26.

1.7K 38 8
                                    

Haiiii.

Semoga sukaa.

Bintangnya jangan lupa🔥.

Happy Reading💗.

***

"Rakha jemput kamu?" tanya ayah Via, menatap putrinya.

Via menoleh lalu menggeleng pelan "enggak yah"

"Yaudah nanti ayah antar" jawab Arlan yang membuat pergerakan tangan Via pada sendoknya terhenti. Kedua matanya menatap Arlan tak percaya.

Saat ini anak dan ayah itu tengah sarapan di meja makan. Via bingung, tumben sekali ayahnya ini menyempatkan diri untuk mengantarkannya ke sekolah. Tapi yasudahlah Via juga sangat senang jika ia diantar kesekolah oleh ayahnya setelah sekian lama tak mengantarnya.

"Beneran yah?" ucap Via.

Arlan menoleh, ia tersenyum lalu mengelus rambut putrinya sayang "iya nak. Udah cepet dihabisin nanti telat"

Via mengangguk semangat lalu dengan segera mengahabiskan sarapannya. Setelah isi piring Via habis, Arlan langsung mengajak putrinya itu untuk berangkat tak lupa juga keduanya berpamitan kepada bi Sumi.

***

"Belajar yang rajin, inget pacaran boleh asal tau batasan" nasihat Arlan.

"Ayah banyak loh mata mata disini hati hati kamu" lanjut Arlan usil sambil menjawil hidung mancung Via.

"Iya ayah. Yaudah Via keluar dulu, assalamualaikum" ucap Via menyalimi punggung tangan Arlan.

"Waalaikumsallam" balas Arlan lalu menatap kepergian putrinya dari dalam mobil.

"Maafin ayah Via. Ayah kurang merhatiin kamu" gumam Arlan menghela nafas pelan lalu menancapkan gas mobilnya, meninggalkan pekarangan sekolah.

Via berjalan menyusuri koridor dengan tangan yang ia masukkan kedalam saku rok abu abunya. Banyak mata yang memandang ia benci dengan cacian yang mulai terdengar di indra pendengarannya. Via mengernyit namun hanya mengedikkan bahunya acuh, palingan juga karena berita hubungannya dengan Rakha pikir Via.

"Via!! Viiii!" panggil Ryani dari arah belakang yang membuat Via membalikkan tubuhnya. Ia menatap heran Ryani yang menampilkan wajah kalang kabutnya.

"Kenapa?" tanya Via.

"Ikut gue!" balas Ryani lalu tanpa aba aba langsung menarik tangan Via menuju mading yang ada di area koridor kelas 11.

Sesampainya disana banyak siswa maupun siswi yang mengerumuni mading sekolah. Via mengernyit, tumben sekali ada kerumunuan.

"Kenapa?" tanya Via lagi.

Ryani tak menjawab, ia langsung menarik pergelangan tangan Via, menerobos kerumunan itu. Banyak dari mereka yang mengumpat keras karena perlakuan Ryani tetapi ada juga yang mencaci Via saat melihat kedatangannya.

"Kenapa?!" Via jengah. Sedari tadi ia bertanya tak pernah dijawab oleh Ryani.

Ryani menunduk, ia memilin rok abu abunya "liat mading Via" cicit Ryani pelan, suaranya bergetar.

RAVIA(END)Where stories live. Discover now