21. Bully

5.3K 381 38
                                    

Happy Reading!

Sinar matahari mengganggu tidur nyenyak Viona mau tak mau ia membuka matanya ia menoleh ke samping ia tersenyum melihat wajah damai milik Agam yang tertidur.

Ia bangun dan mulai melakukan ritual paginya beberapa menit kemudiam Viona keluar dengan seragam yang melekat pada tubuhnya, ia menghampiri Agam yang masih tertidur.

"Baby bangun yuk udah pagi." Ucap Viona tak mengganggu tidur Agam.

Karena gemas Viona mencium seluruh wajah Agam tanpa terkecuali membuat Agam geli dan membuka mata.

"Ma ma." Ucap Agam kesal karena tidurnya terganggu.
(Mama).

Viona terkekeh ia menggendong Agam dan membawanya ke kamar mandi dan mulai memandikan Agam setelah selesai memandikan Agam ia mengoleh minyak telon ketubuh Agam setelah itu ia memakaikan Agam baju kodok.

"Yuk kita makan!!" Seru Viona.

"Mamm!!" Pekik Agam di gendongan Viona.
(Makan).

~☆~☆~☆~
"Pagi semua." Sapa Viona.

"Gi muaa." Ucap Agam mengikuti ucapan Viona.
(Pagi semua).

"Pagi vi, pagi baby agam." Ucap Lily dan Andrea bersama.

Mereka makan dengan tentu tidak dengan Agam yang sedari tadi mengoceh tidak jelas, hingga makanan mereka habis tak tersisa.

"Sayang mama sekolah dulu, agam sama bi inem dulu ya?" Ucap Viona.

Agam menggelengkan kepala kesana kemari dan di hentikan Viona. "Jangan kaya gitu nanti pusing." Ucap Viona.

"Kalian berdua berangkat aja duluan." Ucap Viona pada Lily dan Andrea.

"Uu kutt ma ma." Ucap Agam dengan mata yang berkaca-kaca.
(Mau ikut mama).

Viona tidak ke habisan akal. "Agam ikut bi inem dulu nanti kalo mama udah pulang mama bawain mainan buat agam oke?"

Agam menatap Viona. "Jii." Ucap Agam.
(Janji).

"Janji." Ucap Viona.

"Bi vivi titip agam ya." Ucap Viona pada Bi Inem.

"Iya non."

~☆~☆~☆~
"Syana sekokah di sini." Ucap Viona membuat Lily dan Andrea menaikkan alis bingung siapa syana? Pikir mereka.

Viona yang tau sahabatnya bingung berkata. "Anak angkat mama laras sama papa yuda, dia adik kandung dira tapi syana ngaku kalo dia gak punya keluarga dan tujuan dia sama seperti dira yaitu menguasai kekayaan keluarga albarcha bukan hanya albracha aja tapi semua punya angga, vikri dan kalian berdua." Jelas Viona, saat ini mereka berada di rooftop sekolah.

"Gak kakak gak adek sama aja apalagi keluarganya, gue jadi kasihan sama brian ma barra mau aja di manfaatin, gue gak rela kalo kekayaan keluarga si pemilik tubuh ini di ambil sama dua uler itu!" Ucap Lily.

"Gue gak tau apa yang akan terjadi kedepannya tapi sebisa mungkin gue bakal gagalin rencana adik kakak itu karena bagaimana pun itu bukan milik dia." Ucap Viona. "Dan kita di sini hanya perantara untuk menyelamatkan keluarga pemilik tubuh ini."

"Kita bakal bantu lo kok vi walaupun lo bisa nyelesain ini sendiri sih." Ucap Andrea.

"Mau ke kantin?" Tanya Viona.

"Boleh ayo rere udah laper." Sahut Andrea.

Mereka menuruni rooftop dan berjalan menuju kantin banyak yang memuji dan juga mencibir mereka namun hanya di anggap angin oleh mereka.

The Wolf Devil's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang