31.

1.5K 33 5
                                    

Haiiiii.

Semoga suka.

Bintangnya jangan lupa🔥.

Happy Reading💗.

***

Tok.....tok....

"Iya sebentar" sahut seseorang dari dalam rumah.

Tak lama pintu bernuansa putih itu terbuka dan menampakkan bi Jum- pembantu rumah Rakha yang terlihat bingung karena kedatangan tamu yang tidak dikenalnya sama sekali. Ia jadi takut mengizinkan orang ini masuk kedalam rumah majikannya.

"Cari siapa ya den?" tanya bi Jum sopan.

"Saya mau masuk" ujar Harun yang tidak mengindahkan pertanyaan bi Jum.

"Maaf den, tuan gak ada dirumah saya tid-"

"Saya mau masuk!" ulang Harun, membentak bi Jum.

Bi Jum menunduk takut, ia masih diam di tempat nya, menghalangi pemuda itu masuk kedalam rumah karena bi Jum tidak ingin hal hal yang tidak diinginkan terjadi, apalagi melihat sikap pemuda itu barusan. Itu sudah cukup menggambarkan wataknya di hadapan bi Jum.

"Minggir!" ucap Harun lalu mendorong keras tubuh bi Jum hingga wanita paruh baya itu terjerembab ke lantai.

"Cari tuan Aron sekarang!" perintahnya pada bodyguard yang baru saja masuk kedalam rumah.

"Baik tuan!" ucap mereka serempak lalu mulai menggeledahi seluruh isi rumah.

"Duduk di sofa murahan ini mungkin lebih baik" monolog Harun lalu duduk di sofa ruang tamu rumah Rakha. Sofa murah? Oke(˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵).

"Hmphhhh hmphhhh" gumam bi Jum tak jelas karena mulutnya sudah di bekap dengan lakban oleh salah satu bodyguard Harun dan kini ia tengah duduk lesehan di depan pemuda itu.

"Tak usah berbicara bodoh!" jengah Harun, telinga nya panas mendengar gumaman bi Jum yang sangat mengganggu.

"Atau ku putus pita suara mu itu!" lanjutnya yang berhasil membuat bi Jum Diam seketika.

Sesaat setelah mengucapkan ancamannya itu, terdengar suara teriakan dari arah tangga. Ia tersenyum miring lalu bangkit dari duduknya dan melihat kedua orang tua Rakha yang sudah jatuh tersungkur tepat di hadapannya akibat di dorong oleh bodyguard nya tadi.

Sujud tanpa diminta, i like this ;batin Harun senang.

"Hallo.......... ayah" sapa Harun.

Deg.

Aron mengangkat perlahan kepalanya guna melihat pemuda itu, ia yakin jika pemuda itu bukan anak yang dahulu ia tinggalkan. Namun, harapannya pupus ketika melihat wajah Harun yang mirip dengannya, hal itu langsung membuat tubuhnya melemas. Ia menoleh kearah samping guna melihat istrinya yang menatap nya penuh tanda tanya.

"Ayah oh maaf..... tuan" ucap Harun meralat omongannya.

"Ingat denganku?" tanya nya seraya berjongkok di hadapan Aron.

"Siapa anda? Saya tidak mengenal anda!" jawab Aron memalingkan wajahnya.

Tangan Harun terkepal kuat, sudah seperti ini saja ayahnya masih tidak mau menganggapnya sebagai anak jangankan anak dianggap ada saja mungkin tidak. Ia menoleh kearah samping lalu tersenyum miring, mungkin bermain main dengan istrinya akan sedikit menarik pikir Harun.

RAVIA(END)Where stories live. Discover now