47.

1.4K 30 1
                                    

Haiiiii.

Semoga sukaaaaa.

10 vote yuk bisa yukk🥺, baru part slnjutnya bkl di publish. Hehe≧﹏≦.

Happy Reading💗.

***

Nanda berbalik setelah menutup gerbang rumahnya. Ia tersenyum lebar melihat Dewa yang tengah merapikan rambut hitam legamnya yang berantakan. Tangan mungil gadis itu terulur mengacak gemas rambut Dewa hingga sang empu menoleh sembari menghela nafas pasrah.

"Usil ya!" ujar Dewa mencubit pelan hidung Nanda.

Nanda terkikik geli "ganteng gini"

Dewa menaikkan sebelah alisnya "masa?"

Nanda mengangguk lucu. Dewa pun langsung menggeleng gelengkan kepalanya kuat agar rambutnya tambah berantakan.

"Gimana tambah ganteng kan?" tanya Dewa sembari melipat tangannya di dada.

Nanda tertawa kencang "ada ada aja kamu ini"

"Iyalah. Kalo cantiknya aku ketawa kan akunya juga seneng" jawab Dewa.

Nanda menunduk. Ia menahan senyumnya yang ingin terbit. Rasanya ia ingin menampol Dewa saat ini juga, mengapa cowok itu mudah sekali membaperinya. Ia kan jadi malu saat merona seperti ini dihadapannya.

Dewa tersenyum, ia mengangkat wajah Nanda dengan jari telunjuknya "baper ya? Hm?"

Bugh!.

"Udah tahu masih tanya!" ngegas Nanda.

Dewa terkekeh "gemes banget sih" ucapnya mengunyel unyel pipi Nanda.

"Udah ah! Yang ada meleleh aku disini" kesal Nanda. Ia kemudian memutari motor Dewa dan naik keatas nya.

"Nanti kan tinggal aku bekuin lagi kalo meleleh" jawab Dewa. Ia memutar tubuhnya kebelakang guna memasangkan helm di kepala Nanda.

"Dikira es batu apa aku!" Nanda terkekeh. Dewa tersenyum geli melihatnya, kemudian ia memutar tubuhnya menghadap kedepan.

"Pegangan. Nanti kamu terbang aku nangis" ucap Dewa menarik tangan Nanda memeluk pinggangnya.

Nanda geleng geleng. Ia mengeratkan pelukannya pada Dewa "jadi sekarang cosplay layangan nih?"

"Iya. Jika putus ku kejar, setelah dapat akan ku pegang erat" sahut Dewa menatap mata Nanda dari kaca spion motornya.

"Sa ae jamal" ucap Nanda malu malu sambil menabok pelan lengan Dewa.

"Lucu deh. Yuk berangkat"

"GASSSSS!" pekik Nanda.

Dewa geleng geleng mendengarnya. Ia menyalakan motor kemudian melesat pergi dari depan rumah Nanda.

Gue gak terlalu berharap, tapi gue berdoa semoga kita tetep seperti ini Nda.

***

Berjam jam setelah pencarian Via, seluruh anggota Avro pun memutuskan untuk kembali ke markas. Mereka langsung menghempaskan tubuh ke sofa, ada beberapa juga yang langsung terbaring di lantai karena sangking lelahnya. Rakha memandang datar mereka, ia memberikan kartu kepada Yudha dan langsung bergegas pergi ke lantai atas dimana tempat gym berada.

RAVIA(END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt