44.

1.4K 34 1
                                    

Haiiiiii.

Semoga sukaaa.

Tombol bintangnya jangan lupa yaw🥺.

Happy Reading💗.

***

Makan malam telah usai, kini sang tuan rumah mengantar tamu mereka ke teras. Hari juga sudah larut, tidak baik jika masih berada di kediaman orang, jadi mereka memutuskan untuk pamit pulang.

"Kamu sama aku" bisik Rizky. Ia menggenggam jemari Ryani.

Ryani menoleh, ia menurunkan atensinya lalu melepaskan tautan tersebut "iya"

Rizky melirik Ryani sebentar, ia mengedikkan bahunya. Mungkin kelelahan, jadi ia tak begitu merespon ucapannya pikir cowok itu.

"Rakha ambil jaket dulu" celetuk Rakha.

"Eits!" Via dan bunda serempak menahan belakang baju cowok itu.

"Gak usah!" ucap keduanya lagi.

"Aku pulang sama ayah" ucap Via.

Rakha melebarkan matanya, ia berbalik lalu menggeleng cepat "gak boleh!"

Via mengangkat sebelah alisnya "ayah aku" ucapnya memeluk lengan sang ayah.

Rakha mendengus, bisa bisanya ia cemburu pada ayah mertuanya "aku antar!"

"Anda baru sembuh anak muda, gak boleh jalan malam" Arlan mengusilinya.

Yudha tergelak "mampus!"

"Om apaan dah!" Rakha melirik sinis Arlan.

"Mertua kamu itu Rakha" peringat Aron.

"Gak usah didengar ya cantik, kita duluan aja" ucap Devan ingin menutup telinga Arum namun langsung ditepis oleh gadis itu.

"Gak usah pegang pegang!" ucapnya kemudian menghampiri bunda.

"Nasib nasib" Devan menghela nafas pasrah.

"Bun, Arum sama Devan duluan ya. Terima kasih buat sajiannya, Arum suka!" seru gadis itu.

Bunda tersenyum senang, ia mengelus rambut Arum "iya sama sama cantik, yasudah hati hati ya!"

"Iya, assalamu'alaikum" Arum menyalimi tangan bunda disusul Devan di belakangnya.

"Devan balik bun, assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam, hati hati" kedua remaja itu mengangguk. Tak lama motor sport Devan mulai melenggang, meninggalkan halaman rumah Rakha.

"Bundaaaaa" rengek Rakha, ia masih memohon agar diizinkan wanita itu untuk mengantar Via.

Bunda menggeleng pelan "Rakha"

Rakha mendengus, jika namanya sudah disebut seperti itu berarti bundanya ini tak ingin dibantah. Baiklah kali ini ia akan menurut apa kata bunda dan mba pacarnya. Xixixi.

"Oke fine Rakha nurut!"

"Good boy" ucap Via. Tangan mungilnya terulur mengacak rambut Rakha.

RAVIA(END)Where stories live. Discover now