6.

3.2K 77 9
                                    

Haiiiiii.

Semoga suka.

Tombol bintangnya jangan lupa🔥.

Happy Reading💗.

***

Sesampainya disana Via pun segera membayar taksi yang ia tumpangi tadi lalu bergegas keluar dan berjalan agak cepat menuju bangunan besar dengan lampu kerlap kerlip di luar dan dalam bangunannya. Oh jangan lupakan juga suara musik dj yang mengalun sangat merdu di telinga seseorang yang mendengarnya, termasuk Via.

"What are you doing here?!" tanya bartender itu setengah terkejut karena melihat Via yang datang kembali ke club yang dulu pernah dikunjunginya.

Memang dulu Via pernah kemari karena mama dan dia orang yang disayang Via pergi
meninggalkannya. Ia melampiaskan semuanya pada minuman yang ada disana tidak memperdulikan apa yang terjadi nantinya yang terpenting saat itu adalah kata tenang yang harus ia dapatkan.

"1 botol wine!" ucap Via datar.

"No! Itu terlalu banyak Vi, lo-" ucapan bartender itu tepotong karena bentakan Via.

"1 botol wine Jason!" bentak Via dengan sorot mata menajam.

Bartender yang bernama Jason tadi pun hanya menghela nafas pelan lalu menyiapkan 1 botol wine yang dipesan oleh Via.

"Ini. Kalau lo ada masalah cerita ke gue. Gue akan selalu denger apapun masalahnya asalkan lo berhenti buat minum kayak gini" ujar Jason seraya menaruh wine tadi dihadapan Via.

Via tak menggubris ucapan Jason. Ia langsung saja meminum wine yang ada dihadapannya itu dengan beberapa tegukan hingga winenya tersisa setengah botol.

"Hallo baby!" ucap seorang pria yang datang dan duduk di samping Via lalu membelai pipi Via lembut.

Via yang merasa risih pun menepis kasar tangan pria tadi "Gak usah pegang! Najis!" bentak Via dengan kesadarannya yang mulai hilang.

Pria tersebut pun menggeram marah bisa bisanya gadis ingusan ini melawan dan memakinya. Langsung saja pria tadi menarik paksa tangan Via menuju ruangan yang berada di lantai atas.

"Ini hukuman untuk kamu karena telah melawan saya!" gertak pria tadi dengan semakin kuat mencekram lengan Via.

Via yang sudah dipengaruhi oleh alkohol pun hanya memberontak kecil karena tubuhnya yang sudah sangat lemah dan sempoyongan. Ia hanya berharap agar ada orang baik yang menolongnya dari kukungan pria hidung belang di hadapannya kini.

Bugh.

Pria itu terhuyung ke belakang karena satu tonjokan keras yang dilayangkan oleh seseorang kepadanya. Otomotis cekraman pada lengan Via pun juga ikut terlepas dan kesempatan itulah Via gunakan melapaskan diri dan menjauh dari kedua lelaki itu. Via terduduk lemas di lantai dengan bersenderkan pada dinding club karena kakinya sudah tidak kuat untuk menompang seluruh tubuhnya.  

Ia pun mencoba melihat lelaki yang sudah menolong nya namun nihil penglihatannya begitu buram sehingga ia tak begitu jelas melihat wajah lelaki itu yang sedang membabi buta pria yang ingin membawa nya kelantai atas tadi.

"Kenapa lo ada disini?" tanya lelaki itu sambil berjongkok di hadapan Via.

Via tidak mampu menjawab kepala nya sudah sangat pusing dan penglihatannya juga semakin buram ia hanya mendengar lelaki tadi berdecak kesal. Lalu tak lama ia merasa tubuhnya terangkat reflek saja Via mengalungkan tangannya di leher lelaki tadi.

RAVIA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang