[8] Permintaan Mama Mertua

2.9K 213 45
                                    

Bahagia bukan tentang seberapa megahnya rumah kita, tapi bahagia adalah tentang bagaimana orang-orang yang ada di dalam rumahnya karena percuma rumah megah, tapi semua sibuk dengan urusan masing-masing.

[ [8] Permintaan Mama Mertua ]

****

Honeymoon pasutri baru yang tak lain adalah Devon dan Anya itu diundur. Semua ini kemauan Devon dan untuk kali pertamanya Devon meminta persetujuan Anya. Awalnya Anya memang tidak setuju, tapi melihat Devon yang perlahan menganggapnya karena mau melibatkan dirinya dalam mengambil keputusan, akhirnya Anya luluh, dia menyetujuinya terlebih masuk kuliah tinggal menghitung hari.

Jadi, agenda honeymoon itu digantikan oleh agenda pindahan. Rumah ini memang rumah milik kedua orang tua Devon, rumahnya hanya satu lantai saja, tapi Anya cukup suka karena di depannya terdapat halaman yang ditumbuhi berbagai tumbuhan, Anya suka melihat yang hijau-hijau entah kenapa, tapi setiap kali melihatnya dirinya merasa kembali fresh.

"Anya!" panggil Rose membuat putrinya, Anya menoleh ke arahnya.

"Kenapa, Momm?" tanya Anya.

"Kenapa dilihatin terus tumbuhannya?"

Anya tersenyum tipis. "Anya juga gak paham, Momm, tapi Anya suka aja. Jadi suka fresh kalau udah lihat yang hijau-hijau."

"Kamu kayak Daddy, dia juga kayak gitu. Kalian emang banyak kemiripan ya. Kemiripan sama Mommy, apa coba?"

Anya memang lebih dominan mirip sang ayah, mulai dari fisik, sifat dan kebiasaan, tapi fisik Anya itu masih terbilang perpaduan antara sang ibu dan sang ayah, meskipun sang ayah lebih dominan.

"Mama iri?" tanya Anya menggoda.

Rose mengangguk dengan wajah cemberutnya. "Iya. Kamu anak Mommy satu-satunya dan kamu mirip daddy. Padahal Mommy yang mengandung, menyusui, tapi daddy kamu menang banyaknya. Ditambah kamu udah nikah. Rasanya Mommy belum siap, mommy mau kamu itu tetep jadi kamu, putri kecil mommy yang paling lucu sedunia," ucap Rose disertai mata berkaca-kaca membuat Anya mendekat kemudian memeluk Rose.

"Maafin Anya kalau keputusan Anya bikin mommy sedih, tapi Anya gak bermaksud demikian."

Rose mengelus surai Anya lembut. "Mommy paham, Sayang. Semoga kamu bahagia ya. Semoga apapun yang kamu pilih sekarang adalah yang terbaik buat kamu."

"Aamiin, makasih ya udah ngertiin Anya."

"Enggak ada seorang ibu yang tidak akan mengerti anaknya sekalipun anaknya itu menyembunyikan hal itu karena pada dasarnya firasat sang ibu tentang anaknya selalu benar dan Mommy yakin Devon emang yang terbaik buat kamu."

Di ujung sana, Devon mendengar semuanya. Dirinya baru saja akan mengajak sang mertua dan istrinya untuk makan siang karena mamanya baru saja selesai memasak di rumah barunya ini. Akan tetapi langkahnya terhenti kala sang mertua menyebut kata 'menikah' sampai akhirnya Devon mendengar sampai akhir percakapan ibu dan anak itu.

"Maafin, Dev, Momm. Dev janji kalau Anya emang udah gak kuat hadapin Devon lagi, Dev akan pulangkan Anya ke Mommy."

***

Pasutri Player [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang