38. Sedikit berubah

2.1K 188 36
                                    

Happy Reading!

Ketiga gadis tengah tertidur dengan saling berpelukkan hingga suara ketukkan pintu membuat salah satu dari mereka terbangun dan beranjak dari atas kasur king size untuk membuka pintu.

Tok tok tok

"Kak udah bangun?"

Ceklek

Viona menatap Priya dengan salah satu alis yang terangkat. "Udah bangun?" Pertanyaan konyol di lemparkan Priya kepada Viona.

"Bodoh!"

"Itu kak, apa ya? Kok lupa? Nah iya, kak lily sama kak andrea udah bangun?" Tanya Priya.

Viona menggeser tubuhnya menampilkan Lily dan Andrea yang masih terlelap dengan saling berbelukkan.

"Owh masih, anu cepat turun kak, takut ditunggu sama tante carla sama om brata." Kata Priya yang dianggukki Viona, setelah itu Priya pergi dari depan kamar.

Viona berbalik menutup pintu, setelah itu berjalan menuju kasur king size, tangannya terangkat mengguncang lengan Lily dan Andrea, namun tidak ada pergerakan dari kedua gadis itu membuat Viona membuang napas kesal.

Tanpa diduga Viona menendang tubuh kedua gadis itu hingga terjatuh dari kasur.

"Shhhh." Ringis kedua gadis itu ketika badan mereka terjatuh di atas lantai.

"Apa?" Ucap Viona saat Lily dan Andrea menatapnya. "Jahat banget lo vi!" Kata Lily menatap kesal ke arah Viona.

"Mandi sana!" Usir Viona.

Kedua gadis itu langsung berlari memasuki kamar mandi.

"KELUAR LO!"

"YA, LO LAH YANG KELUAR!"

"TAPI GUE DULU YANG MASUK LILY!"

"GAK LO AJA YANG KELUAR!"

Viona menatap pintu kamar mandi yang masih terbuka, kakinya melangkah memasuki kamar mandi di mana Lily dan Andrea yang saling adu mulut. "Keluar." Ucap Viona.

Setelah memastikan kedua gadis itu keluar Viona menutup pintu kamar mandi membuat kedua gadis itu melotot karena merasa dibodohi. "VIONA!!!"

~☆~☆~☆~
Setelah perdebatan di kamar, kini mereka berdiri di depan pagar besi, mata mereka menatap meja makan yang sudah ada Carla dan Brata, serta Priya dan Alicia.

"Ayo turun." Ucap Viona menggandeng tangan Andrea dan Lily menuju lift yang ada du samping mereka.

Ting

Bunyi pintu lift terbuka membuat mereka yang berada di meja makan menatap lift yang menampilkan Viona, Lily dan Andrea.

Mereka makan dengan tenang hingga makanan habis. Viona meletakkan sendok dan garpunya di atas piring, lalu mendongak menatap Carla dan Brata. "Terima kasih telah mengizinkan kami tinggal semalam di sini, kami akan kemnali ke rumah kami." Ucap Viona dengan nada dinginnya.

"Assalamualaikum!" Ucap Viona, Lily dan Andrea bersamaan, lalu keluar menuju mobil mereka.

"Umm, tante saya sama alicia juga pergi dulu ya, Assalamualaikum om, tante."

"Waalaikumsalam."

Hening

Satu kata yang menggambarkan keadaan mobil Viona, mereka sibuk dengan dunia mereka sendiri-sendiri, hingga mobil sampai di pintu utama mansion Miacova. Mereka langsung keluar menuju kamar mereka masing-masing tanpa ada sepatah kata'pun.

~☆~☆~☆~
Malam pun tiba, Andrea masih betah di dalam kamar dengan sebotol wine di tangannya, mata gadis itu memerah serta jejak air mata yang membekas di pipinya.

Tok tok tok

"Non, bibi bawa makanan buat non."

"Bawa pergi saja!" Jawab Andrea sedikit berteriak dengan suara seraknya.

Terdengar langkah kaki menjauh membuat Andrea menatap pintu kamarnya yang masih tertutup. Lalu Andrea kembali menatap pintu balkon kamarnya yang masih tertutup rapi.

Kakinya melangkah membuka pintu balkon.

Pyarrr

Karena kesal Andrea membuang botol wine yang masih berisi sedikit ke lantai balkon.

"Siapa yang ngutuk gue? Salah gue apa anjing!" Gerutu Andrea dengan tangan yang mencengkram pembatas besi.

Wushhhh

Tak

Sebuah anak panah melesat ke arah Andrea, jika Andrea tidak siap anak panah itu akan menancap di bahunya. Mata gadis itu menatap kearah hutan dengan tajam, sekilas banyangan orang berlari memasuki hutan. Andrea menatap anak panah yang ia genggam.

Kedua alis Andrea saling bertaut saat membaca tulisan yang berada di ujung anak panah. "YMH? Yamaha? Eh? Yamaha? Kenapa? Apasih?!" Ucap Andrea berbelit-belit.

~☆~☆~☆~

"Mau berangkat sendiri atau bareng?" Tanya Viona memecah keheningan.

"Terserah." Ucap Lily yang masih fokus pada makanannya. Viona mengalihkan pandangannya ke arah Andrea yang asik dengan makanannya.

"Sendiri." Kata Andrea lalu bangkit dari duduknya berjalan kearah deretan kunci mobil, ia mengambil kunci mobil Porsche dan berlalu keluar, tak lama Lily juga ikut berdiri dari duduknya, berjalan mengambil kunci mobil Bugatti setelah itu keluar.

Viona menatap ke arah depan dengan tangan yang terkepal erat, ia tidak suka dengan suasana ini. Kepalan tangannya mengendur saat Bi Inem mengusap bahunya. Viona mendongak menatap Bi Inem dengan pandangan sendunya.

"Vivi gak suka, kenapa mereka berubah?" Gumam Viona dengan kepala yang ia tenggelamkan di perut Bi Inem.

"Tidak apa non, mungkin non yaya sama non rere baru batmuud." Ucap Bi Inem

"Badmood bi, bukan batmuud." Koreksi Viona.

"Iya itu maksud bibi, mending sekarang non berangkat ke sekolah takut telat nanti." Kata Bi Inem yang dianggukki Viona.

"Vivi pamit bi, Assalamualaikum." Ucap Viona mencium punggung tangan Bi Inem.

"Waalaikumsalam, hati-hati di jalan non!" Seru Bi Inem yang dianggukki Viona.

Viona menjalankan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.

"Viona, izinkan aku mengambil alih tubuhmu."

"Tidak!" Ujar Viona membantah saat Alex ingin mengambil alih tubuhnya.

"Tapi viona, aku tau suana hatimu sedang tidak baik, aku janji tidak akan membuat ulah." Kata Alex menyakinkan Viona

Viona menghembuskan napasnya. "Oke! Awas sampai kamu melanggar alex." Ucap Viona memperingatin Alex, lalu menutup kedua matanya, tak selang berapa lama ia kembali membuka matanya, bibir gadis itu terangkat sebelah.

•••
Spoiler:

"Apa lo pernah kecelakaan?" Tanya Viona kepada Alicia.

"Um? Iya." Jawab Alicia dengan ragu.

"Kalo sesandainya gue nemu keluarga lo gimana?"

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Spam next and vote ya!

Jangan lupa follow akun ig:
@alffhechi28
@_vionanna
@lilysofiaaa_
@andreaaaodeya
@priyandya_
@alicialbraham
@syanaaquella
@_albarradevano
@dewaaakeanno
@babanggasptr

Follow akun wp:
@fahhh28

Terima kasih
-AliffahEchiA

The Wolf Devil's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang