat di pelipis kiri yang istri.

“Terima kasih juga karena mau berjuang sama aku sampai akhirnya Sam lahir,” balas Michele sebelum akhirnya menyenderkan kepalanya di dada sang suami, tempat yang paling nyaman selama enam tahun ini.

Pasutri Player [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang