33. Sadar

2.8K 277 22
                                    

Happy Reading

Sudah satu bulan Andrea berada di rumah sakit dan belum membuka matanya. Viona, Lily dan Amgga tak berhenti menjenguk gadis itu. Bahkan setiap malam minggu mereka akan menginap di ruangan Andrea untuk menemani gadis itu. Brata dan Carla sendiei tidak keberatan mereka justru senang karena ada yang mau menemani putri mereka.

"Assalammualaikum." Ucap seseorang membuka pintu ruangan Andrea

"Waalaikumsalam." Balas Viona dan Lily.

"Papa sama mama mana?" Tanya Angga saat tak melihat ke beradaan Brata dan Carla.

"Ke brazil, perusahaan yang di sana ada masalah dan gak bisa di tunda." Jawab Lily dengan tangan yang sibuk membongkar kantong plastik yang berisi beberapa makanan dan minuman.

Malam ini mereka memutuskan untuk menginap di ruangan Andrea karena Brata dan Carla sedang pergi ke Brazil dan tidak ada yang menjaga gadis itu walau banyak bodyguard namun Viona dan Lily kurang yakin bahwa Andrea akan aman.

"Makan terosss!" Cetus Viona saat melihat Lily memakan kentang goreng padahal sebelum Angga kemari Lily sudah makan Ayam geprek.

"Iri? Bilang babu!" Ucap Lily.

"Apa lo bilang?!" Sertak Viona yang sudah siap menggulung lengan bajunya.

"Ngapain jadi ribut sih?!" Ucap Angga dengan nada yang tak santai.

"Diem lo!" Sertak kedua gadis itu membuat Angga mengusap dada sabar.

Hening, satu kata yang mendominasi ruangan Andrea. "Sekolah bakal ngadain camping bareng Sma Gardapati." Ucap Angga memecah keheningan.

Camping? Ah kenapa Viona bisa melupakan acara camping yang akan di gabung dengan Sma Gardapati? Bukan tanpa alasan Viona meminta acara camping di gabung dengan Sma Gardapati. Karena ia mendapat info bahwa sebenarnya Alicia masih memiliki sepupu yang bersekolah di Sma Gardapati.

Mau bagaimana pun keluarga sepupu Alicia harus mengetahui keberadaan Alicia di tambah Alicia yang belum sepenuhnya ingat. Karena Alicia pernah mengalami kecelakaan dan membuat ia lupa ingatan atau amnesia.

"Eughh." Terdengar lenguhan membuat mereka mengalihkan perhatian ke arah brankar Andrea.

"REREEE!! LO UDAH SADAR?! DOKTER! DOKTER!" Pekik Lily berlari keluar untuk memanggil dokter.

Tak lama dokter datang dan memeriksa Andrea. "Keadaan nona andrea sudah mulai membaik, hanya perlu banyak istirahat untuk memulihkan tubuh saja." Ucap dokter itu lalu pergi meninggalian ruangan Andrea.

"H- ha- us." Ucap Andrea terbata-bata.

Dengan cepat Angga mengambilkan Air putih yang ada di samping brankar dan membantu Andrea minum.

"Mau ikut camping." Ucap Andrea yang terdengar seperti rengekan.

"Tapi lo baru aja sadar." Ucap Angga membuat Andrea menatap kesal pemuda itu.

"Apa sih! Orang gue gak tanya lo kok!" Ucap Andrea memandang Angga tak suka.

"Bener kata angga re, lo baru sadar." Sahut Lily membuat Andrea bertambah kesal.

Lalu tatapan Andrea tertuju pada Viona yang hanya menunduk. "Vivi." Rengek Andrea dengan menunjukkan.

"Hi, don't you guys miss me?" Suara rendah terdengar di telinga ketiga remaja itu membuat mereka menatap Viona seutuhnya.

"A- alex?" Ucap Lily dan Andrea terbata-bata sedangkan Angga hanya menatap mereka bingung.

"Yes, I'm alex."

The Wolf Devil's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang