66 - Camping Angkasa

51.4K 5.9K 2.1K
                                    

ABSEN SESUAI UMUR!

Masih setia dengan cerita ini kan? Masih mau tau kelanjutan ceritanya kan?

Tunjukan emot:❤

Tunjukan emot:❤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

3 hari kemudian....

Hari berganti hari seperti biasa, matahari terkadang ceria dan terkadang murung. Langitpun tak ayal sering menangis, hujan hampir selalu menyapa di pagi hari.

Namun itu semua tak bisa Zhiva nikmati, ia harus rela selalu berada dalam ruangan berbau medis. Hanya ketika sekolah, ia bisa menghirup udara segar.

"Aku udah gak sabar banget tau, besok kita camping."

Aster setia mendengarkan celotehan gadisnya, entah apapun itu. "Emangnya yakin dibolehin?"

Kepala Zhiva mengangguk dengan pasti, oh harus dong diijinin. "Bolehlah, aku sehat gini. Dad, boleh kan?"

Altas tersenyum seraya mengelus surai Zhiva lembut. "Boleh."

"Tuh, denger sendiri kan? Daddy mah baik."

"Yaudah sekarang tidur, besok mau camping jadi harus bangun pagi." ucap Aster tanpa ekspresi.

Zhiva menurut, ia langsung membaringkan tubuhnya dan mulai memejamkan mata. Hari ini ia menuruti semua ucapan cowok itu, demi bisa mengikuti camping tanpa penolakan.

"Besok, jagain dia. Jangan sampai lengah." peringat Altas pada putranya. "Iya dad." jawab Aster serius.

***

Anak-anak Angkasa yang hendak ikut camping berkumpul di halaman sekolah, sebuah bus sudah menanti untuk mengantar mereka. Wajah Zhiva berseri, sedari tadi senyumnya tak pernah luntur meski sedetik.

Dengan posesif Aster terus melingkarkan tangannya di pinggang Zhiva, ia tidak membiarkan sejengkal saja sang pacar hilang dari pantauannya.

"Kapan berangkat sih? Sebenernya capek sih berdiri mulu." jujur Zhiva berbisik pada Aster.

"Kita masuk duluan ke bus." ucap Aster singkat segera menarik Zhiva ke dalam bis.

Melihat sang ketua Devil's Atara yang sudah masuk duluan, si ketua Osis pada akhirnya menyudahi sesi ceramahnya. Dia cukup peka, dan lebih memilih mencari aman.

"Baik, kita berangkat sekarang."

Bus mulai berjalan membelah jalan, di dalamnya semua orang bertukar cerita ria. Zhiva pun tak henti-hentinya berbicara pada Aster, yang diajak bicara hanya bisa pasrah.

ASTERLIO [SELESAI]Where stories live. Discover now