16.

2.5K 59 3
                                    

Haiiii.

Semoga suka.

Bintangnya jangan lupa🔥.

Happy Reading💗.

***

"Langsung kerumah sakit aja gimana? Biar gak bolak balik" usul Arum seraya mengemasi buku bukunya yang berserakan di atas meja.

"Boleh boleh" sahut Nanda setuju.

"Kesana pake apa? Gue kan gak bawa mobil" ujar Ryani seraya menatap Arum.

Arum menatap Ryani datar "gunanya taksi buat apa?" 

Ryani meringis mendengar jawaban Arum. Kenapa ia tidak berpikir sampai kesana. Ia pun langsung menampilkan deretan giginya tak lupa memberikan dua jari pada Arum. Peace.

"Hehehe canda Rum canda. Gitu doang ah!" ujar Ryani menyenggol lengan Arum.

"Senggol bacok!"

"Udah disenggol baru ngomong" gumam Nanda yang membuat Arum menoleh kearahnya.

"Bacot!" balas Arum.

"Udah udah yok. Entar keburu sore lagi" lerai Ryani yang membuat kedua sahabatnya menoleh dengan tatapan tak percaya.

"Tumben tumbenan lo yang misahin biasa juga ngikut!" ucap Nanda terkekeh.

"Gara gara hidayah orang tuh nyasar ke dia" timpal Arum yang membuat Ryani mendengus kesal.

"Kasian hidayah nya gak sampai ke pemilik asli" balas Nanda prihatin.

"Ck! Bodo lah gue duluan" ucap Ryani lalu bangkit dari duduknya dan keluar kelas.

"Ngambek noh" ucap Arum menggelengkan kepala nya saat melihat tingkah Ryani.

"Hooh. Biarin entar ada pawangnya" balas Nanda lalu mereka berdua ikut bangkit dari duduknya dan menyusul Ryani.

Mereka bertiga berjalan beriringan di koridor sekolah yang sudah mulai sepi. Memang bel pulang sekolah sudah berbunyi sedari tadi namun ya mereka memutuskan untuk pulang sedikit terlambat. Biar gak jadi seleb dadakan kata nya. Saat ketiga nya ingin berbelok ke arah koridor kelas 10 mereka berpapasan dengan ketiga sahabat Rakha.

"Minggir" ucap Arum saat Devan menghadang jalannya.

"Gak usah di datar datarin tuh muka. Kagak bagus" balas Devan.

"Yaudah. Silahkan minggir" ujar Arum dengan suara yang dilembutkan.

"Kemana sih? Kerumah sakit kan? Yaudah hayuk bareng" ucap Devan yang langsung menggandeng tangan Arum.

"Ck! Gak!" balas Arum menarik tangannya.

"Ribet!" ucap Devan lalu menggendong Arum ala bridal style.

"Devan anjing! Turunin gue!" gertak Arum memukuli dada Devan.

"Diem atau gue cium?" ancamnya yang membuat Arum kicep.

"Ekhem! Enenggg cantikkk" celetuk Yudha seraya mendekatkan dirinya pada Nanda.

"Udah gak usah gombal. Lo mau nebengin gue kan?" tebak Nanda seraya menunjuk wajah Yudha.

RAVIA(END)Where stories live. Discover now