36.

1.5K 28 3
                                    

Haiiiiii.

Semoga sukaaa.

Bintangnya jangan lupaa🔥.

Happy Reading💗.

***

Malamnya ketika mendengar kabar Rakha sadar, semua anggota geng avro berbondong bondong menuju rumah sakit untuk menjenguk ketua nya itu. Arlan pun turut bahagia mendengar Rakha sadar, tak luput dari kedua orang tua Rakha juga yang tak kalah bahagianya dengan mereka.

"Kek mau demo" monolog Ravi menatap segerombolan teman temannya di barisan belakang.

Beni menepuk bahu Ravi pelan "biasalah!" ucapnya lalu keduanya terkekeh bersama.

"Ini kah ruangan bos?" tanya salah satu anggota saat sampai di depan pintu ruang rawat Rakha.

"Bentar" jawab Ravi mengecek handphonenya.

"Iya ini ruangannya" lanjut Ravi lalu membuka pintu ruangan disertai dengan salam.

"Assalamualaikum" 

"Waalaikumsallam, eh nak Ravi" jawab bunda.

"Gimana kabarnya bunda?" tanya Ravi basa basi.

"Baik, oh iya kamu sendiri?" tanya bunda.

"Eng-"

"Assalamualaikum braderrr" salam mereka semua bersamaan lalu sebagian dari mereka masuk kedalam ruangan.tak mungkin ye kn msok smua.

"Kompak yyyyy" gumam Ryani.

"Namanya udah bareng lama pasti solid terus" jawab Arum.

Ravi menghampiri Rakha lalu menepuk pundak nya pelan "gimana keadaan bos?" tanya Ravi.

"Baik" jawab Rakha tersenyum tipis.

"Anak anak mana?" tanya Rakha.

"Tuh diluar, mau gue suruh masuk aja?" tanya Ravi.

Rakha diam, ia menolehkan kepalanya menelisik seluruh ruangan mencari benda yang ia incar "Ky" panggil Rakha.

"Apa?" tanya Rizky menghampiri Rakha.

"Antar gue keluar" ucap Rakha.

"Ngapain?" tanya Ravi dan Rizky berbarengan.

Rakha menatapnya keduanya datar "gak usah tanya! Ambil kursi roda antar gue keluar!" perintah Rakha yang langsung dilaksanakan oleh Rizky.

Setelah kursi roda sudah berada di samping brankar Rakha, dengan segera cowok itu turun dari ranjangnya lalu duduk disana dengan tangan sebelah kiri yang memegang tempat cairan infus miliknya.

"Mau kemana kamu Rakha?" tanya Aron yang melihat anaknya berjalan keluar dengan menggunakan kursi roda.

Rizky menghentikan gerakannya mendorong kursi roda Rakha. Ia melirik ketuanya sebentar yang hanya diam tidak menjawab pertanyaan ayahnya.

"Ka lo-"

"Jalan" ujar Rakha dingin.

Rizky menelan saliva nya kuat kuat lalu mendorong kembali kursi roda Rakha tak lupa ia membungkuk hormat pada Aron disertai dengan senyum tipisnya.

RAVIA(END)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz