19. Syana Aquella

5.5K 408 59
                                    

Happy Reading!

Sesampainya di sekolah Viona langsung keluar dari mobil di ikuti Priya dan Alicia di belakangnya mereka berjalan di kolidor yang ramai banyak yang mengagumi kecantikan mereka bertiga terutama Viona.

"Kita mau kemana?" Tanya Priya pada Viona yang berjalan di depannya.

"RKPS." Ucap Viona membuat kedua gadis di belakangnya menganggukkan kepala, RKPS singkatan dari Ruang Khusus Pemilik Sekolah.

Tingg

"Baru nyampe vi?" Tanya Lily yang datang dari dapur membawa Wine.

"Hm."

"Mau?" Tanya Lily kepada Priya dan Alicia.

"Enggak kak kita minum air putih aja." Ucap Alicia.

"Ohhh ambil di dapur." Ucap Lily sambil menuangkan Wine kedalam gelas Viona dan Andrea.

~☆~☆~☆~
"Tumben barra belum nyampe kemana tuh cowok?" Tanya Angga.

"Paling jemput ceweknya." Ucap Vikri yang di angguki Albrian.

"Diem-diem aja lo wa." Ucap Vikri menyenggol lengan Dewa yang di sampingnya.

Dewa berdecak malas. "Jauh-jauh lo dari gue!" Ucap Dewa.

"Sensi amat lo." Ucap Angga.

Cittt

Decitan ban mobil membuat ke empat laki-laki itu melihat kearah mobil lamborghini aventador yang baru datang, keluarlah Barra ia memutari mobil dan membukakan pintu untuk Anindira.

"Ck! Lebay." Gumam Dewa.

"Makasih barra." Ucap Anindira manis.

"Sama-sama."

"Kelas." Ucap Barra berjalan menuju kelas di ikutin keempat sahabatnya.

Priya yang melihat dari kaca RKPS yang tidak tembus pandang ia mengepalkan tangan saat Barra datang menggunakan mobil lamborghini aventador yang di janjikan Barra bahwa ia lah yang akan menjadi orang pertama yang duduk di dalam mobil itu dan yang membuatnya lebih marah saat Barra membukakan pintu untuk Anindira.

Abang ingkar janji sama priya Batin Priya ia bahkan tidak sadar air matanya turun dari sudut matanya, sesorang menepuk pundak Priya.

"Minum." Ucap Viona memberikan segelas Wine kepada Priya.

"Biar mendingan." Ucap Viona, Priya hanya mengikuti kata Viona dan mulai meminum Wine itu sampai habis.

"Abang jahat kak vi, dia dia janji kalo priya yang pertama naik mobil itu bukan dira." Racau Priya dengan mata yang sayu.

Viona membawa Priya ke kamarnya dan menidurkan gadis itu.

"Cia kamu jagain priya." Ucap Viona pada Alicia.

"Vi setelah gue liat-liat kaya nya dira sudah mulai bergerak dengan cara membeli barang-barang dengan uang barra dengan harga yang fantastis dari produk yang perusahaan kita keluarkan." Ucap Lily melihat berkas-berkas.

"Ya rere juga ngerasa kalo waktu barra sakit itu awal dari rencana dira untuk membuat alergi barra kambuh." Ucap Andrea.

Viona menganggukan kepala. "Kita harus segera singkirkan si ular kak." Ucap Priya yang tiba-tiba datang di bantu Alicia.

"Tidak! Kita akan ikuti permainan dia dan aku yang akan menjadi peran antagonis di sini." Ucap Viona membuat mereka menatap bingung Viona.

"Maksudnya?" Tanya Alicia.

"Bukan kah dulu pemilik tubuh ini selalu mengejar barra dan selalu membuat dira tersiksa, maka aku akan melalukan hal yang sama bahkan lebih dari yang di lakukan pemilik tubuh ini." Ucap Viona bersmirk.

"Dan lily serta andrea akan ikut dalam permainan ku." Lanjutnya.

"Kak aku takut kalo orang tua kalian akan membenci kalian." Ucap Priya membuat Viona terkekeh.

"Untuk apa? Mereka bukan orang tua ku atau orang tua lily dan andrea aku tidak peduli." Ucap Viona. "Mereka hanya orang bodoh yang bisa di kendalikan siapa saja."

"Gimana kalo papa sama mama tau?" Tanya Priya.

"Oh ayolah priya coba kamu pikir orang tau kamu pasti setuju saat aku, lily dan andrea mempermalukan dira di depan umun and aku tidak peduli mereka akan menganggapku orang jahat aku atau bahkan lebih dari itu." Ucap Viona dengan senyum iblisnya.

Lily dam Andrea hanya diam saja karena mereka akan mengikuti alur yang di buat Viona.

"Dan untuk kamu priya jaga sesuatu yang menjadi milik kamu sebelum sesuatu itu menjadi milik orang lain dan membuat kamu serta orang yang kamu sayangi hancur." Ucap Viona.

~☆~☆~☆~
Viona memasuki kawasan mansion Albarcha dapat ia lihat mansion itu ramai namun ia tidak peduli dan mulai memasuki mansion.

"Assalammualaikum."

"Waalaikumsalam!" Ucap mereka yang berada di dalam mansion.

"Vio akhirnya kamu kesini juga sayang apa kabar?" Tanya Laras.

"Baik." Ucap Viona ia melihat ke arah sofa yang terdapat seorang gadis yang juga melihat ke arahnya.

Laras yang mengerti arah pandang Viona  langsung menjelaskan. "Vi kenalin dia Syana Aquella dia akan menjadi anggota baru di keluarga kita." Ucap Laras.

Viona tersenyum manis kepada Syana. "Hai salam kenal gue viona." Ucap Viona.

"Salam kenal juga aku syana." Ucap Syana.

"Oh ya ma vio bawaain roti kesukaan mama." Ucap Viona menyerahkan paper bag kepada Laras.

"Makasih sayang."

"Sama-sama."

"Kalo gitu kalian ngobrol berdua dulu biar lebih dekat." Ucap Laras lalu meninggalkan mereka berdua.

Apaan nih? Gak kakak gak adek sama aja, sama-sama busuk! Batin Viona menatap Syana.

"Kalo kata orang jangan membangunkan singa yang sedang tidur karena saat ia terganggu ia akan memangsa semua yang ada di hadapannya." Ucap Viona membuat Syana bingung dan Viona menyukai raut wajah bingung seseorang.

"Gue duluan." Lanjut Viona berjalan meninggalkan Syana yang masih bingung.

Bodoh

•••
Spoiler:

"Namanya siapa ganteng?" Tanya Alvian menatap Agam.

"Amm." Jawab Agam.
(Agam)

"Amm?" Tanya Alvian bingung.

"Amm!!!!" Teriak Agam karena Alvian tidak menyebut namanya dengan benar.
(Agam!!!)

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Lanjott gak nihhhh?

Spam next yang banyak oke?

Jangan lupa vote and komen juga, karena tanpa vote and komen kalian cerita ini gak bakal lanjut

Terima kasih
-AliffahEchiAprillasari

The Wolf Devil's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang