22.

2.2K 43 4
                                    

Haiiii.

Semoga suka.

Bintangnya jangan lupa🔥.

Happy Reading💗.

***

"Ck! Gilakk gue gilakk"

"Rakha Kaa!" teriak cowok berambut kecoklatan dari ambang pintu seraya mengatur nafas nya yang ngos ngosan.

"Apa lagi! Ngomong yang jelas!" gertak Rakha, mungkin sebentar lagi tensi nya akan naik.

"Ziana pindah ke SMA kita!" Rakha membelalakan matanya kaget.

"Sial! Makin ngelunjak tu cewek" umpat Rakha lalu turun dari ranjangnya.

"Heh mau kemane lo?" tanya Devan mencegah Rakha yang ingin mencabut jarum infusan dari punggung tangannya.

"Mau ke sekolah. Gue gak mau Ziana nyelakain Via" balas Rakha lalu dengan kasar ia mencabut jarum itu dan darah segar pun mulai mengucur dari sana.

"Lo belum pulih anjir! Main copot ajeee" ujar Devan meringis.

"Bodo! Yang penting Via gak papa" balas Rakha. Kemudian ia berjalan perlahan meninggalkan ruang rawat.

Rizky geleng geleng kepala "dasar batu!"  lalu ia menyusul Rakha. Takut terjadi apa apa pada sahabatnya itu.

"Degil!" celetuk Via seraya mengobati luka bekas infusan yang ditarik paksa oleh Rakha tadi.

"Emang!. Kalau gak gitu mana bisa gue lindungin lo" balas Rakha menyenderkan punggungnya pada sofa.

"Gue bisa jaga diri" bela Via.

Rakha menolehkan kepalanya lalu mendekatkan wajahnya pada wajah Via "No!. Inget lo tanggung jawab gue. Forever" ucap Rakha.

Via mengerjapkan matanya beberapa kali, kenapa posisinya sedekat ini?, Via jadi gugup sendiri. "sana" balas Via menjauhkan wajahnya.

"Sekolah kok pake blush on" kata Rakha menahan senyumnya saat Via langsung meraba kedua pipinya.

"Ngeselin!" ucap Via lalu memukuli Rakha dengan jurus andalannya.

"Ahahahah aduh duh jangan dipukulin" ujar cowok itu seraya menghalangi tangan Via yang terus memukulnya. Sudah dihajar semalam ditambah lagi dengan pukulan Via beuh mantap sudah penderitaan Rakha.

"Aduh" Rakha mengaduh kesakitan.

"Mana sakit?" tanya Via panik seraya menelusuri badan Rakha.

Rakha tersenyum kecil lalu menarik salah satu tangan Via menuju dadanya. Via mengernyit, ia bingung tetapi memilih untuk diam dan menunggu Rakha berbicara.

"Disini yang sakit" ucap nya seraya menatap Via intens.

"Hati lo sakit gue bilang Ziana jalang. Iya?" tanya Via menarik tangannya kasar.

"Ngaco lo" jawab Rakha menyentil dahi Via.

Via berdecak kesal. Ia mengelus dahinya pelan yang disentil Rakha. Apakah cowok itu tidak bisa menjawab tanpa harus menyentil? Kasian dahinya yang mulus itu harus ternodai.

RAVIA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang