32. Andrea kecelakaan

2.8K 256 17
                                    

Happy Reading!

Andrea memasuki mini market, ia memilih beberapa makanan ringan dan minuman untuk seminggu di mansion Halderman. Setelah selesai ia membayar semua belanjaannya.

"Totalnya 576 ribu kak."

Andrea mengeluarkan black Card nya memberikan kepada kasir. Setelah selesai ia keluar dari mini market dengan menenteng dua plastik besar yang berisi belanjaannya. Ia berjalan menyebrang jalan namun saat di tengah jalan ada sebuah mobil yang melaju ke arahnya membuat Andrea berhenti menatap ke arah mobil dengan pandangan yang kosong.

"ANDREAAAAA!!"

BRAKKK

DORRR

Tubuh Andrea terlempar, darah mengalir dari tubuh Andrea membuat baju putih Andrea ternodai dengan darah yang mengalir.

"Andrea bangun." Ucap Angga yang tadi berniat menyelamatkan Andrea namun Angga kalah cepat dengan mobil yang melaju.

Andrea mencoba membuka matanya. "A- ng- ga."

"Iya ini gue, bertahan andrea jangan tutup mata lo." Perintah Angga namun sepertinya Andrea sudah tidak kuat dan menutup matanya.

"ANJING! PANGGIL AMBULAN GOBLOKKK!!" Sarkas Angga saat para warga hanya menonton.

Salah satu warga menelfon ambulan. Tak lama ambulan datang membawa Andrea ke rumah sakit.

"WOYYY MANA INI DOKTERNYA ANJING!!"

"Maaf mas jangan berteriak." Tegur salah satu suster menghampiri Angga.

"GUE GAK PEDULI!!"

Tak lama dokter dan beberapa perawat datang membawa Andrea ke UGD untuk di tangani.

"Maaf mas tidak boleh masuk." Ucap seorang suster mencegah Angga yang akan ikut masuk.

Dengan terpaksa Angga menunnggu di luar. Ah Angga ingat belum menghubungi orang tua Andrea, saat membuka ponsel Angga baru mengingat ia tidak memiliki nomor orang tua Andrea jadi ia harus menghubungi siapa?

Viona

Satu nama yang terlintas di pikiran Angga, dengan gerakan cepat Angga menghubungin Viona.

"Hallo?"

"A- andrea vi."

"Andrea kenapa?!"

"Kecelakaan."

"Rumah sakit mana?!"

"Rumah sakit harapan indah."

Tut tut tut

Sambungan di putuskan secara sepihak oleh Viona membuat Angga menghela napas, entah kenapa ia sangat khawatir dengan Andrea. Ia menyenderkan punggungnya ke santaran kursi yang berada di depan ruang UGD.

"Angga!"

Angga mendongak saat ada yang memanggilnya.

"Gimana keadaan rere?" Tanya Viona, dapat Angga lihat dari mata Viona bahwa ia sungguh menkhawatirkan Andrea.

Angga menggelengkan kepala, tak lama pintu yang tadinya tertutup akhirnya terbuka menambilkan seorang dokter.

"Dok bagaimana keadaan sahabat saya?" Tanya Viona.

"Keadaannya nona andrea cukup parah, saya menemukan sebuah puru yang menancap di bagian dada kiri nona andrea dan menggores jantung nona Andrea. Membuat nona andrea koma." Jelas dokter membuat tubuh Viona luruh, namun dengan cepat Angga menyangga tubuh Viona agar tak jatuh ke lantai rumah sakit.

The Wolf Devil's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang