42.

1.3K 28 3
                                    

Haiiiii.

Semoga sukaaa.

Bintangnya jangan lupa hey🥺.

Happy Reading💗.

***

Sesuai rencana sahabat Rakha, mereka saat ini telah berkumpul di parkiran sekolah. Mereka juga membonceng pasangannya masing masing, Yudha yang melihat itu mencebik. Ia sedikit iri karena hanya dirinya yang membonceng tas.

"Ah gak asik! Masa gue sendiri yang bonceng tas!" gerutu Yudha.

"Siapa suruh jomblo!" sembur Devan. Semua nya tertawa kecuali Yudha.

"Liat aje kalo ketemu cewek yang cocok langsung gue nikahin!" ucap Yudha.

Devan menatapnya remeh "aminin bro aminin"

"Aminnnnn" ucap mereka semua.

"Maaf telat" celetuk Via.

Yudha menatap Via sembari tersenyum lebar akhirnya gak bonceng tas lagi gue.

"Yaudah yuk gasss!" seru Devan.

"SINI VIII SAMA BABANG YUDHA!" pekik Yudha.

Via yang hendak memesan taksi pun terhenti, ia menatap Yudha yang menepuk jok belakang motornya.

"Biasa Vi ngambil kesempatan dalam kesempitan!" ucap Nanda.

"Yaudah si bareng aja" celetuk Arum.

Via mengela nafas, tidak ada pilihan lain. Ia berjalan ke arah Yudha dan naik ke atas motor cowok itu. Tangannya mencekram bawah jaket Yudha untuk berpegangan.

"Awas digorok bos" ucap Rizky pelan. Cowok itu langsung menjalankan kendaraannya, memimpin perjalanan.

Yudha berdecak "sialan! Rizky bikin gue tremor!" ujar Yudha. Ia kemudian menutup kaca helmnya dan menyusul Rizky.

Via geleng geleng kepala, ada ada saja kerandoman sahabat Rakha ini.

***

Beberapa menit di perjalanan, mereka telah sampai di kediaman Rakha. Satu persatu sahabat Via turun dari atas motor dan memberikan helm mereka pada pengemudinya. Via juga melakukan hal yang sama, ia kemudian berjalan beriringan dengan ketiga sahabatnya memasuki rumah Rakha.

"Wait" celetuk Via. Gadis itu memberhentikan langkahnya dan mengambil handphone nya yang bergetar.

"Hallo yah" ucap Via, menempelkan layar handphone ke telinganya.

"Kamu ke rumah Rakha?" tanya Arlan to the point.

Via diam sejenak "iya"

Arlan bernafas lega "yasudah, Via disana dulu, nanti malam ayah jemput sekalian jenguk Rakha"

Via mengangguk pelan, entahlah itu gerakan reflek "iya yah"

"Jaga diri, ayah matiin" ucap Arlan. Tak lama sambungan telpon terputus, Via memasukkan kembali handphonenya kedalam saku baju.

RAVIA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang