05. Bikin Esmosi

8.4K 684 32
                                    

❦ ════ •⊰ - ⊱• ════ ❦
Welcome

"Bang, kita balik dulu ya," pamit Viona pada Alvian yang diangguki cowok itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bang, kita balik dulu ya," pamit Viona pada Alvian yang diangguki cowok itu.

Lalu mereka keluar markas untuk pulang ke mansion masing-masing.

"Vi, mending kita tinggal bareng lagi aja yok!" ajak Lily karena ia tidak akan bebas berada di lingkungan keluarga Pradibta.

"Iya yuk, Rere kangen tau kita tinggal bareng," ucap Andrea menyetujui ucapan Lily.

Viona menimang-nimang apa yang di ucapkan Lily dan Andrea. "Boleh, tapi kalian ijin dulu sama orang tua kalian," kata Viona membuat Lily dan Andrea memekik sedangkan Viona hanya terkekeh dengan tinggah Lily dan Andrea.


꧁𖤝The Wolf Devil's𖤝꧂

Viona memasuki kawasan mansion keluarga Albarcha ia dapat melihat beberapa mobil terpakir di halaman mansion mungkin teman Albrian? Ia hanya menaikan bahu acuh lalu memasuki mansion dengan santai.

"Assalammualaikum." 

"Waalaikumsalam."

Albrian yang melihat adiknya pulang langsung menanyai. "Dari mana lo?" Viona menghentikan langkahnya menatap Albrian. "Bukan urusan lo!" jawab Viona lalu pergi meninggalkan Albrian dan teman-temannya.

"Kok si Viona tambah aneh ya? Gak biasanya dia dingin gini apa lagi mukanya datar amat," kata Vikri. "Biasanya juga langsung nemplok sama Barra udah kaya monyet."

"Lha iya ya kok gue baru nyadar sih," sahut Angga.

"Udah ih gak baik lo ngimongin orang," ucap Anindira membuat mereka kembali ke aktifitas masing-masing.


꧁𖤝The Wolf Devil's𖤝꧂

Sedangkan Viona ia tengah mengerjakan tugas kantor yang di kirim oleh sekertarisnya ia juga mengecek keuangan di kantornya.

Sudah dua jam ia berkutat dengan laptop ia berdiri memasuki kamar mandi membersihkan diri.

Beberapa menit kemudian ia keluar dengan short pants dan T-Shirt ia keluar kamar menuju dapur karena ia sangat lapar karena belum makan sedari pulang sekolah.

Ia dapat melihat bahwa teman-teman Albrian belum pulang tapi ia tak peduli dan tetap melanjutkan jalannya menuju dapur.

"Eh non Vio, ada yang bisa Mbok bantu non?" tanya Mbok Darmi salah satu pelayan di mansion Albarcha.

"Gak kok Vio cuma mau buat makanan aja," ucap Viona.

"Mau makan apa non biar Mbok bikinin," ucap Mbok Darmi yang mendapat gelengan kepala dari Viona. "Vio sendiri yang buat, Mbok diem aja," kata Viona mendorong pelan Mbok Darmi menyuruhnya duduk.

"Yaudah deh tapi hati-hati non!" ujar Mbok Darmi mengingatkan anak majikannya itu. "Iya iya Mbok."

Setelah 35 menit berkutat dengan barang-barang dapur ia telah selesai menyiapkan dua porsi nasi goreng untuknya dan Mbok Darmi.

"Ini mbok makan ya," ujarViona menyerahkan seporsi nasi goreng ke Mbok Darmi. "Jangan non kan non yang buat."

Viona yang mendengar penolakan Mbok Darmi membuatnya cemberut. "Yaudah kalo Mbok gak makan, Vio juga gak makan," ancam Viona membuat Mbok Darmi gelagapan.

"Eh, iya iya, Mbok makan kok," ucap pasrah Mbok Darmi membuat Viona terpekik senang.

Mereka berdua makan tanpa menghiraukan sekelompok orang yang menatap mereka sulit di artikan.

"Itu adek lo kan yan?" tanya Angga kepada Albrian yang masih tidak percaya dengan apa yang baru ia lihat.

"Jelas-jelas itu si Viona, lo bego apa gimana sih!" kesal Vikri menjitak kepala Angga.

"Ya gak usah ngegas juga kali anjing! Lagian setau gue Viona gak suka makan sama asisten rumah tangga apalagi dia biasa masak," jelas Angga membuat mereka membenarkan ucapan Angga.

"Udah mending kita makan!" perintah Anindira mengalihakan perhatian mereka

"Wahh non masakannya enak banget" puji Mbok Darmi pada Viona.

"Makasih Mbok," kata Viona.

"Mbok, Mama sama Papa kemana ya?" tanya Viona pada Mbok Darmi. "Lho non belum tau? Kan tuan sama nyonya pergi keluar negeri katanya sih urusan bisnis," jawab Mbok Darmi, sedangkan Viona hanya membulatkan mulut saja.

"Yaudah Vio ke kamar dulu ya Mbok," pamit Viona lalu berjalan menuju kamarnya.

Saat sedang asik-asiknya menonton film Viona di ganggu dengan suara ketukan pintu.

Saat membuka pintu ia memutar bola mata malas. "Kenapa?" tanya nya dingin.

"Dira tidur sama lo ya," ucap Albrian yang langsung mendapat penolakan keras dari Viona.

"Ogah! lagian masih banyak kamar kenapa harus tidur sama gue!" tolak Viona masih dengan nada dingin.

"Elah cuma tidur gak ngurusakim barang-barang lo," kata Vikri yang hanya di anggap angin oleh Viona.

"Aku cuma mau tidur dong kok Vi," ucap Anindira dengan lembut tapi siapa yang tau di dalamnya.

"Pokoknya engga ya engga! Kalian tuli?!" ucap Viona sedikit membentak karena ia tidak suka di paksa.

Bikin Esmosi aja!

"Cuma tidur gak ganggu juga!" ucap Barra yang mulai emosi, Apa salahnya jika Dira ingin tidur dengan Viona lagian tidak mungkin Dira menghancurkan barang-barang Viona.

Tapi entah kenapa saat Barra membentak Viona ia meresa sakit, ada apa dengan dirinya?

"Udah kamu tidur di kamar yang lain aja ya," ucap Barra lembut pada Anindira.

Viona yang malas mendengar drama mereka lantas masuk kamar dan menutup pintu keras sehingga membuat yang berada di luar terkejut.

"Ayo gue anter ke kamar sebelah," ucap Albrian yang langsung meninggalka kamar Viona di ikuti yang lain.

❦ ════ •⊰ - ⊱• ════ ❦

Terima kasih sudah membaca!

Jangan lupa vote, komen dan share cerita ini ke teman-teman kalian ya!

Follow wattpad : @fahhh28
Follow instagram :
@alffhechi28
@_vionanna
@lilysofiaaa_
@andreaaaodeya
@priyaandya_
@alicialbraham
@anindira_putri_manlika
@syanaaquella
@_albarradevano
@dewaaakeanno
@babanggasptr

Klaten, 22 Februari 2022
⏝ ꦿ ۫։ຼ Aliffah Echi

The Wolf Devil's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang