[30] Berjuang Bersama

2.4K 163 5
                                    

Cinta itu antara dua belah pihak. Jika hanya satu pihak yang berjuang maka semuanya akan sia-sia.

[ [30] Berjuang Bersama ]

*****

4 tahun lalu

Anya sudah siap dengan gaun putihnya. Dia akan menghadiri acara sweet seventeen sang kekasih, Devon. Akan tetapi, dia terpaksa singgah ke taman kompleks tempat tinggal sang kekasih untuk bertemu dengan Angga, mantan kekasihnya.

"Ada apa ya, Kak?"

"Gue mau kuliah di luar negeri."

"Lu...luar negeri? Dimana?"

"Singapura."

Anya menggeleng tak percaya. Ini pasti prank, kan? Anya belum siap kehilangan Angga. Angga adalah partnernya yang juga pernah menjadi kekasihnya. Dengan Angga, Anya tahu bagaimana cara belajar efektif sampai akhirnya Anya bisa mengikuti jalur akselarasi. Angga banyak berpengaruh di masa SMA nya.

"Kakak bohong, kan?"

Angga menggeleng. "Gue serius, Nya. Itu sebabnya gue bela-belain susul lo ke sini. Gu..gue takut gak ketemu sama lo lagi."

"Kakak bohong, pasti bohong kan? Kalau Kak Angga pergi, gue sama siapa? Dimana janji kita yang bakalan berjuang ospek sama-sama? Jawab gue, Kak! Jawab!"

Dada Angga sesak kala melihat betapa kecewanya Anya padanya, lalu tanpa aba-aba Angga menarik Anya ke dekapannya, mengelus punggung Anya lembut. "Gue gak tahu akhirnya bakalan kayak gini, Nya. Gue gak tahu dan enggak mau, tapi gue gak bisa nolak keinginan bonyok gue. Gue gak bisa."

"Tapi Kak Angga jahat, Kak Angga ingkar." Meskipun mereka sudah menjadi mantan, tetapi Anya tidak siap kehilangan Angga. Terlebih banyak rencana yang akan mereka jalani bersama ke depannya, misalnya ospek bersama di kampus pilihan mereka. Angga sudah Anya anggap sebagai kakaknya sendiri.

Safina, gadis itu terpaku kala melihat Anya dan Angga berpelukan. Sebenarnya Safina sudah mengetahui hubungan mereka dulu, tetapi Safina tidak tega mengatakan ini pada Devon, dia tidak tega jika Devon yang notabenenya orang yang Safina cintai merasakan patah hati. Safina tidak tega, tetapi melihat kejadian ini Safina berpikir jika memberitahu Devon adalah jalan terbaik karena Devon pantas mendapatkan yang lebih baik dari Anya.

"Maaf, Nya, untuk kali ini gue harus ngelakuin ini," ujarnya dalam hati seraya mengeluarkan kartu cadangannya. Kartu yang sudah lama dia siapkan untuk memberitahu kebusukan Anya di belakang Devon. 

Setelah kartu terpasang, Safina lantas memotret Anya dan Angga yang berpelukan dan mengirimnya ke Devon.

Saat itu juga Devon datang dan melihat itu. Devon kecewa dan patah hati.

Sedangkan Safina memilih pergi dan memilih membuang kartu itu.

Tanpa mereka sadari semua ini sudah menjadi rencana Angga. Dia memang akan pergi ke Singapura. Dia tidak bisa merelakan Anya bersama dengan Devon. Itu sebabnya dia sengaja memeluk Anya kala dia melihat Safina memergoki pertemuannya dengan Anya. Bahkan dia pula yang mengambil kartu yang telah Safina buang yang beberapa bulan lalu dia gunakan untuk mengirim fotonya bersama Anya pada Devon.

Pasutri Player [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang