40. Pesta

1.7K 154 60
                                    

Happy Reading!

Mansion Elbiozsan dihias dengan seindah mungkin dengan tema Black White, terutama dibagian belakang mansion dimana pesta dilangsungkan.

Keempat gadis turun dari mobil Alphard dengan pesona mereka masing-masing. Seorang gadis berjalan dengan anggun menuju mereka.

"Kak, kalian masuk aja dulu, aku sama alicia mo kekamar." Kata Priya yang datang menghampiri mereka.

"Hm." Setelah itu Priya dan Alicia pergi dari sana menyisakan Viona, Lily dan Andrea yang berdiri didepan mobil mereka.

"Lihat kearah timur." Ucap Lirih Viona membuat Lily dan Andrea melirik kearah timur.

"Red Angel?" Lirih Andrea. Viona menganggukkan kepala samar.

"Ly, telfon bang alvian, suruh siapin 100 pasukan untuk berjaga-jaga disini." Kata Viona dengan suara yang dikecilkan. Setelah itu mereka masuk dan duduk dimeja yang ada.

"Cek, cek, cek, Selamat malam para hadirin semua, perkenalkan nama saya Adi selaku mc diacara ini." Ucap seorang Mc membuat para tamu undangan menatap kearahnya.

"Acara pertama kita adalah, sambutan kepada Tuan Ardi Elbiozsan dan Nyonya Nalina Rossa Elbiozsan! Beri tepuk tangan yang meriah!"

Prok prok prok

"Terima kasih saya ucapkan kepada kalian semua, yang telah hadir diacara mensiversery Elbiozsan Company dan mensiversery saya dan istri saya yang ke-23 tahun!" Ucap Ardi dengan tangan yang memeluk pinggang ramping istrinya.

Prok prok prok

"Acara selanjutnya adalah pemberian hadiah, untuk Nona Muda Priya Andya Elbiozsan dan Nona Alicia Albraham, saya persilakan!"

Priya dan Alicia muncul dari balik tembok, dibelakang kedua gadis itu ada dua orang priya yang membawa benda persegi yang tertutup kain putih hitam.

"Papa, mama, priya gak tau mau ngasih apa, soalnya kalian udah punya semuanya, jadi apa yang harus priya kasih?" Ucap Priya bertanya, Alicia yang berdiri disamping gadis itu memberi cubitan.

"Awsss, kenapa dicubit sih?" Tanya Priya kesal.

"Kamu gimana sih? Kan kita udah siapin hadiah." Kata Alicia kepala yang sedikit dimiringkan.

"Hihhhhh!" Desis Priya kesal.

Mereka semua menggelengkan kepala menatap pertengkaran kecil yang dibuat Priya dan Alicia dengan.

"Ekhem! Anu duh lupakan! Lo sih!" Kata Priya menyalahkan Alicia yang menatapnya bingung.

"Priya lama, biar aku aja." Ucap Alicia menyela. "Um, om, tante, aku sama priya bingung mau kasih apa, karena semuanya udah kalian punya, jadi kita mutusin buat kasih ini." Ucap Alicia dengan sedikit memperagakan lalu menunjuk sampingnya.

"Kok ilang? Eh? Ini maksudnya." Kata Alicia membalikkan badan seraya menunjuk kearah benda persegi itu.

"Apa itu?" Tanya Nalina.

Alicia dan Priya menggelengkan kepala dan berjalan mendekat kearah benda persegi itu. Mereka memegang ujung kain.

"1, 2, 3, TADAAAAAA!!"

"Wahhh, bagus sekali."

"Astaga indahnya."

"Omg! Bagus banget!"

Lukisan Ardi dan Nalina dengan taburan emas yang menjadi pelengkap warna lukisan Ardi dan Nalina. Ardi dan Nalina menatap kedua gadis itu dengan senyum haru. "Makasih sayang, sini peluk!" Kata Ardi dan Nalina bersamaan menyuruh Priya dan Alicia untuk memeluk mereka.

The Wolf Devil's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang