28. Sebuah pelukan

4K 339 19
                                    

Happy Reading

Saat akan memasuki mobil mata priya tak sengaja mematap pemandangan yang membuat hatinya bergemuruh.

"Kenapa ya? Ayo masuk." Ucap Alicia saat Lriya hanya berdiri di depan pintu mobil. Karena tidak mendapat jawaban dari Priya, Alicia mengedarkan pandangan untuk memcari apa yang di tatap Priya.

"Yak! Priya suka bang de!" Ucap Alicia heboh sendiri membuat mereka yang berada di dalam mobil menatap Priya yang sedang menatap Dewa yang berjalan bersama Syana.

"Santai aja kali ya, bang de gak suka sama syana itu cuma kepaksa aja." Ucap Lily membuat Priya menatap gadis itu.

"Yang bener?" Tanya Priya, ia langsung duduk di samping Lily. Lily hanya menganggukan kepala membuat Priya bersorak girang di dalam hati.

Asekkk! Bakal gue rebut bang de dari lo syana Batin Priya. Viona yang mendengar batin Priya hanya tersenyum tipis.

~☆~☆~☆~
Pagi ini Agam terlihat lebih aktif dari biasanya, membuat Viona harus bersabat. Bagaimana tidak? Saat sudah bangun Agam tak mau di mandikan membuat Viona harus bersabar hingga akhirnya Viona berhasil membawa Agam ke kamar mandi namun saat akan di mandikan Agam berlari keluar kamar tanpa menggunakan baju.

Tak hanya itu Agam juga merecokki para maid yang tengah sibuk di dapur. Setelah berhasil naik ke meja dapur Agam menumpahkan bumbu-bumbu dapur ke lantai dan meja membuat dapur berantakan sedangkan para maid tak bisa berbuat apa-apa karena jika maju satu langkah Agam akan menangis.

"No no no, agam gak boleh nakal kasihan mamanya sayang." Ucap Priya yang tiba-tiba datang dan menggendong Agam membuat anak itu sedikit terkejut.

"Agam mau mama sedih?" Tanya Priya.

"Ndak au, anti agam doca." Jawab Agam menatap Priya. "Nah kalo agam gak mau agam harus mandi dulu, mama udah nunggu agam lho di kamar." Ucap Priya lalu membawa Agam pergi namun sebelum itu ia meminta maid untuk membereskan kekacauan di dapur.

"Makasih ya udah bawa agam ke sini." Ucap Viona mengambil alih Agam untuk di mandikan.

"Sama-sama kak."

~☆~☆~☆~
"Ihhh anak mama gantengnya." Ucap Viona mencium pipi gembul Agam.

Hari ini Viona dan yang lainnya berada di dalam mobil untuk menuju ke Bukchon Village.

Bukchon Village salah satu destinasi wisata di Korea Selatan yang menawarkan sensasi kehidupan masa lalu masyarakat Korea Selatan yaitu Bukchon Village.

Sesampainya di Bukchon Village mereka turun dan mulai menyelusuri setiap tempat yang ada di Bukchon Village ini.

"Rizal, nanti foto in kita waktu kak bi ketawa atau apa lah abil aja foto." Ucap Priya berbisik tepat di telinga Rizal yang mengangguk patuh.

Setelah dari Bukchon Village mereka melanjutkan perjalanan ke Istana Gyeokbok, Istana Changdeok dan Jongmyo Shrine.

"Agam mau makan?" Tanya Viona saat mereka berada di dalam mobil, Agam hanya mengangguk antusias.

"Rizal tolong bilang ke sopir untuk mampir ke tempat makan ya." Ucap Viona yang di angguki Rizal.

Mobil melaju menuju salah satu tempat makan yang terkenal di sana, mereka memasuki restoran dengan anggun. Hanbok yang mereka pakai belum mereka lepas karena terlalu malas menggati pakaian layaknya keluarga kerajaan mereka duduk di salah satu meja yang khusus untuk keluarga.

"Pesan makanan terenak aja li biar gak ribet." Ucap Viona kepada Lily yang di angguki gadis itu.

Tak lama pesanan mereka tiba, mereka langaung memaka- makanan yang mereka pesan hingga habis. Setelah habis dan membayar makanan mereka langsung masuk ke dalam mobil untuk pulang.

The Wolf Devil's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang