07. Flashback 2

7.7K 601 28
                                    

❦ ════ •⊰ - ⊱• ════ ❦
Welcome

❦ ════ •⊰ - ⊱• ════ ❦Welcome

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa tahun kemudian

"Assalammualaikum," ucap Dewa memasuki rumah dengan seragam biru putih.

"Waalaikumsalam Kak Dewa," jawab orang rumah.

"Kevin ibu di mana?" tanya Dewa pada Kevin.

"Ibu sakit Kak, tadi di bawa ke rumah sakit sama Mbak Dina," ucap Kevin membuat Dewa menatap anak itu sepenuhnya. "Rumah sakit mana?" tanya Dewa.

"Kalo gak salah sih Rumah sakit Permata Indah iya Permata Indah," ucap Kevin. "Kevin jagain adek-adek ya, kakak nyusul ibu dulu, Assalammualaikum."

Beberapa menit Dewa sampai di rumah sakit Permata Indah ia menuju meja resepsionis.

"Mbak ruangan Sinta Rahmadani di mana ya?" tanya Dewa.

"Bentar saya cek dulu dek," ucap resepsionis itu. "Ada di ruangan mawar nomor 345 dek."

"Makasih mbak," ucap Dewa lalu pergi menuju ruangan sinta.

Saat sampai di ruangan mawar Dewa langsung masuk di sana ada Mbak Dina yang menjaga Sinta.

"Mbak dina pulang aja biar Dewa yang jagain ibu," ucap Dewa pada Mbak Dina. "Gak papa nih kalo Mbak pulang?" tanya Mbak Dina yang diangguki Dewa. "Yaudah Mbak pulang dulu, Assalammualaikum."

Dewa menghampiri ranjang Sinta dan duduk di kursi samping Sinta beberapa menit kemudian Sinta membuka mata menatap Dewa.

Dewa yang menyadari itu langsung bertanya. "Ibu mau apa?" tanya Dewa yang hanya di jawab gelengan kepala. "Ibu pernah bilangkan sama Dewa kalo ibu akan ceritain di mana orang tua Dewa?" tanya Sinta yang di jawab anggukan kepala dari Dewa.

"Dewa sama seperti anak-anak pada umum nya dewa juga punya ayah sama bunda bahkan dewa punya kembaran dia cewek nak ibu itu sahabat bunda kamu tapi setelah adik kamu lahir banyak musuh bisnis orang tua kamu yang mengincar kamu dan adik kamu sampai akhirnya ibu lihat bunda kamu lari sambil menggendong kamu di belakang dan adik kamu di depan karena bunda, bunda kamu menyerahkan kamu dan adik kamu sama ibu setelah itu bunda kamu cerita,

kalo ayah kamu di bunuh oleh mereka itu sebabnya bunda kamu langsung lari nyelamatin kamu sampai akhirnya ibu liat bunda kamu hiks.." jelas Sinta sambil menangis membuat Dewa tidak tega. "Udah bu kalo gak kuat gak papa kok."

"Enggak ibu lanjutin, sampai akhirnya ibu kamu di seret seperti hewan ibu mengikuti mereka sampai berhenti di jalan yang sepi mereka menebas kepala bunda kamu hiks..." Dewa mengepalkan tangan. "Setelah itu ibu bawa kamu sama adik kamu pergi sampai akhirnya adik kamu hilang his... Ibu udah mencari adik kamu tapi gak pernah ketemu hiks maafin ibu," ucap Sinta kemudian mengusap air matanya.

"Dewa sekarang tugas kamu cari adek kamu nak namanya Viska kiana Albreyen dan ini kunci lemari ibu, buka nak di sana ada beberapa berkas dan ada brangkas kode nya tanggal lahir kamu, I-bu t-tidur d-dulu," ucap Sinta yang perlahan matanya tertutup Dewa yang terkejut langsung memanggil dokter.

"Maaf Ibu Sinta Rahmadani di nyatakan meninggal pukul 19:30 kami turut berduka cita," ucap dokter itu membuat Dewa menangis memeluk tubuh Sinta.

Setelah pemakaman Dewa menuruti amanah Sinta ia membuka lemari mendapati beberapa berkas ia membaca dengan seksama ia pahan ini adalah berkas perusahaan Albreyen milik keluarganya ada sebuah foto keluarga yang tersenyum bahagia membuat air mata Dewa turun.

Ia mengingat brankas yang di bilang Sinta ia juga membukanya ternyata beberapa uang bisa di bilang mungkin 900 juta lebih ada juga Black Card dan kunci rumah lengkap dengan alamat rumahnya.

Ia sudah memutuskan akan pindah kerumah itu dan akan menyadi donatur di panti asuhan tempat ia tinggal setelah berpamitan pada orang panti ia menuju rumah yang akan ia tempati dengan membawa berkas dan barang-barang yang ada di brankas ia akan memulai hidup baru di umur 14 tahun ia juga akan belajar menaikkan perusahaan keluarganya dan yang ter akhir ia akan mencari adiknya sampai ketemu.

Flashback

Jelas Dewa menceritakan masa lalunya pada Viona dengan air mata yang sudah tidak bisa di bendung lagi, ia menoleh ke Viona yang membuang muka karena tidak kuat dengan cerita Dewa bahkan matanya sudah sebab dan hidungnya merah karena tidak tega Dewa memeluk Viona rasanya sangat nyaman.

"Malang banget ya hidup gue, walau gue dapat kasih sayang dari Ibu Sinta tapi tetap ada yang kurang," ucap Dewa dengan pandangan yang kosong.

"Gak! buka lo aja yang ngerasain itu lo harus bersyukur karena ada Ibu Sinta yang ngerawat lo di luar sana masih ada yang lebih menderita dari lo, terutama gue," ujar Viona dengan melanjutkan dua kata terakhir di hati.

"Iya, makasih udah mau dengerin curhatan gue, gue jadi ngerasa lega karena gue gak pernah cerita masalalu gue ke orang lain selain lo," ucap Dewa.

"Gak papa! kalo lo mau cerita cari aja gue, gue siap dengerin semua curhatan lo," balas Viona dengan senyum tulus kepada Dewa entah lah ia seperti merasa nyaman dengan Dewa.

"Ohya yang tentang adik lo itu, udah ketemu?" tanya Viona dengan hati-hati.

Dewa mengehembuskan napas gusar ia menoleh ke arah Viona. "Belum gue masih coba cari dia," ucap Dewa, "sampai gue masuk dunia gelap pun gak ada hasilnya," lanjut Dewa di dalam hati membuat Viona tersentak kaget.

"Lo masuk dunia gelap?" tanya spontan Viona membuat Dewa terkejut.

"Iya gue nyakin lo pasti bakal jahuin gue," ucap Dewa sambil berdiri.

"Gak kok, kalo boleh tau lo masuk yang apa?" tanya Viona, Dewa menatap Viona. "The Wolf Devil's," ucap Dewa membuat Viona melotot.

"Lo kok malah melotot sih?" tanya Dewa menyadari perubahan wajah Viona. "Enggak! Itukan Mafia terbesar dan yang menduduki peringkat pertama," alibi Viona yang diangguki Dewa.

❦ ════ •⊰ - ⊱• ════ ❦

Terima kasih sudah membaca!

Jangan lupa vote, komen dan share cerita ini ke teman-teman kalian ya!

Follow wattpad : @fahhh28
Follow instagram :
@alffhechi28
@_vionanna
@lilysofiaaa_
@andreaaaodeya
@priyaandya_
@alicialbraham
@anindira_putri_manlika
@syanaaquella
@_albarradevano
@dewaaakeanno
@babanggasptr

Klaten, 12 Maret 2022
⏝ ꦿ ۫։ຼ Aliffah Echi

The Wolf Devil's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang