30. Dewa dan Priya

3.7K 324 27
                                    

Happy Reading!

Dewa memasukkan beberapa mainan serta pakaian ke dalam bagasi mobil bugattinya, setelah di rasa beres ia menutup bagasi mobil berjalan menuju kursi pengemudi dan menjalankan mobilnya menuju panti tempat ia dulu tinggal.

Namun di tengah jalan ia memberhentikan mobilnya saat melihat seorang gadis yang ia kenali duduk di pinggir trotoar.

"Ngapain?" Tanyanya kepada gadis yang duduk di pinggir trotoar.

Gadis itu mendongak menatap Dewa. "Lo mau kemana?" Bukannya menjawab gadis itu justru berbalik bertanya.

"Ck, gue tanya priya." Ucap Dewa dengan penuh penekanan di setiap kata.

"Oh, itu mobil gue mogok. Lo mau kemana?" Jawab Priya yang di akhiri pertanyaa. "Mau ke panti, mau ikut?" Ucap Dewa.

"Emang boleh?"

"Boleh, masuk gih."

Dengan semangat Priya masuk ke dalam mobil bugatti Dewa dan duduk anteng di kursi penumpang samping Dewa, Dewa kembali melajukan mobil menuju panti. Setibanya di panti Dewa dan Priya berjalan memasuki panti.

"Assalammualaikum."

"Waalaikumsalam!" Jawab beberapa orang yang berada di dalam.

"Dewa?"

Dewa mengalihkan perhatian kepada seorang wanita yang datang menghampiri mereka. "Mbak dina!" Pekik Dewa lalu menubrukkan badannya ke Dina.

"Hahaha masih sama kamu dewa, oh ya ini siapa? Pacar kamu ya?" Ucap Dina menggoda Dewa membuat pemuda itu kesal.

"MAS ARYO! LIAT MBAK DINA NAKAL!!" Pekik Dewa mengadu kepada Aryo suami Dina.

"Dina jangan ganggu adik ku yang satu ini." Ucap Aryo yang datang dari belakang Dina membuat wanita itu terkejut.

"Ah sudah masuk dulu gih." Ucap Dina.

"Hai, namanya siapa cantik?" Tanya Dina kepada Priya. "Priya mbak, salam kenal." Jawab Priya dengan ramah.

"Wah pasti pacarnya dewa ya? Soalnya dewa gak pernah ajak orang ke sini selain dirinya sendiri." Ucap Dina membuat Priya tersipu malu.

"Doain aja mbak." Ucap Priya berbisik kepada Dina membuat Dewa menatap Priya aneh.

"Mau kemana wa?" Tanya Dina kepada Dewa yang bangkit dari duduknya.

"Mau ambil barang di bagasi sama main ma adek-adek." Jawab Dewa.

"Oh yaudah ayo mbak bantu." Sahut Dina, saat akan bangkit dari duduk Dewa mencegah Dina. "Hih gak usah mbak di sini aja temenin mas aryo sama priya." Ucap Dewa yang hanya di angguki pasrah Dina.

~☆~☆~☆~
"HAI SEMUA! MASUK DULU YUK KITA MAKAN SIANG!" Panggil Dina dengan berteriak.

"IYA MBAK!"

Mereka berlari memasuki rumah menuju meja makan. Melihat semua anak sudah berkumpul Dina dan dua pengurus panti lainnya mulai menyajikan makanan, mereka pun makan dengan tenang.

Selesai makan Dewa dan Priya berpamitan pulang. Di dalam mobil hanya ada keheningan membuat Priya jengah.

"Em, bang de." Panggil Priya membuat Dewa menileh sekilas ke arah Priya. "Kenapa?" Tabya Dewa.

"Anu, em apa ya kok jadi lupa? Bentar priya mikir dulu. Nah iya! Ayok jalan." Ucap Priya bertele-tele.

"Mau kemana?" Tanya Dewa.

"Em pasar malam?" Ucap Priya yang di angguki Dewa.

Sesampainya di pasar malam Priya menatap berbagai wahana dan para pedagang dengan binar di matanya, sudah lama ia tak pergi ke pasar malam terakhir saat ia berumur 10 tahun bersama abangnya itu pun mereka lergi secara diam-diam. Ah sudahlah.

The Wolf Devil's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang