14.

2.3K 58 4
                                    

Haiiiii.

Semoga suka.

Bintangnya jangan lupa🔥.

Happy Reading💗.

***

Sesampainya di rumah sakit terdekat. Rakha langsung turun dari dalam taksi dan berlari masuk kedalam rumah sakit. Ia berteriak memanggil dokter dan suster disana. Sesekali wajah nya menunduk untuk melihat wajah Via yang semakin pucat dan itu membuat kecemasannya bertambah berkali lipat.

Tak lama beberapa orang suster dan satu orang dokter datang dengan brankar yang mereka bawa. Dengan segera Rakha meletakan perlahan tubuh Via disana. Cowok itu menggenggam erat tangan Via sesekali mengecup nya berusaha untuk menguatkan gadis di sampingnya ini.

"Maaf. Anda harus menunggu diluar" peringat sang suster lalu masuk ke dalam ruang ugd.

"Arghhhhh!" teriak Rakha seraya menjambak rambut nya.

Gue harus apa? ;batin Rakha bingung sambil mendudukan dirinya di bangku rumah sakit.

Rakha menghela nafas pelan. Tidak ada pilihan lain selain menelpon para sahabatnya dan sahabat Via. Rakha mengeluarkan handphonenya dari saku celana lalu memencet salah satu nomor sahabat Via disana.

"Halo" ucap Rakha lalu menempelkan layar handphone ke telinganya.

"Haiiiii. Sumpah mimpi apee gue semalem ditelpon orang ganteng sjwjwkwnjaab" balas Nanda heboh.

Gue salah nelpon orang ;batin Rakha.

"Via masuk rumah sakit, lo kesini ajak teman teman lo"

"Ohh Via masuk rumah sakit, bentarrr WHATTTTT VIAA MASUK RUMAH SAKIT KO-" 

Ucapan Nanda terpotong karena Rakha langsung memutus panggilannya sepihak. Bisa bisa gendang telinganya pecah jika ia mendengar teriakan Nanda sampai selesai. Setelah itu Rakha mengetikan pesan kepada Nanda, memberitahu dimana alamat rumah sakit Via berada. Kini tinggal para sahabat nya yang belum ia hubungi. Rakha bingung harus menelpon siapa, jika Rizky? Ah sepertinya tidak. Akan ada masalah jika Rakha menelponnya. Baiklah ia akan menelpon Devan saja.

"Halo" ucap Rakha.

"Tumben lo nelpon gue? Kenapa?" tanya Devan.

"Gue minta lo kerumah sakit sekarang"

"Hah? Ngapa lo nyasar kerumah sakit? Bukannya lo tadi ke-"

"Ck! Gak usah banyak tanya! Mending lo kesini. Gue kirim alamatnya" ucap Rakha setelah itu ia mematikan panggilannya lalu mengirim alamat rumah sakit kepada Devan.

Rakha mengusap wajahnya kasar. Sekarang ia malah merasa bersalah dan khawatir dalam satu waktu bersamaan. Khawatir jika terjadi sesuatu pada Via dan merasa bersalah karena harus membohongi para sahabat nya.

"Permisi, apakah anda keluarganya?" tanya dokter wanita paruh baya setelah keluar dari ruang ugd.

Rakha berdiri dari tempat duduknya "saya temannya dok" 

"Apa ada pihak keluarga yang akan datang kemari?" Tanya nya lagi. Rakha yang ingin menjawab pertanyaan sang dokter harus terhenti karena suara dari arah belakangnya.

RAVIA(END)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ