[33] Masalah Lagi?

1.9K 130 19
                                    

Kita memang tak sekaya Anda, tetapi setidaknya kita tidak pernah menghina orang yang dibawah kita.

Karena kita tahu, harta hanya perhiasan dunia yang fana, sedangkan ketaqwaaanlah harta yang sesungguhnya.

[ [33] Masalah Lagi? ]

*****



"Kita bakalan jodohin kamu sama Angga."

Sontak kalimat itu membuat Anya membelalakkan matanya, tak percaya atas apa yang dia dengar barusan.

"Angga pas—"

"Enggak!" sela Anya, "aku gak mau. Aku masih istri sah Devon dan akan selamanya seperti itu. Aku gak sudi!"

"Berani kamu bentak Mommy?!" Kini giliran Rosetta yang tersulut emosi. Hanya karena seorang pria berengsek seperti Devon, anaknya berani membentak dirinya. Ini sangat memalukan.

"Enggak akan ada asap kalau gak ada api. Aku gak bakalan kayak gini kalau Mommy sama Daddy enggak ngelakuin kayak gini. Aku masih istri Devon dan akan seperti itu selamanya. Aku cinta sama dia, dia ayah dari anak yang aku kandung!"

Pupus sudah harapan Anya untuk mengisi tenaganya di meja makan ini. Justru yang dia lakukan adalah membuang tenaga.

"Dia pria enggak baik, Nya. Dengerin kita. Ini cuman mau yang terbaik buat kamu." Kini giliran Hans yang buka suara.

Anya menggeleng kuat. "Enggak mau! Dari dulu kalian cuman bilang kalau pilihan kalian itu terbaik buat aku. Kalian selalu kayak gitu tanpa mau bertanya pendapat aku dan harus kalian tahu itu juga asalan aku mau hidup sama Dev, mau nikah sama Dev karena cuman dia yang selalu menghargai aku, mencintai aku dengan tulus."

"Tapi buktinya apa? Dia selingkuh!"

"Ini semua salah Anya. Anya yang duluan dekat sama kak Angga."

"Oh jadi sekarang kamu berani bantah kita? Kemana anak kita yang selalu nurut kata orang tua? Apa kamu dipengaruhi Devon?"

"Enggak usah bawa-bawa Devon! Harusnya kalian yang introspeksi. Apa yang udah kalian lakukan buat aku. Apa? Apa selain cari uang dan uang. Selain maksa apa yang kalian mau. Apa? Coba sebut!"

Baik Hans maupun Rosetta, keduanya sama-sama terdiam. Mereka tahu jika mereka memang tipe orang tua yang otoriter, tetapi mereka hanya ingin Anya sukses karena cuman Anya yang mereka punya.

"Kalian gak bisa jawab karena kalian cuman bisa cari uang buat aku dan kalian pikir aku bahagia dengan semua ini? Enggak! Aku gak bahagia. Aku mau kalian. Waktu kalian bukan uang!"

Anya lantas bangkit dari duduknya kemudian berlari meninggalkan meja makan menuju kamarnya.

Saat ini dia butuh Devon. Hanya dia yang bisa membuatnya tenang.

Sedangkan, di lain tempat, Devon baru saja selesai makan malam bersama keluarganya. Ya, hari ini dia memutuskan untuk menginap di rumah kedua orangtuanya sebelum akhirnya besok dia dan kedua orangtuanya pergi ke rumah orangtuanya Anya, tanpa Dea memang karena gadis 16 tahun itu sedang sibuk dengan teman-temannya dan merekapun cukup paham, Dea masih belum cukup umur dan ini terlalu berat bagi Dea yang hanya gadis 16 tahun yang belum punya KTP.

Pasutri Player [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang